MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga luar yang ingin masuk ke Kota Medan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), diimbau agar mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi data dirinya. Jika tidak, maka siap-siap akan diminta kembali ke daerah asalnya.
KEPALA Dinas Kesehatan Kota Medan dr Mardohar Tambunan mengatakan, bagi pendatang yang masuk ke Medan diwajibkan melakukan scan aplikasi PeduliLindungi. Ada tujuh check poin yang akan dipasang barcode PeduliLindungi di setiap pintu masuk Kota Medan. Ini berlaku mulai 24 Desember sampai 2 Januari 2022 mendatang.
“Akan ada check poin sebanyak 7 titik. Di situ akan dipasang papan untuk scan Pedulilindungi, terutama untuk warga berdomisili di luar Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo). Kendaraannya akan dicek, kalau yang di dalam kendaraan itu tidak terdata di aplikasi Pedulilindungi, maka petugas gabungan akan meminta putar balik,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/12).
Mardohar menyebut, pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, termasuk varian baru Omicron. Karena itu, petugas Dinkes Kota Medan disiapkan di sejumlah titik yang menjadi Posko Nataru.
“Kita kolaborasi bersama semua pihak di Posko Nataru. Kita juga sudah menerima surat edaran untuk persiapan Nataru dalam mengantisipasi varian baru Omicron. Intinya, kita mengikuti dari pemerintah pusat, baik itu skala PPKM dan kebijakan lainnya,” sebutnya.
Ia mengaku, pihaknya siap memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kota Medan saat libur Nataru. “Pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat tidak berpergian ketika libur Nataru, apalagi sampai berlibur keluar negeri. Tidak ada melakukan kegiatan kumpul masa. Artinya, masyarakat diminta untuk melaksanakan perayaan Nataru di rumah saja,” ucapnya.
Mardohar juga mengaku, kesiapan pihaknya bukan hanya terkait rumah sakit di Medan saja. Melainkan, siap juga jika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. “Kita imbau masyarakat yang merayakan Nataru tetap menjaga protokol kesehatan saat melaksanakan ibadah. Gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan jangan berkerumun,” pungkasnya.
Terpisah, terkait pengamanan perayaan Nataru, Polrestabes Medan akan menurunkan 1.168 personil untuk Operasi Lilin Toba. “Dari total 2.014 personel, nanti yang turun ada 1.168 personel untuk operasi,” kata Kasubag Humas Polrestabes Medan Kompol Riama.
Ia menyatakan, ada 12 Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan yang dibangun sementara pada momen Nataru. Antara lain, di Jalan Stasiun Kereta Api, Jalan Gatot Subroto kawasan Medan Helvetia, Jalan Gatot Subroto – Jembatan Kampung Lalang dan Pintu Tol Helvetia. Kemudian, di Jalan Gatot Subroto – Carefour, Jalan Jamin Ginting – Simpang Tuntungan, Jalan Ginting – Green Hill, Pintu Tol Cemara dan Pintu Tol Bandar Selamat.
Selanjutnya, di Jalan Krakatau Simpang Cemara, Jalan Thamrin depan Thamrin Plaza, Jalan MT Haryono depan Medan Mall, Jalan Sisingamangaraja – Perumahan Rivera dan Pintu Tol Amplas serta di bawah Fly Over Jamin Ginting.
11 Juta Orang Lakukan Mobilitas
Tim gabungan dari Polri, TNI, bersama instansi terkait menggelar Apel Pasukan Operasi Lilin Toba 2021 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di Lanud Soewondo, Kamis (23/12). Apel gelar pasukan itu dipimpin langsung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Turut hadir Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, serta pejabat lainnya.
Dalam apel itu, Edy terlihat melakukan pengecekan petugas gabungan dengan berkeliling menaiki mobil komando. Setelah itu, Edy menyampaikan amanat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Pada perayaan Nataru 2022 tentunya tetap memerhatikan protokol kesehatan,” kata Edy membacakan arahan Kapolri.
Ia kemudian menyampaikan pengalamannya saat perayaan Nataru tahun lalu. Edy mengatakan, saat itu terjadi peningkatan kasus penyebaran virus Corona yang signifikan. Bahwa dampak peningkatan mobilitas masyarakat menyebabkan kasus konfirmasi sebesar 125 persen yaitu dari 6.437 kasus perhari pada 26 Desember 2020 menjadi 14.518 kasus perhari. ”Lonjakan kasus perlu kita jadikan pelajaran dalam rangka menghadapi Nataru tahun 2021 ini,” ucapnya.
Edy juga mengatakan, apel gelar pasukan Operasi Lilin Toba 2021 disiagakan sebanyak 11.456 personel gabungan untuk pengamanan Nataru 2022 di Sumatera Utara. “Diperkirakan 11 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas. Maka untuk menekan penyebaran covid-19, akan dilakukan pemantauan di pos pemantauan,” katanya.
Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021 sebanyak 121 pos pemantauan dan 42 pos pelayanan telah didirikan di Sumatera Utara. “Semua akan dijaga, semua akan pantau. Seperti pengunjung yang tiba di Sumut akan dilakukan pemeriksaan dengan Aplikasi Pedulilindungi lalu akan diswab dalam menekan penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Gubsu menambahkan, untuk pengamanan di tingkat daerah langsung ditangani Kapolres masing-masing. Sehingga diharapkan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 di Sumut kondusif dan angka penyebaran Covid-19 tetap terkendali.
Sementara, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, digelarnya Apel Pasukan Ops Lilin Toba 2021 bertujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat saat Perayaan Nataru 2022 di Sumatera Utara. “Tentunya Ops Lilin Toba 2021 yang digelar untuk meningkatkan ketaatan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Panca mengungkapkan, dalam pengamanan Nataru 2022 telah didirikan sebanyak 82 Pos Pengamanan, 42 Pos Pelayanan serta 6 Pos Terpadu. “Pos-pos yang didirikan itu akan memantau mobilisasi masyarakat selama Perayaan Natal dan Tahun Baru 2021,” ungkapnya.
Kapolda sumut mengimbau, kepada masyarakat tidak terlalu eforia selama Nataru. Kalau tidak ada kepentingan sebaiknya di rumah. “Yang paling penting sama-sama menjaga agar angka penularan Covid-19 tidak tinggi saat Nataru,” imbaunya.
Untuk pengamanan di rumah ibadah (gereja), Panca mengaku akan menggandeng organisasi agama lain dan menjadi prioritas TNI/Polri. “Tempat ibadah akan dilaksanakan secara terpadu. Bila perlu organisasi keagamaan lain bersama melakukan pengamanan gereja. Jadi tidak ada gereja yang prioritas. Semua diprioritaskan dan dilakukan pengamanan,” pungkasnya.
Setelah pelaksanaan apel, Dirlantas Polda Sumut Kombes Valentino Tatareda menyampaikan personel yang akan diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan Nataru, sebanyak 11.403 orang. ”Dari Polda 452 personel, Polres 7.010 personel, 3.941 dari instansi terkait,” sebutnya.
Ia menyebut akan ada 130 pos yang disiagakan se Sumut. Dari jumlah itu, 104 pos akan dipasangi alat untuk scan aplikasi peduli lindungi. “Di pusat-pusat potensi kerumunan warga, seperti pusat perbelanjaan. Tujuan operasi untuk menekan penyebaran virus Corona,” tutupnya. (ris/prn)