25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Kapal Berlayar di Luar Alur

fakhrul rozi/sumut pos TEMUKAN JAKET: Petugas Kepolisian saat memeriksa life jacket diduga milik crew kapal KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Bouy 1 Belawan, Rabu (25/3).
fakhrul rozi/sumut pos
TEMUKAN JAKET: Petugas Kepolisian saat memeriksa life jacket diduga milik crew kapal KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Bouy 1 Belawan, Rabu (25/3).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kabid Keselamatan Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan, Anasro Amin menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara pihaknya menduga penyebab tenggelamnya KM Kumala Endah akibat human eror. Karena pada saat berlayar kapal tujuan Kalimantan itu berada di luar alur pelayaran.

“Posisi kejadiannya di luar alur pelayaran atau pada koordinat 03′-54″-52′ LU dan 08′-46″-48′ BT, lalu KM Kumala Endah menabrak bangkai kapal tenggelam di dasar laut hingga akhirnya tenggelam,” jelasnya.

Anasro, menyebutkan sampai Rabu malam sekira pukul 20.00 WIB tim pencarian belum berhasil menemukan para awak kapal yang dinyatakan hilang tenggelam. Namun, tim pencarian baik dari Basarnas, Polair, Syahbandar dan Navigasi Belawan masih terus melakukan penyisiran. “Belum ada hasil dari pencarian, tim sampai malam ini terus menyisir kawasan perairan Belawan. Untuk kondisi kedalaman laut mencapai 15-17 meter,” ungkapnya.

Tim pencari hanya menemukan life jacket (jaket pelampung) diduga milik crew kapal KM Kumala Endah yang tenggelam setelah menabrak bangkai kapal di perairan Bouy 2 Belawan. Sedangkan, untuk 9 crew kapal yang hilang masih dalam penyisiran 5 kapal patroli Kepolisian dan Basarnas, Rabu (25/3).

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Aswin Sipayung menjelaskan, timnya pencarian menemukan jaket pelampung warna orange yang diduga adalah milik crew kapal KM Kumala Endah tak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. “Jaket pelampung ditemukan siang tadi, saat tim pencarian melakukan penyisiran di Bouy 1 Perairan Belawan,” terangnya.

Pihak kepolisian kata Aswin saat ini masih menyelidiki penyebab musibah kecelakaan laut hingga berakibat pada tenggelamnya kapal kargo berbendera Indonesia. “Kita masih menelusuri kronologis dari mulai kapal berangkat di Belawan, sampai musibah itu terjadi. Jadi kasusnya dalam proses lidik,” ucap Aswin.

Amatan di posko bencana yang didirikan pihak kepolisian di terminal penumpang Pelabuhan Ujung Baru Belawan, belum terlihat keluarga dari ke 9 awak kapal yang hilang. Namun petugas Syahbandar, Polair, Basarnas dan tim penyelam tampak stand by menunggu proses pergantian dalam melakukan pencarian di laut.

Di sekitar posko tersebut juga terlihat dua unit mobil ambulance dan sejumlah kantong pembungkus jenazah yang didatang oleh petugas Poldasu. Di sekitar perairan laut Belawan baik kapal dari Basarnas dan Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sumut melakukan penyisiran disekitar 1,8 mill dari Pelabuhan Belawan. (smg/deo)

fakhrul rozi/sumut pos TEMUKAN JAKET: Petugas Kepolisian saat memeriksa life jacket diduga milik crew kapal KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Bouy 1 Belawan, Rabu (25/3).
fakhrul rozi/sumut pos
TEMUKAN JAKET: Petugas Kepolisian saat memeriksa life jacket diduga milik crew kapal KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Bouy 1 Belawan, Rabu (25/3).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Kabid Keselamatan Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan, Anasro Amin menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara pihaknya menduga penyebab tenggelamnya KM Kumala Endah akibat human eror. Karena pada saat berlayar kapal tujuan Kalimantan itu berada di luar alur pelayaran.

“Posisi kejadiannya di luar alur pelayaran atau pada koordinat 03′-54″-52′ LU dan 08′-46″-48′ BT, lalu KM Kumala Endah menabrak bangkai kapal tenggelam di dasar laut hingga akhirnya tenggelam,” jelasnya.

Anasro, menyebutkan sampai Rabu malam sekira pukul 20.00 WIB tim pencarian belum berhasil menemukan para awak kapal yang dinyatakan hilang tenggelam. Namun, tim pencarian baik dari Basarnas, Polair, Syahbandar dan Navigasi Belawan masih terus melakukan penyisiran. “Belum ada hasil dari pencarian, tim sampai malam ini terus menyisir kawasan perairan Belawan. Untuk kondisi kedalaman laut mencapai 15-17 meter,” ungkapnya.

Tim pencari hanya menemukan life jacket (jaket pelampung) diduga milik crew kapal KM Kumala Endah yang tenggelam setelah menabrak bangkai kapal di perairan Bouy 2 Belawan. Sedangkan, untuk 9 crew kapal yang hilang masih dalam penyisiran 5 kapal patroli Kepolisian dan Basarnas, Rabu (25/3).

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Aswin Sipayung menjelaskan, timnya pencarian menemukan jaket pelampung warna orange yang diduga adalah milik crew kapal KM Kumala Endah tak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. “Jaket pelampung ditemukan siang tadi, saat tim pencarian melakukan penyisiran di Bouy 1 Perairan Belawan,” terangnya.

Pihak kepolisian kata Aswin saat ini masih menyelidiki penyebab musibah kecelakaan laut hingga berakibat pada tenggelamnya kapal kargo berbendera Indonesia. “Kita masih menelusuri kronologis dari mulai kapal berangkat di Belawan, sampai musibah itu terjadi. Jadi kasusnya dalam proses lidik,” ucap Aswin.

Amatan di posko bencana yang didirikan pihak kepolisian di terminal penumpang Pelabuhan Ujung Baru Belawan, belum terlihat keluarga dari ke 9 awak kapal yang hilang. Namun petugas Syahbandar, Polair, Basarnas dan tim penyelam tampak stand by menunggu proses pergantian dalam melakukan pencarian di laut.

Di sekitar posko tersebut juga terlihat dua unit mobil ambulance dan sejumlah kantong pembungkus jenazah yang didatang oleh petugas Poldasu. Di sekitar perairan laut Belawan baik kapal dari Basarnas dan Direktorat Kepolisian Perairan Polda Sumut melakukan penyisiran disekitar 1,8 mill dari Pelabuhan Belawan. (smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/