30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Gerhana Matahari Cincin Lewati 7 Daerah di Sumut, UMSU Siapkan Teleskop Canggih

FENOMENA ALAM: Penampakan gerhana matahari cincin. Fenomena  alam ini diprediksi bakal terjadi pada Kamis (26/12) siang.
FENOMENA ALAM: Penampakan gerhana matahari cincin. Fenomena alam ini diprediksi bakal terjadi pada Kamis (26/12) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melewati 7 daerah di Sumatera Utara pada Kamis (26/12). Ketujuh daerah tersebut adalah Sibolga, Pandan, Taruntung, Padang Sidimpuan, Sipirok, Gunung Tua, dan Sibuhuann

“Sedangkan kota lainnya gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian termasuk Kota Medan,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan, Senin.

GMC ini kata Edison, akan berlangsung sejak pukul 10.13 WIB dan berakhir pada pukul 14.02 WIB. “Puncak gerhana matahari cincin ini sendiri akan berlangsung pada pukul 12.04 WIB,” ujarnya.

Dia menjelaskan, GMC ini terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. “Saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya,” katanya.

Menurutnya, BMKG akan melakukan pengamatan astronomi langka ini di Pantai Indah Pandan, Tapteng pada waktu tersebut. “Pengamatan serupa juga akan dilakukan di halaman kampus pascasarjana UMSU, Jalan Denai Medan,” ujarnya.

Sementara, pihak UMSU mengundang masyarakat umum untuk mengamati fenomena alam gerhana matahari cincin serta melakukan salat sunah berjamaah di halaman Pascasarjana UMSU, Jalan Denai, Medan, Kamis (26/12) mendatang. “Kita mengundang warga bersama-sama dengan mahasiswa dan civitas akademika untuk mengamati fenomena alam gerhana matahari menggunakan fasilitas teleskop canggih yang dimiliki Observatorium Ilmu Falak UMSU,” kata Rektor UMSU, Dr. Agussani MAP, Senin (23/12).

Agussani menjelaskan, pengamatan gerhana matahari menggunakan teleskop OIF dan salat sunat gerhana berjamaah merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat sekaligus edukasi bagi warga. “Pada saat memantau gerhana matahari nanti, kami juga menyediakan kacamata gerhana dan membagikannya kepada masyarakat secara gratis,” jelasnya.

Sementara Kepala OIF UMSU, Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar menjelaskan, tim yang dipimpinnya akan membimbing dan mengarahkan para pengunjung untuk bisa menggunakan pralatan teleskop yang disediakan. Selain itu juga para pengunjung yang datang akan dibimbing membuat kacamata gerhana yang dibagikan secara gratis.

Dijelaskan dia, pada momen gerhana matahari nanti, OIF UMSU telah menyiapkan sejumlah teleskop canggih yang akan digunakan untuk kegiatan pengamatan. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan dua petugas yang akan menjaga yang memiliki kemampuan mengoperasionalkan teleskop.

Adapun teleskop yang akan digunakan untuk pengamatan gerhana yakni, Kamera Lubang Jarum raksasa yang nantinya juga diharapkan bisa memecahkan rekor Muri. Selain itu, Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting CEM60 Ioptron, Teleskop Maksutov 180 mm + Mounting HEQ5 Pro, Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting Losmandy G-11Moutierung, Teleskop SKY Watcher BK 120 Iq5, Teleskop Refractor 90mm EQ2, Binokuler dan Teleskop William Optics GT 102 Pro + Mounting Ioptron IEQ45 Pro (streaming). Teleskop ini nantinya akan disebar di area pelataran kampus pasca UMSU sehingga memudahkan masyarakat untuk bisa menggunakan dibantu tim OIF.

Dalam kesempatan itu, Arwin menghimbau masyarakat agar cerdas dalam mengamati gerhana yaitu harus menggunakan filter atau kacamata matahari , sebab jika tdk maka akan dapat menyebabkan kerusakan pada mata. “Cara aman dalam mengamati gerhana matahari adalah dengan menggunakan kacamata matahari, kamera lubang jarum, dan menggunakan teleskop yang sudah dilengkapi dengan filter matahari,” katanya.

Lebih lanjut, untuk perhelatan pengamatan fenomena gerhana matahari cincin langka ini, OIF UMSU mendaftarkan dua pemecahan rekor kepada MURI yakni dalam membangun sebuah kamera lubang jarum raksasa dengan ukuran 7×15 meter dan pengamatan gerhana terbanyak,” tambahnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat serta para mahasiswa yang datang agar memiliki minat belajar mengenai ilmu astronomi di OIF UMSU.

Tantangan terbesar yang akan dihadapi pada tanggal 26 Desember 2019 nanti adalah keadaan cuaca yang belakangan ini sering hujan, mendung dan gerimis. OIF juga telah bekerjasama (MoU) dengan BMKG Deliserdang, yaitu guna merekam dan disiarkan secara langsung . (bbs)

FENOMENA ALAM: Penampakan gerhana matahari cincin. Fenomena  alam ini diprediksi bakal terjadi pada Kamis (26/12) siang.
FENOMENA ALAM: Penampakan gerhana matahari cincin. Fenomena alam ini diprediksi bakal terjadi pada Kamis (26/12) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melewati 7 daerah di Sumatera Utara pada Kamis (26/12). Ketujuh daerah tersebut adalah Sibolga, Pandan, Taruntung, Padang Sidimpuan, Sipirok, Gunung Tua, dan Sibuhuann

“Sedangkan kota lainnya gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian termasuk Kota Medan,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan, Senin.

GMC ini kata Edison, akan berlangsung sejak pukul 10.13 WIB dan berakhir pada pukul 14.02 WIB. “Puncak gerhana matahari cincin ini sendiri akan berlangsung pada pukul 12.04 WIB,” ujarnya.

Dia menjelaskan, GMC ini terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. “Saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya,” katanya.

Menurutnya, BMKG akan melakukan pengamatan astronomi langka ini di Pantai Indah Pandan, Tapteng pada waktu tersebut. “Pengamatan serupa juga akan dilakukan di halaman kampus pascasarjana UMSU, Jalan Denai Medan,” ujarnya.

Sementara, pihak UMSU mengundang masyarakat umum untuk mengamati fenomena alam gerhana matahari cincin serta melakukan salat sunah berjamaah di halaman Pascasarjana UMSU, Jalan Denai, Medan, Kamis (26/12) mendatang. “Kita mengundang warga bersama-sama dengan mahasiswa dan civitas akademika untuk mengamati fenomena alam gerhana matahari menggunakan fasilitas teleskop canggih yang dimiliki Observatorium Ilmu Falak UMSU,” kata Rektor UMSU, Dr. Agussani MAP, Senin (23/12).

Agussani menjelaskan, pengamatan gerhana matahari menggunakan teleskop OIF dan salat sunat gerhana berjamaah merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat sekaligus edukasi bagi warga. “Pada saat memantau gerhana matahari nanti, kami juga menyediakan kacamata gerhana dan membagikannya kepada masyarakat secara gratis,” jelasnya.

Sementara Kepala OIF UMSU, Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar menjelaskan, tim yang dipimpinnya akan membimbing dan mengarahkan para pengunjung untuk bisa menggunakan pralatan teleskop yang disediakan. Selain itu juga para pengunjung yang datang akan dibimbing membuat kacamata gerhana yang dibagikan secara gratis.

Dijelaskan dia, pada momen gerhana matahari nanti, OIF UMSU telah menyiapkan sejumlah teleskop canggih yang akan digunakan untuk kegiatan pengamatan. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan dua petugas yang akan menjaga yang memiliki kemampuan mengoperasionalkan teleskop.

Adapun teleskop yang akan digunakan untuk pengamatan gerhana yakni, Kamera Lubang Jarum raksasa yang nantinya juga diharapkan bisa memecahkan rekor Muri. Selain itu, Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting CEM60 Ioptron, Teleskop Maksutov 180 mm + Mounting HEQ5 Pro, Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting Losmandy G-11Moutierung, Teleskop SKY Watcher BK 120 Iq5, Teleskop Refractor 90mm EQ2, Binokuler dan Teleskop William Optics GT 102 Pro + Mounting Ioptron IEQ45 Pro (streaming). Teleskop ini nantinya akan disebar di area pelataran kampus pasca UMSU sehingga memudahkan masyarakat untuk bisa menggunakan dibantu tim OIF.

Dalam kesempatan itu, Arwin menghimbau masyarakat agar cerdas dalam mengamati gerhana yaitu harus menggunakan filter atau kacamata matahari , sebab jika tdk maka akan dapat menyebabkan kerusakan pada mata. “Cara aman dalam mengamati gerhana matahari adalah dengan menggunakan kacamata matahari, kamera lubang jarum, dan menggunakan teleskop yang sudah dilengkapi dengan filter matahari,” katanya.

Lebih lanjut, untuk perhelatan pengamatan fenomena gerhana matahari cincin langka ini, OIF UMSU mendaftarkan dua pemecahan rekor kepada MURI yakni dalam membangun sebuah kamera lubang jarum raksasa dengan ukuran 7×15 meter dan pengamatan gerhana terbanyak,” tambahnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat serta para mahasiswa yang datang agar memiliki minat belajar mengenai ilmu astronomi di OIF UMSU.

Tantangan terbesar yang akan dihadapi pada tanggal 26 Desember 2019 nanti adalah keadaan cuaca yang belakangan ini sering hujan, mendung dan gerimis. OIF juga telah bekerjasama (MoU) dengan BMKG Deliserdang, yaitu guna merekam dan disiarkan secara langsung . (bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/