26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Lagi, 4 Warga Pantai Labu Kena Muntaber

Foto: Hulman/PM Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.
Foto: Hulman/PM
Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina
Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Korban muntaber bertambah. Lagi, 4 warga Desa Durian Kecamatan Pantai Labu terjangkit. Tiga diantaranya sudah berobat jalan dan satu terpaksa opname. Jika sebelumnya warga yang terjangkit mengalami muntah, namun keempat korban terbaru hanya buang air saja.

Keempatnya adalah, M Zikiri berumur 20 bulan dan kakaknya Nurhidayah (7) warga Dusun III Desa Durian, Arifin (6) warga Dusun VB Desa Durian, ketiganya berobat jalan. Sedangkan Manaksa boru Sinambela (36) warga Dusun IV Desa Durian harus opname di klinik Sabrina br Tarigan.

Informasi diperoleh, M Zikri bungsu dari empat bersaudara itu sedikitnya mengalami mencret hingga tiga kali. Bahkan Nurhidayah kakaknya yang duduk di kelas I SD mengalami diare (mencret) sejak Senin (23/3) malam namun baru pada Selasa (24/3) sekira pukul 09.30 dibawa ke praktik bidan Sabrina.

Tak lama kemudian, tiba-tiba M Nababan (51) menghentikan sepedamotor metiknya di depan praktek bidan. Seorang wanita yang diboncengnya turun dengan wajah pucat. Sambil dituntun Nababan, Manaksa langsung direbahkan di tempat tidur pasien.

Ketika ditanya bidan, wanita beranak lima itu mengaku mendadak diare saat sedang mencuci piring di kamar mandi. “Cuma sekalinya aku diare tapi cairan semua yang keluar. Padahal pada pagi harinya, aku sarapan nasinya,” ujarnya dengan nada lemas.

Melihat kondisinya yang lemah, bidan langsung memberikan infus dan oralit maupun obat antibiotic. “Bingung pun kami apa sebenarnya penyebab penyakit ini karena hingga sekarang Dinas Kesehatan Deliserdang sepertinya tak mampu untuk menahan perkembangan penularan penyakit ini,” sebut E Siahaan (47) salah seorang warga Desa Durian.

Kepala Puskesmas Pantai Labu dr Firi saat dikonfirmasi, pencegahan yang dilakukan pihaknya masih melakukan pembentukan posko. Serta obat-obatan berupa oralit, kaporit dan antibiotik. Terkait sampel bakso, saos dan air isi ulang yang dikirim ke laboratorium juga belum diketahui hasilnya. “Sehingga belum diketahui apa penyebab penyakit yang telah merenggut lima nyawa warga dan ratusan mendapat perawatan,” terangnya.

Ditambahkannya, saat ini tim medis berupa bidan melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga. Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kesehatan warga sekitar. “Kalau ada gejala yang terjadi pada warga agar segera berobat ke posko atau puskesmas maupun rumah sakit dan biasakan berperilaku hidup bersih,” pungkasnya.

Data yang dihimpun kru koran ini, hingga Senin (23/3) sore, warga yang terjangkit muntaber sebanyak 108 orang, lima warga meninggal dunia. Sedangkan yang berobat ke Pustu Durian sebanyak 46 warga, di klinik praktek bidan Sabrina br Tarigan sekaligus posko penanggulangan muntaber sebanyak 62 orang.

“Bisa jadi warga yang terjangkit akan terus bertambah jika Dinas Kesehatan Deli Serdang membiarkan muntaber itu menggerogoti warga. Buktinya sampai sekarang hanya oralit dan kaporik saja yang dikasih kepada warga untuk menanggulangi penyakit muntaber itu,” sebut Hulman Manurung, mantan Kepala Desa Durian. Ternyata terbukti, 4 lagi korban diserang.(man/trg)

 

Foto: Hulman/PM Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.
Foto: Hulman/PM
Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina
Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.

PANTAI LABU, SUMUTPOS.CO – Korban muntaber bertambah. Lagi, 4 warga Desa Durian Kecamatan Pantai Labu terjangkit. Tiga diantaranya sudah berobat jalan dan satu terpaksa opname. Jika sebelumnya warga yang terjangkit mengalami muntah, namun keempat korban terbaru hanya buang air saja.

Keempatnya adalah, M Zikiri berumur 20 bulan dan kakaknya Nurhidayah (7) warga Dusun III Desa Durian, Arifin (6) warga Dusun VB Desa Durian, ketiganya berobat jalan. Sedangkan Manaksa boru Sinambela (36) warga Dusun IV Desa Durian harus opname di klinik Sabrina br Tarigan.

Informasi diperoleh, M Zikri bungsu dari empat bersaudara itu sedikitnya mengalami mencret hingga tiga kali. Bahkan Nurhidayah kakaknya yang duduk di kelas I SD mengalami diare (mencret) sejak Senin (23/3) malam namun baru pada Selasa (24/3) sekira pukul 09.30 dibawa ke praktik bidan Sabrina.

Tak lama kemudian, tiba-tiba M Nababan (51) menghentikan sepedamotor metiknya di depan praktek bidan. Seorang wanita yang diboncengnya turun dengan wajah pucat. Sambil dituntun Nababan, Manaksa langsung direbahkan di tempat tidur pasien.

Ketika ditanya bidan, wanita beranak lima itu mengaku mendadak diare saat sedang mencuci piring di kamar mandi. “Cuma sekalinya aku diare tapi cairan semua yang keluar. Padahal pada pagi harinya, aku sarapan nasinya,” ujarnya dengan nada lemas.

Melihat kondisinya yang lemah, bidan langsung memberikan infus dan oralit maupun obat antibiotic. “Bingung pun kami apa sebenarnya penyebab penyakit ini karena hingga sekarang Dinas Kesehatan Deliserdang sepertinya tak mampu untuk menahan perkembangan penularan penyakit ini,” sebut E Siahaan (47) salah seorang warga Desa Durian.

Kepala Puskesmas Pantai Labu dr Firi saat dikonfirmasi, pencegahan yang dilakukan pihaknya masih melakukan pembentukan posko. Serta obat-obatan berupa oralit, kaporit dan antibiotik. Terkait sampel bakso, saos dan air isi ulang yang dikirim ke laboratorium juga belum diketahui hasilnya. “Sehingga belum diketahui apa penyebab penyakit yang telah merenggut lima nyawa warga dan ratusan mendapat perawatan,” terangnya.

Ditambahkannya, saat ini tim medis berupa bidan melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga. Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kesehatan warga sekitar. “Kalau ada gejala yang terjadi pada warga agar segera berobat ke posko atau puskesmas maupun rumah sakit dan biasakan berperilaku hidup bersih,” pungkasnya.

Data yang dihimpun kru koran ini, hingga Senin (23/3) sore, warga yang terjangkit muntaber sebanyak 108 orang, lima warga meninggal dunia. Sedangkan yang berobat ke Pustu Durian sebanyak 46 warga, di klinik praktek bidan Sabrina br Tarigan sekaligus posko penanggulangan muntaber sebanyak 62 orang.

“Bisa jadi warga yang terjangkit akan terus bertambah jika Dinas Kesehatan Deli Serdang membiarkan muntaber itu menggerogoti warga. Buktinya sampai sekarang hanya oralit dan kaporik saja yang dikasih kepada warga untuk menanggulangi penyakit muntaber itu,” sebut Hulman Manurung, mantan Kepala Desa Durian. Ternyata terbukti, 4 lagi korban diserang.(man/trg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/