25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pelajari Sistem e-Planning & e-Budgeting, DPRD Lampung Tengah Kunker ke DPRD Kota Medan

istimewa/sumut pos
KUNJUNGAN KERJA: DPRD Lampung Tengah saat kunjungan kerja ke DPRD Kota Medan.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – DPRD Kabupaten Lampung Tengah melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Medan, Senin (249). Kunjungan kerja yang dilakukan untuk mempelajari sistem e-planning dan e-budgeting yang telah diterapkan di Kota Medan.

Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli dan Ihwan Ritonga serta anggota DPRD Kota Medan lainnya, Ahmad Arief menerima langsung rombongan anggota DPRD n
Kabupaten Lampung Tengah di ruang Banmus lantai II.

Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Ahmad Zunaidi Sunardi mengungkapkan, sistem e-planning dan e-budgeting yang diterapkan di Kota Medan merupakan salah satu sistem yang terbaik di Indonesia. “Setahu kami, selain Medan juga ada di Jawa Barat yang pelaksanaan sistem e-planning dan e-budgeting-nya terbaik di Indonesia. Makanya, kami ke Medan untuk mempelajari dua sistem tersebut,” ungkapnya.

Menurut Ahmad Zunaidi, hingga saat ini Kabupaten Lampung Tengah belum menggunakan sistem e-planning dan e-budgeting. Namun begitu, selaku kabupaten yang baru mekar dengan jumlah penduduk 1,4 juta jiwa sudah menggunakan sistem non tunai.

“Memang masih sebatas non tunai, tapi belum melaksanakan sistem e-budgeting dan e-planning. Untuk itu, besok (hari ini, red) kami akan melakukan MoU dengan Pemko Medan terkait penerapan sistem tersebut,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli mengapresiasi kunjungan kerja rombongan DPRD Kabupaten Lampung Tengah tersebut. “Kalau Kota Medan berhasil menerapkan sistem itu, berarti Kabupaten Lampung Tengah juga bisa menerapkannya. Hal ini agar penyelenggaraan pemerintah daerahnya semakin baik, transparan dan akuntabel,” tutur Nanda.

Ia menambahkan, dalam mengimplementasikan sistem e-planning dan e-budgeting, Pemko Medan memulai dari rembuk warga untuk mengumpulkan aspirasi yang direkam dan dimasukkan ke dalam sistem. Selanjutnya hasil rembuk warga tersebut dibawa ke Musrenbang Kecamatan dan hasilnya kembali di-input. “Keseluruhan aspirasi warga dipaparkan di Musrenbang Kota Medan. Dari situ, dipilih mana yang menjadi prioritas,” pungkasnya. (ris/ila)

istimewa/sumut pos
KUNJUNGAN KERJA: DPRD Lampung Tengah saat kunjungan kerja ke DPRD Kota Medan.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – DPRD Kabupaten Lampung Tengah melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Medan, Senin (249). Kunjungan kerja yang dilakukan untuk mempelajari sistem e-planning dan e-budgeting yang telah diterapkan di Kota Medan.

Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli dan Ihwan Ritonga serta anggota DPRD Kota Medan lainnya, Ahmad Arief menerima langsung rombongan anggota DPRD n
Kabupaten Lampung Tengah di ruang Banmus lantai II.

Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah, Ahmad Zunaidi Sunardi mengungkapkan, sistem e-planning dan e-budgeting yang diterapkan di Kota Medan merupakan salah satu sistem yang terbaik di Indonesia. “Setahu kami, selain Medan juga ada di Jawa Barat yang pelaksanaan sistem e-planning dan e-budgeting-nya terbaik di Indonesia. Makanya, kami ke Medan untuk mempelajari dua sistem tersebut,” ungkapnya.

Menurut Ahmad Zunaidi, hingga saat ini Kabupaten Lampung Tengah belum menggunakan sistem e-planning dan e-budgeting. Namun begitu, selaku kabupaten yang baru mekar dengan jumlah penduduk 1,4 juta jiwa sudah menggunakan sistem non tunai.

“Memang masih sebatas non tunai, tapi belum melaksanakan sistem e-budgeting dan e-planning. Untuk itu, besok (hari ini, red) kami akan melakukan MoU dengan Pemko Medan terkait penerapan sistem tersebut,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli mengapresiasi kunjungan kerja rombongan DPRD Kabupaten Lampung Tengah tersebut. “Kalau Kota Medan berhasil menerapkan sistem itu, berarti Kabupaten Lampung Tengah juga bisa menerapkannya. Hal ini agar penyelenggaraan pemerintah daerahnya semakin baik, transparan dan akuntabel,” tutur Nanda.

Ia menambahkan, dalam mengimplementasikan sistem e-planning dan e-budgeting, Pemko Medan memulai dari rembuk warga untuk mengumpulkan aspirasi yang direkam dan dimasukkan ke dalam sistem. Selanjutnya hasil rembuk warga tersebut dibawa ke Musrenbang Kecamatan dan hasilnya kembali di-input. “Keseluruhan aspirasi warga dipaparkan di Musrenbang Kota Medan. Dari situ, dipilih mana yang menjadi prioritas,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/