26 C
Medan
Friday, December 5, 2025

Dino Sedih Cuma Sanggup Selamatkan 5 Nyawa 

Kemampuan berenang Dino terbilang mumpuni,  selain sudah akrab dengan danau semenjak kecil, Dia juga bekerja sebagai buruh di salah satu perusahaan keramba jaring apung (KJA) milik perusaan asing di Tiga Ras. Ditempatnya bekerja Dino bertugas sebagai penyelam yang terbiasa menyelam hingga kedalaman 10 meter tanpa alat.

“Tugas saya biasanya mengambil ikan mati di dasar keramba dan memperbaiki keramba bocor, itu memang keahlian saya, ” ujar Dino.

Peliknya kehidupan memaksa Dino untuk tetap bekerja,  meski jauh dilubuk hatinya dia masih trauma. Namun Mirisnya,  keahlianya hanya berenang dan menyelam memaksa Dino untuk melanjutkan pekerjaannya. “Anak dan istriku hanya makan dari hasil kerjaku sebagai buruh di perusahaan itu, demi mereka saya harus tetap bekerja,” imbuhnya dengan suara tertahan.

Di samping Dino duduk istrinya Ita Boru Turnip, sembari memangku bayi laki lakinya yang masih berusia 2 bulan.  Sebagai istri,  Ita sempat tidak sadarkan diri saat mengetahui kalau suaminya ikut di dalam KM Sinar Bangun.  Anggota keluarga mereka berdatangan dan berusaha menenangkan pikirannya.  Saat itu,  Ita tak hentinya berdoa  berharap ada keajaiban yang terjadi pada suaminya. Tak bisa dibayangkannya, jika sesuatu yang buruk menimpa suaminya itu.

Untuk pemulihan,  Ita dan keluarga memutuskan agar sementara mereka tinggal di rumah adiknya. Kondisi rumah yang lebih ramai diharapkan mampu mempercepat pemulihan trauma yang dialami Dino.

Untuk seluruh pemangku jabatan dan kepentingan terkait pelayanan transpostasi di Danau Toba, Dino dan Ita berharap agar ada perbaikan layanan minimal ketersediaan jaket pelampung (life jacket), dan sistem ticketing. (ana/esa/smg) 

Kemampuan berenang Dino terbilang mumpuni,  selain sudah akrab dengan danau semenjak kecil, Dia juga bekerja sebagai buruh di salah satu perusahaan keramba jaring apung (KJA) milik perusaan asing di Tiga Ras. Ditempatnya bekerja Dino bertugas sebagai penyelam yang terbiasa menyelam hingga kedalaman 10 meter tanpa alat.

“Tugas saya biasanya mengambil ikan mati di dasar keramba dan memperbaiki keramba bocor, itu memang keahlian saya, ” ujar Dino.

Peliknya kehidupan memaksa Dino untuk tetap bekerja,  meski jauh dilubuk hatinya dia masih trauma. Namun Mirisnya,  keahlianya hanya berenang dan menyelam memaksa Dino untuk melanjutkan pekerjaannya. “Anak dan istriku hanya makan dari hasil kerjaku sebagai buruh di perusahaan itu, demi mereka saya harus tetap bekerja,” imbuhnya dengan suara tertahan.

Di samping Dino duduk istrinya Ita Boru Turnip, sembari memangku bayi laki lakinya yang masih berusia 2 bulan.  Sebagai istri,  Ita sempat tidak sadarkan diri saat mengetahui kalau suaminya ikut di dalam KM Sinar Bangun.  Anggota keluarga mereka berdatangan dan berusaha menenangkan pikirannya.  Saat itu,  Ita tak hentinya berdoa  berharap ada keajaiban yang terjadi pada suaminya. Tak bisa dibayangkannya, jika sesuatu yang buruk menimpa suaminya itu.

Untuk pemulihan,  Ita dan keluarga memutuskan agar sementara mereka tinggal di rumah adiknya. Kondisi rumah yang lebih ramai diharapkan mampu mempercepat pemulihan trauma yang dialami Dino.

Untuk seluruh pemangku jabatan dan kepentingan terkait pelayanan transpostasi di Danau Toba, Dino dan Ita berharap agar ada perbaikan layanan minimal ketersediaan jaket pelampung (life jacket), dan sistem ticketing. (ana/esa/smg) 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru