Beruntung, Syamsari masih berada tak jauh dari gereja. Lantas, jemaat gereja pun berteriak sehingga mengundang perhatian warga lainnya. Syamsari pun langsung diamankan. Sementara jemaat lainnya menghubungi petugas Polsek Patumbak yang kemudian tiba di lokasi. Petugas kemudian langsung mengamankan Syamsari dan memastikan isi tas ransel yang dikenakannya.
Begitu digeledah, petugas memastikan tidak menemukan bom atau bahan peledak lainnya dari dalam tas ransel tersebut. Ransel tersebut berisi kemeja dua potong, kaca mata, carger ponsel, ponsel dan tiga buah kartu ponsel.
Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Fery Kusnadi membantah jika Syamsari disebut teroris. Menurut Fery, Syamsari ke gereja itu ingin pindah agama. Pasalnya, dia merasa sudah tidak ada yang mempedulikannya lagi.
Dijelaskan Fery, Syamsari dari Langsa mengendarai sepeda motor milik saudaranya yang digelapkannya. Kemudian sepeda motor itu dijual di Kota Tebingtinggi, Sumut. “Setelah dijual sepedamotor itu, dia pergi ke Bandarbaru lalu pulang ke Medan lagi. Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kapolsek Ulim Langsa Iptu M Daud untuk menjemput dia,” tandas Fery. (ted/mag1/adz)