26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Dewan Minta Evaluasi Pasar Induk

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR MMTC_Suasana pasar MMTC di Komplek MMTC Jalan Jl. Williem Iskandar Medan, Rabu (24/1) Banyak pedagang pasar Laucih yang pindah berjualan ke pasar MMTC, karena di nilai tempat nya lebih nyaman dan pengunjung juga ramai.

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan didorong untuk mengevaluasi dan mengkaji kembali pengembangan kawasan Pasar Induk Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan dalam rangka meningkatkan antusiasme pedagang dan konsumen berbelanja di pasar tersebut.

“Persoalan ini sebenarnya sederhana sekali. Kemungkinan ada harapan dan keinginan pedagang di sana, yang sampai kini belum mampu dipenuhi Pemko. Sehingga menurut mereka, dengan belum terpenuhinya keinginan itu minat pembeli sangat berkurang berbelanja di tempat tersebut,” kata Anggota Komisi C DPRD Medan, Mulia Asri Rambe kepada Sumut Pos, Rabu (24/1).

Hal itu ia sikapi lantaran saat ini banyak pedagang Pasar Induk migrasi ke kawasan Medan Megapolitan Trade Centre (MMTC) di Jl. Wiliem Iskandar/Pancing Medan. “Sehingga mereka jadi berani mengadu nasib lagi ke tempat di luar dari Pasar Induk Laucih,” imbuh pria yang akrab disapa Bayek itu.

Bayek menyarankan, kiranya Pemko Medan segera mencari tahu solusi percepatan pembangunan termasuk infrastruktur di kawasan tersebut, sehingga konsumen atau masyarakat berkeinginan berbelanja di Pasar Induk Laucih. “Intinya memang perlu kajian lagi dari Pemko Medan sehingga tidak salah langkah, apalagi dana sudah banyak dikucurkan untuk itu tetapi tidak tepat sasaran, tentu kasihan pedagang dan juga pemerintahnya,” katanya.

Menurut politisi Partai Golkar ini, perlu ada upaya duduk bersama lagi antara pedagang dan Pemko Medan dalam hal menyelaraskan pembangunan terhadap kawasan Pasar Induk Laucih. Termasuk, bagaimana cara meningkatkan segala fasilitas pendukung, agar pedagang nyaman berjualan dan masyarakat senang berbelanja ke sana.

“Terkadang persoalan ini harus dialami dulu dan terjadi ditengah jalan. Dulu kajiannya di awal belum dialami, tapi bisa berubah ditengah jalan karena perubahan di lapangan. Jadi mesti intenslah komunikasi antarpihak terkait dalam hal ini. Pemko pun harus jelaskan kepada seluruh pedagang di mana saja kendala yang dialami selama ini,” pungkasnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PASAR MMTC_Suasana pasar MMTC di Komplek MMTC Jalan Jl. Williem Iskandar Medan, Rabu (24/1) Banyak pedagang pasar Laucih yang pindah berjualan ke pasar MMTC, karena di nilai tempat nya lebih nyaman dan pengunjung juga ramai.

SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan didorong untuk mengevaluasi dan mengkaji kembali pengembangan kawasan Pasar Induk Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan dalam rangka meningkatkan antusiasme pedagang dan konsumen berbelanja di pasar tersebut.

“Persoalan ini sebenarnya sederhana sekali. Kemungkinan ada harapan dan keinginan pedagang di sana, yang sampai kini belum mampu dipenuhi Pemko. Sehingga menurut mereka, dengan belum terpenuhinya keinginan itu minat pembeli sangat berkurang berbelanja di tempat tersebut,” kata Anggota Komisi C DPRD Medan, Mulia Asri Rambe kepada Sumut Pos, Rabu (24/1).

Hal itu ia sikapi lantaran saat ini banyak pedagang Pasar Induk migrasi ke kawasan Medan Megapolitan Trade Centre (MMTC) di Jl. Wiliem Iskandar/Pancing Medan. “Sehingga mereka jadi berani mengadu nasib lagi ke tempat di luar dari Pasar Induk Laucih,” imbuh pria yang akrab disapa Bayek itu.

Bayek menyarankan, kiranya Pemko Medan segera mencari tahu solusi percepatan pembangunan termasuk infrastruktur di kawasan tersebut, sehingga konsumen atau masyarakat berkeinginan berbelanja di Pasar Induk Laucih. “Intinya memang perlu kajian lagi dari Pemko Medan sehingga tidak salah langkah, apalagi dana sudah banyak dikucurkan untuk itu tetapi tidak tepat sasaran, tentu kasihan pedagang dan juga pemerintahnya,” katanya.

Menurut politisi Partai Golkar ini, perlu ada upaya duduk bersama lagi antara pedagang dan Pemko Medan dalam hal menyelaraskan pembangunan terhadap kawasan Pasar Induk Laucih. Termasuk, bagaimana cara meningkatkan segala fasilitas pendukung, agar pedagang nyaman berjualan dan masyarakat senang berbelanja ke sana.

“Terkadang persoalan ini harus dialami dulu dan terjadi ditengah jalan. Dulu kajiannya di awal belum dialami, tapi bisa berubah ditengah jalan karena perubahan di lapangan. Jadi mesti intenslah komunikasi antarpihak terkait dalam hal ini. Pemko pun harus jelaskan kepada seluruh pedagang di mana saja kendala yang dialami selama ini,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/