30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Olagafood: Mustahil Kami Lakukan Itu

Foto: Johnson/PM Proses daur ulang mie instan diduga merek Alhami, yang telah kedaluarsa. Foto discreenshot dari video.
Foto: Johnson/PM
Proses daur ulang mie instan diduga merek Alhami, yang telah kedaluarsa. Foto discreenshot dari video.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajer Operasi PT. Olaga Food Industri (OFI), Daniel Iskandar Vianco, mengaku mustahil perusahaan memproduksi ulang mi instan kedaluarsa merek Alhami produksi Olagafood.

“Perusahaan tidak mungkin mau melakukan kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian besar maupun nama besar perusahaan yang telah beroperasi di tiga kota besar yakni di Surabaya, Jakarta dan Medan. Informasi itu dihembuskan karyawan yang merasa sakit hati,” sebutnya, saat ditemui di ruang kerjanya, (24/3)

Dilanjutkan Daniel, sebelum isu itu dihembuskan, sebelumnya ada permasalahan karyawan di perusahaan ini. Sukirmansyah yang menjabat operator bagian penggorengan dimutasi perusahaan ke Jakarta. Namun dia tidak mau meski dilengkapi fasilitas ongkos dan diberikan rumah untuk tempat tinggal. “Kalau tidak mau mau berarti dinilai mengundurkan diri,” sebutnya.

Kemudian soal SBRI, menurutnya hubungan perusahaan dengan serikat buruh itu selama ini baik saja. Sekira 40 karyawan dirumahkan tapi diberikan gaji meski hanya 50 persen dari gaji. Tapi karyawan malah melakukan penghasutan terhadap karyawan lain bahkan menyetop mobil yang mau masuk ke perusahaan.

“Itu sudah kita laporkan ke polisi. Tapi kalau soal dihembuskan isu jika PT Olaga Food memproduksi kembali mi yang sudah kedaluarsa, hingga kini perusahaan belum memikirkan langkah untuk melaporkannya ke pihak berwajib,” tegasnya.

Ditambahkannya, Senin (23/3), tim dari BBPOM Sumut telah turun ke pabrik dan mengambil sampel dari bahan baku hingga bahan jadi, tapi belum diketahui apa hasil pemeriksaannya. “Sekali lagi suatu kesalahan besar jika perusahaan memproduksi karena merupakan kerugian besar bagi perusahaan,” ulangnya.(man/jon/trg)

Foto: Johnson/PM Proses daur ulang mie instan diduga merek Alhami, yang telah kedaluarsa. Foto discreenshot dari video.
Foto: Johnson/PM
Proses daur ulang mie instan diduga merek Alhami, yang telah kedaluarsa. Foto discreenshot dari video.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajer Operasi PT. Olaga Food Industri (OFI), Daniel Iskandar Vianco, mengaku mustahil perusahaan memproduksi ulang mi instan kedaluarsa merek Alhami produksi Olagafood.

“Perusahaan tidak mungkin mau melakukan kesalahan yang dapat mengakibatkan kerugian besar maupun nama besar perusahaan yang telah beroperasi di tiga kota besar yakni di Surabaya, Jakarta dan Medan. Informasi itu dihembuskan karyawan yang merasa sakit hati,” sebutnya, saat ditemui di ruang kerjanya, (24/3)

Dilanjutkan Daniel, sebelum isu itu dihembuskan, sebelumnya ada permasalahan karyawan di perusahaan ini. Sukirmansyah yang menjabat operator bagian penggorengan dimutasi perusahaan ke Jakarta. Namun dia tidak mau meski dilengkapi fasilitas ongkos dan diberikan rumah untuk tempat tinggal. “Kalau tidak mau mau berarti dinilai mengundurkan diri,” sebutnya.

Kemudian soal SBRI, menurutnya hubungan perusahaan dengan serikat buruh itu selama ini baik saja. Sekira 40 karyawan dirumahkan tapi diberikan gaji meski hanya 50 persen dari gaji. Tapi karyawan malah melakukan penghasutan terhadap karyawan lain bahkan menyetop mobil yang mau masuk ke perusahaan.

“Itu sudah kita laporkan ke polisi. Tapi kalau soal dihembuskan isu jika PT Olaga Food memproduksi kembali mi yang sudah kedaluarsa, hingga kini perusahaan belum memikirkan langkah untuk melaporkannya ke pihak berwajib,” tegasnya.

Ditambahkannya, Senin (23/3), tim dari BBPOM Sumut telah turun ke pabrik dan mengambil sampel dari bahan baku hingga bahan jadi, tapi belum diketahui apa hasil pemeriksaannya. “Sekali lagi suatu kesalahan besar jika perusahaan memproduksi karena merupakan kerugian besar bagi perusahaan,” ulangnya.(man/jon/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/