25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terpilih jadi Wagubsu, Nur Azizah: Bahagia…!

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Wakil Gubernur Sumatera Utara sisa masa jabatan 2013-2018 terpilih, Nurhajizah (kanan) tertawa lebar saat berbincang dengan salah satu anggota DPRD Sumut seusai rapat paripurna DPRD Sumatera Utara, di Medan, Senin (24/10). Nurhajizah menggantikan pejabat sebelumnya T Erry Nuradi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumut.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Wakil Gubernur Sumatera Utara sisa masa jabatan 2013-2018 terpilih, Nurhajizah (kanan) tertawa lebar saat berbincang dengan salah satu anggota DPRD Sumut seusai rapat paripurna DPRD Sumatera Utara, di Medan, Senin (24/10). Nurhajizah menggantikan pejabat sebelumnya T Erry Nuradi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpilih sebagai Wagubsu lewat sidang paripurna DPRD Sumut, Brigjen TNI (Purn) Nur Azizah Marpaung mengaku bahagia karena terpilih menjadi Wagubsu. Wanita berhijab itupun mengaku akan semaksimal mungkin menjalankan tugas dalam membantu kerja Gubernur Sumut di sisa masa jabatannya.

“Bahagia…! Belum ada dapat ucapan selamat dari Pak Gubernur. Tidak perlu dari beliau ucapan selamat, karena saya yang akan hubungi beliau untuk memberikan selamat,” kata Nurazizah kepada wartawan usai terpilih.

Nur Azizah mengaku butuh dukungan dari banyak pihak untuk membangun Sumut ke arah yang lebih baik lagi. “Tidak bisa saya dan gubernur jalan sendiri, perlu dukungan dari teman-teman media juga perlu dukungan,” bilangnya.

Untuk persoalan hukum, Nur Azizah tidak begitu terlalu memusingkannya. Menurutnya, putusan sela yang dikeluarkan PTUN Jakarta tidak bersifat mengikat.

“Putusan hukum itu untuk ke depan, kita hargai upaya PKNU Sumut. Saya sudah beberapa kali bertemu Ikhyar, saya dukung mereka untuk menggugat, agar ke depan segera diterbitkan PP (Peraturan Pemerintah), sehingga tidak terjadi perdebatan di dalam pengisian kursi kepala daerah,” ujarnya.

Mantan Calon Bupati Kabupaten Asahan itu mengaku tidak mengeluarkan biaya yang besar selama proses sampai akhirnya terpilih menjadi Wakil Gubernur Sumut. “Kalau waktu Pilkada Asahan saya ada keluar uang untuk kampanye, ini tidak ada. Suap-suap atau memberi gratifikasi juga tidak ada, bisa ditangkap polisi atau KPK saya nanti,” ulasnya.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi sendiri tidak menghadiri proses pemilihan Wagubsu yang diperebutkan Idris Luthfi Rambe dan Nur Azizah Marpaung. Sebelumnya, memang Erry sempat menghadiri sidang paripurna saat terjadi hujan intrupsi para anggota dewan. Saat itu Erry duduk di belakang meja bertuliskan “Gubsu”.

Namun, saat sidang paripurna diskors untuk istirahat, salat, dan makan siang, Erry meninggalkan ruang paripurna. Tapi saat skors sidang paripurnas dicabut, Erry tak kembali lagi. Posisinya digantikan Sekdaprovsu, Hasban Ritonga.

Sekdaprovsu Hasban Ritonga tidak tahu mengapa Gubenrur tidak hadir pada saat lanjutan sidang paripurna. “Saya cuma ditugaskan menggantikan Gubenur,” ujarnya saat dikonfirmasi keberadaan Gubsu.

