25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Ketua OKP Ditodong Pistol

Tembak-Ilustrasi
Pistol-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana tempat hiburan diskotik M3 di Plaza Thamrin mendadak ricuh, Minggu (23/11) pagi sekira pukul 05.00 Wib. Kericuhan dipicu perselisihan antara Ketua OKP Medan Labuhan, Ganda Simbolon dengan oknum anggota Brimob Brigadir DR.

Informasi dihimpun, Minggu sekira pukul 00.30 Wib, Ganda dan beberapa anggotanya memasuki arena diskotik. Layaknya pengunjung, sembari menikmati musik disko, mereka memesan minuman.

Beberapa jam berjoget mengikuti dentuman musik keras, sekira pukul 05.00 Wib, musik dimatikan dengan alasan jam tayang telah habis. Merasa tanggung karena minuman masih ada, Ganda minta tambahan waktu selama 1 jam.

Bukannya mendapatkan tambahan waktu, Ganda Cs justru disodorkan tagihan pembayaran sebesar Rp14,5 juta oleh manager diskotik M3 bernama Edi. Terkejut dengan total tagihan, Ganda minta diskon karena hanya membawa uang Rp6,5 juta.

Oleh Edi yang masih baru menjabat manager tersebut, permintaan diskon harga dan perpanjangan waktu dari Ganda, ditolak. Merasa tidak dihargai sebagai langganan, pertengkaran pun terjadi. Perselisihan baru berakhir setelah Ganda memanggil wakil manager.

Merasa permasalahan telah selesai, Ganda mengajak anak buahnya pulang. Namun setibanya di parkiran, mereka tiba-tiba dihadang Brigadir DR, yang sebelumnya dihubungi Edi. Kepada Ganda Cs, Dani mengaku sebagai pengawas tempat hiburan tersebut.

Karena merasa persoalan dengan pengelola M3 telah selesai dan tidak punya masalah dengan DR, Ganda meminta anggotanya agar pulang bersama-sama.

Nah, saat akan pergi itulah, DR mengeluarkan pistol lalu menodongkannya ke arah Ganda. Melihat itu, anggota Ganda bereaksi dengan merampas pistol tersebut.

Tindakan anggota Ganda menyulut emosi DR hingga perkelahian pun tidak dihindarkan. Takut terjadi hal-hal tidak diinginkan, Ganda memilih menghubungi kenalannya yang juga bertugas di Brimob.

Beberapa saat kemudian, oknum yang dihubungi Ganda tiba di lokasi keributan. Kepada oknum tersebut, Ganda mengaku berencana melapor ke Polresta Medan dengan tuduhan penodongan, serta menyerahkan pistol milik DR kepada penyidik.

Namun rencana itu akhirnya dibatalkan Ganda, setelah oknum yang dipanggilnya berjanji akan memfasilitasi agar perselisihan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Atas masukan tersebut, Ganda memberikan pistol kepada oknum yang dipanggilnya.

Ketika dikonfirmasi, Ganda membenarkan adanya keributan yang terjadi antara mereka dengan Brigadir DR.

“Kita tidak usah runut-runut siapa salah-siapa benar, cuma di sini masalah sebenarnya sudah selesai. Tapi entah kenapa bisa berlanjut dan anggotaku diperiksa polisi. Perlu diketahui, kalau si Brimob itu nodong pistol ke aku. Jadi dari pada aku kena tembak, kami rebutlah pistol itu dari dia dan rencana mau kukasih ke Polresta atau ke Polda. Karena pagi itu aku sama anggota sudah mau pulang, dan tak ada masalah sama dia yang mengaku pengawas,” kata Ganda Simbolon.

 

Abang Beradik Diamankan

Sementara itu, dua kompi aparat Gegana Poldasu bersenjata lengkap membekuk 2 dari 5 pria terduga kerusuhan di tempat hiburan malam M3. Keduanya berinisial, AS dan GS diamankan di rumahnya Jalan Ilyas Lingkungan 2 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (23/11) kemarin.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, penangkapan dua abang beradik oleh petugas Gegana Poldasu dan personel Polsek Medan Area ini berawal dari terjadinya selisih paham antara tersangka dengan oknum

petugas di areal parkir karaoke M3, Minggu dini hari. Akibat kerusuhan disekitar lokasi himburan malam tersebut, tiga orang dikabarkan mengalami cedera. Sedangkan, para tersangka diperkirakan berjumlah 5 orang langsung melarikan diri.

Pasca kerusuhan terjadi, petugas Polsek Medan Area dibantu dua kompi personel elit Polri dari Satuan Gegana Poldasu langsung melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku ke wilayah utara Kota Medan. Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan, AS dan GS dua abang beradik yang diduga kuat terlibat dalam kerusuhan.

Kapolsek Medan Area, AKP Yudi Frianto SIK saat dihubungi mengatakan, pengerahan personel dalam jumlah besar untuk mengamankan para pria terlibat kerusuhan di tempat hiburan malam M3, untuk mengantisipasi adanya perlawanan dari para pelaku.

“Ada dua orang pria yang sudah kita amankan dari kawasan Medan Labuhan. Keduanya, diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut, untuk keterlibatan pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” ujar Yudi.

