31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sopir Taksi Online Unjukrasa, Minta Gubsu Tutup TPI

Triadi Wibowo/Sumut Pos
CEGAH: Petugas kepolisian mencegah pengemudi angkutan online Grab individu (prioritas) yang coba menghentikan kendaraan pengemudi Grab online lainnya saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (25/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan pengemudi angkutan online Grab kembali berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (25/2).

Para sopir tersebut menyebutkan, mereka sopir Grab individu yang tidak di bawah naungan vendor PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (PT TPI).

Dalam aksinya, puluhan sopir itu meminta agar Gubsu Edy Rahmayadi membubarkan PT TPIn

Mereka protes sejak operator dan kendali operasional dipegang PT TPI, pendapatan mereka sebagai sopir angkutan online berkurang.

“Sikap operator yang memberikan prioritas order penumpang kepada mitra yang tergabung dalam perusahaan vendor PT TPI membuat kami sekarang susah mendapatkan penumpang,” ujar salah seorang sopir Grab, Rahmat Kristian.

Ia menyebutkan, bahwa mereka harus bertemu dengan Gubsu, agar aspirasi mereka dari demo sebelumnya terpenuhi yakni meminta gubernur menutup PT TPI. “Grab memberikan prioritas order pada mitra driver yang tergabung dalam perusahaan vendor itu, karena mereka menyicil mobil dengan cara dipotong langsung,” katanya.

Sementara mereka yang merupakan sopir individual juga mengatakan punya kebutuhan. Sebagian besar juga harus membayar kredit mobil. “Akibat kurangnya order, banyak unit rekan kita yang ditarik leasing,” katanya.

Dalam unjuk rasa itu, para pendemo ikut membawa mobilnya. Hampir ratusan kendaraan mereka diparkirkan di sekitar lokasi kantor Gubsu. Akibatnya aksi yang dilakukan sejak pagi tersebut menimbulkan kemacetan di sekitaran Jalan Diponegoro Medan.

Aksi mereka hingga sore hari juga tidak membuahkan hasil. Mereka tidak berhasil bertemu dengan Gubsu Edy Rahmayadi. “Kami disuruh bertemu gubernur nanti malam di rumah pribadinya. Dan berhubung waktu demo sudah habis, maka ini kita bubarkan,” ucapnya.

Massa pun menunjuk beberapa perwakilan mereka sebagai sopir online individu untuk bertemu dengan Gubsu perihal membicarakan tuntutan mereka tersebut. (prn/ila)

Triadi Wibowo/Sumut Pos
CEGAH: Petugas kepolisian mencegah pengemudi angkutan online Grab individu (prioritas) yang coba menghentikan kendaraan pengemudi Grab online lainnya saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (25/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan pengemudi angkutan online Grab kembali berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (25/2).

Para sopir tersebut menyebutkan, mereka sopir Grab individu yang tidak di bawah naungan vendor PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (PT TPI).

Dalam aksinya, puluhan sopir itu meminta agar Gubsu Edy Rahmayadi membubarkan PT TPIn

Mereka protes sejak operator dan kendali operasional dipegang PT TPI, pendapatan mereka sebagai sopir angkutan online berkurang.

“Sikap operator yang memberikan prioritas order penumpang kepada mitra yang tergabung dalam perusahaan vendor PT TPI membuat kami sekarang susah mendapatkan penumpang,” ujar salah seorang sopir Grab, Rahmat Kristian.

Ia menyebutkan, bahwa mereka harus bertemu dengan Gubsu, agar aspirasi mereka dari demo sebelumnya terpenuhi yakni meminta gubernur menutup PT TPI. “Grab memberikan prioritas order pada mitra driver yang tergabung dalam perusahaan vendor itu, karena mereka menyicil mobil dengan cara dipotong langsung,” katanya.

Sementara mereka yang merupakan sopir individual juga mengatakan punya kebutuhan. Sebagian besar juga harus membayar kredit mobil. “Akibat kurangnya order, banyak unit rekan kita yang ditarik leasing,” katanya.

Dalam unjuk rasa itu, para pendemo ikut membawa mobilnya. Hampir ratusan kendaraan mereka diparkirkan di sekitar lokasi kantor Gubsu. Akibatnya aksi yang dilakukan sejak pagi tersebut menimbulkan kemacetan di sekitaran Jalan Diponegoro Medan.

Aksi mereka hingga sore hari juga tidak membuahkan hasil. Mereka tidak berhasil bertemu dengan Gubsu Edy Rahmayadi. “Kami disuruh bertemu gubernur nanti malam di rumah pribadinya. Dan berhubung waktu demo sudah habis, maka ini kita bubarkan,” ucapnya.

Massa pun menunjuk beberapa perwakilan mereka sebagai sopir online individu untuk bertemu dengan Gubsu perihal membicarakan tuntutan mereka tersebut. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/