Sampai ditetapkannya Nur Azizah sebagai Wakil Gubernur Sumut melalui mekanisme voting di sidang paripurna, Mantan Bupati Sedang Bedagai itu tidak juga terlihat wajahnya di ruang sidang paripurna. (dik/adz)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Wakil Gubernur Sumatera Utara sisa masa jabatan 2013-2018 terpilih, Nurhajizah (kanan) tertawa lebar saat berbincang dengan salah satu anggota DPRD Sumut seusai rapat paripurna DPRD Sumatera Utara, di Medan, Senin (24/10). Nurhajizah menggantikan pejabat sebelumnya T Erry Nuradi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumut.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Wakil Gubernur Sumatera Utara sisa masa jabatan 2013-2018 terpilih, Nurhajizah (kanan) tertawa lebar saat berbincang dengan salah satu anggota DPRD Sumut seusai rapat paripurna DPRD Sumatera Utara, di Medan, Senin (24/10). Nurhajizah menggantikan pejabat sebelumnya T Erry Nuradi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpilih sebagai Wagubsu lewat sidang paripurna DPRD Sumut, Brigjen TNI (Purn) Nur Azizah Marpaung mengaku bahagia karena terpilih menjadi Wagubsu. Wanita berhijab itupun mengaku akan semaksimal mungkin menjalankan tugas dalam membantu kerja Gubernur Sumut di sisa masa jabatannya.

“Bahagia…! Belum ada dapat ucapan selamat dari Pak Gubernur. Tidak perlu dari beliau ucapan selamat, karena saya yang akan hubungi beliau untuk memberikan selamat,” kata Nurazizah kepada wartawan usai terpilih.

Nur Azizah mengaku butuh dukungan dari banyak pihak untuk membangun Sumut ke arah yang lebih baik lagi. “Tidak bisa saya dan gubernur jalan sendiri, perlu dukungan dari teman-teman media juga perlu dukungan,” bilangnya.

Untuk persoalan hukum, Nur Azizah tidak begitu terlalu memusingkannya. Menurutnya, putusan sela yang dikeluarkan PTUN Jakarta tidak bersifat mengikat.

“Putusan hukum itu untuk ke depan, kita hargai upaya PKNU Sumut. Saya sudah beberapa kali bertemu Ikhyar, saya dukung mereka untuk menggugat, agar ke depan segera diterbitkan PP (Peraturan Pemerintah), sehingga tidak terjadi perdebatan di dalam pengisian kursi kepala daerah,” ujarnya.

Mantan Calon Bupati Kabupaten Asahan itu mengaku tidak mengeluarkan biaya yang besar selama proses sampai akhirnya terpilih menjadi Wakil Gubernur Sumut. “Kalau waktu Pilkada Asahan saya ada keluar uang untuk kampanye, ini tidak ada. Suap-suap atau memberi gratifikasi juga tidak ada, bisa ditangkap polisi atau KPK saya nanti,” ulasnya.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi sendiri tidak menghadiri proses pemilihan Wagubsu yang diperebutkan Idris Luthfi Rambe dan Nur Azizah Marpaung. Sebelumnya, memang Erry sempat menghadiri sidang paripurna saat terjadi hujan intrupsi para anggota dewan. Saat itu Erry duduk di belakang meja bertuliskan “Gubsu”.

Namun, saat sidang paripurna diskors untuk istirahat, salat, dan makan siang, Erry meninggalkan ruang paripurna. Tapi saat skors sidang paripurnas dicabut, Erry tak kembali lagi. Posisinya digantikan Sekdaprovsu, Hasban Ritonga.

Sekdaprovsu Hasban Ritonga tidak tahu mengapa Gubenrur tidak hadir pada saat lanjutan sidang paripurna. “Saya cuma ditugaskan menggantikan Gubenur,” ujarnya saat dikonfirmasi keberadaan Gubsu.

Sampai ditetapkannya Nur Azizah sebagai Wakil Gubernur Sumut melalui mekanisme voting di sidang paripurna, Mantan Bupati Sedang Bedagai itu tidak juga terlihat wajahnya di ruang sidang paripurna. (dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/