Dia menyebutkan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Guna kepentingan penyidikan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan.(mri/gib/rul/ras)

Tembak-Ilustrasi
Pistol-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana tempat hiburan diskotik M3 di Plaza Thamrin mendadak ricuh, Minggu (23/11) pagi sekira pukul 05.00 Wib. Kericuhan dipicu perselisihan antara Ketua OKP Medan Labuhan, Ganda Simbolon dengan oknum anggota Brimob Brigadir DR.

Informasi dihimpun, Minggu sekira pukul 00.30 Wib, Ganda dan beberapa anggotanya memasuki arena diskotik. Layaknya pengunjung, sembari menikmati musik disko, mereka memesan minuman.

Beberapa jam berjoget mengikuti dentuman musik keras, sekira pukul 05.00 Wib, musik dimatikan dengan alasan jam tayang telah habis. Merasa tanggung karena minuman masih ada, Ganda minta tambahan waktu selama 1 jam.

Bukannya mendapatkan tambahan waktu, Ganda Cs justru disodorkan tagihan pembayaran sebesar Rp14,5 juta oleh manager diskotik M3 bernama Edi. Terkejut dengan total tagihan, Ganda minta diskon karena hanya membawa uang Rp6,5 juta.

Oleh Edi yang masih baru menjabat manager tersebut, permintaan diskon harga dan perpanjangan waktu dari Ganda, ditolak. Merasa tidak dihargai sebagai langganan, pertengkaran pun terjadi. Perselisihan baru berakhir setelah Ganda memanggil wakil manager.

Merasa permasalahan telah selesai, Ganda mengajak anak buahnya pulang. Namun setibanya di parkiran, mereka tiba-tiba dihadang Brigadir DR, yang sebelumnya dihubungi Edi. Kepada Ganda Cs, Dani mengaku sebagai pengawas tempat hiburan tersebut.

Karena merasa persoalan dengan pengelola M3 telah selesai dan tidak punya masalah dengan DR, Ganda meminta anggotanya agar pulang bersama-sama.

Nah, saat akan pergi itulah, DR mengeluarkan pistol lalu menodongkannya ke arah Ganda. Melihat itu, anggota Ganda bereaksi dengan merampas pistol tersebut.

Tindakan anggota Ganda menyulut emosi DR hingga perkelahian pun tidak dihindarkan. Takut terjadi hal-hal tidak diinginkan, Ganda memilih menghubungi kenalannya yang juga bertugas di Brimob.

Beberapa saat kemudian, oknum yang dihubungi Ganda tiba di lokasi keributan. Kepada oknum tersebut, Ganda mengaku berencana melapor ke Polresta Medan dengan tuduhan penodongan, serta menyerahkan pistol milik DR kepada penyidik.

Namun rencana itu akhirnya dibatalkan Ganda, setelah oknum yang dipanggilnya berjanji akan memfasilitasi agar perselisihan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Atas masukan tersebut, Ganda memberikan pistol kepada oknum yang dipanggilnya.

Ketika dikonfirmasi, Ganda membenarkan adanya keributan yang terjadi antara mereka dengan Brigadir DR.

“Kita tidak usah runut-runut siapa salah-siapa benar, cuma di sini masalah sebenarnya sudah selesai. Tapi entah kenapa bisa berlanjut dan anggotaku diperiksa polisi. Perlu diketahui, kalau si Brimob itu nodong pistol ke aku. Jadi dari pada aku kena tembak, kami rebutlah pistol itu dari dia dan rencana mau kukasih ke Polresta atau ke Polda. Karena pagi itu aku sama anggota sudah mau pulang, dan tak ada masalah sama dia yang mengaku pengawas,” kata Ganda Simbolon.

 

Abang Beradik Diamankan

Sementara itu, dua kompi aparat Gegana Poldasu bersenjata lengkap membekuk 2 dari 5 pria terduga kerusuhan di tempat hiburan malam M3. Keduanya berinisial, AS dan GS diamankan di rumahnya Jalan Ilyas Lingkungan 2 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (23/11) kemarin.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, penangkapan dua abang beradik oleh petugas Gegana Poldasu dan personel Polsek Medan Area ini berawal dari terjadinya selisih paham antara tersangka dengan oknum

petugas di areal parkir karaoke M3, Minggu dini hari. Akibat kerusuhan disekitar lokasi himburan malam tersebut, tiga orang dikabarkan mengalami cedera. Sedangkan, para tersangka diperkirakan berjumlah 5 orang langsung melarikan diri.

Pasca kerusuhan terjadi, petugas Polsek Medan Area dibantu dua kompi personel elit Polri dari Satuan Gegana Poldasu langsung melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku ke wilayah utara Kota Medan. Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan, AS dan GS dua abang beradik yang diduga kuat terlibat dalam kerusuhan.

Kapolsek Medan Area, AKP Yudi Frianto SIK saat dihubungi mengatakan, pengerahan personel dalam jumlah besar untuk mengamankan para pria terlibat kerusuhan di tempat hiburan malam M3, untuk mengantisipasi adanya perlawanan dari para pelaku.

“Ada dua orang pria yang sudah kita amankan dari kawasan Medan Labuhan. Keduanya, diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut, untuk keterlibatan pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” ujar Yudi.

Dia menyebutkan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Guna kepentingan penyidikan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan.(mri/gib/rul/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/