22.8 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Ramadhan Pohan Minta Tarik 1.500 Ponsel

Dodi mengatakan, handpone tersebut berfungsi untuk mefoto fomulir C1 dan aktivitas seluruh pemungutan suara, yang koneksi terhubung ke operator di Posko pemengan REDY di Jalan Gajah Mada, Medan.

Kemudian, Majelis hakim kembali mempertanyakan soal pembayaran pemasangan IT mencapai Rp1,1 miliar. Dodi mengungkapkan pembayaran dilakukan H-1 sebelum pemungutan suara Pilkada Medan atau tanggal 8 Desember 2015.”Pembayaran langsung dilakukan oleh ibu Linda Panjaitan, yang saya tahu sebagai bendahara dari tim sukses REDY, dengan uang tunai Rp1 miliar dalam plastik transparan dari Bank dan Rp 100 juta uang dibungkus dalam plastik,” jelasnya.

Usai pemungutan suara, Dodi mengatakan hasil peroleh suara pasangan REDY diakuinya kalah dari rivalnya, HT Dzulmi Eldin dan Akhyar. Tepatnya, H+2 dari pemungutan suara.

Dodi mengatakan ditelpon Ramadhan Pohan melalui telpon milik Lindah Panjaitan, yang meminta menarik kembali seluruh handpone dibagikan kepada para saksi.”Saya tidak tahu apa alasan kenapa handpone ditarik kembali. Kalau penarikan handpone itu, merupakan hak dan tugas kordinator saksi. Kita sebagai penyedia dan pemasangan sistem IT aja pak majelis hakim,” tutur Dodi.

Keterangan Dodi untuk memperkuat dugaan bahwa uang senilai Rp15,3 miliar digunakan terdakwa untuk membayar prangkat IT tersebut. Dodi menambahkan, sempat juga dimintai keterangan prihal ini oleh Penyidik kepolisian dari Polda Sumut, beberapa bulan, usai Pilkada Kota Medan.(gus/ila)

Dodi mengatakan, handpone tersebut berfungsi untuk mefoto fomulir C1 dan aktivitas seluruh pemungutan suara, yang koneksi terhubung ke operator di Posko pemengan REDY di Jalan Gajah Mada, Medan.

Kemudian, Majelis hakim kembali mempertanyakan soal pembayaran pemasangan IT mencapai Rp1,1 miliar. Dodi mengungkapkan pembayaran dilakukan H-1 sebelum pemungutan suara Pilkada Medan atau tanggal 8 Desember 2015.”Pembayaran langsung dilakukan oleh ibu Linda Panjaitan, yang saya tahu sebagai bendahara dari tim sukses REDY, dengan uang tunai Rp1 miliar dalam plastik transparan dari Bank dan Rp 100 juta uang dibungkus dalam plastik,” jelasnya.

Usai pemungutan suara, Dodi mengatakan hasil peroleh suara pasangan REDY diakuinya kalah dari rivalnya, HT Dzulmi Eldin dan Akhyar. Tepatnya, H+2 dari pemungutan suara.

Dodi mengatakan ditelpon Ramadhan Pohan melalui telpon milik Lindah Panjaitan, yang meminta menarik kembali seluruh handpone dibagikan kepada para saksi.”Saya tidak tahu apa alasan kenapa handpone ditarik kembali. Kalau penarikan handpone itu, merupakan hak dan tugas kordinator saksi. Kita sebagai penyedia dan pemasangan sistem IT aja pak majelis hakim,” tutur Dodi.

Keterangan Dodi untuk memperkuat dugaan bahwa uang senilai Rp15,3 miliar digunakan terdakwa untuk membayar prangkat IT tersebut. Dodi menambahkan, sempat juga dimintai keterangan prihal ini oleh Penyidik kepolisian dari Polda Sumut, beberapa bulan, usai Pilkada Kota Medan.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/