MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kegagalan di pemilihan calon gubernur Sumut (Pilgubsu) 2013 ternyata tidak membuat semangat Jumiran Abdi luntur. Sebab, pria yang berasal dari kalangan birokrat murni itu ternyata masih memendam hasrat alias bernafsu untuk bisa kembali bertarung pada Pilgubsu 2018 mendatang.
“Siapa pula yang tidak mau jadi gubernur atau wakil gubernur, pasti maulah. Jangankan jadi kepala daerah, jadi lurah saja pun saya masih mau,” kata Jumiran Abdi saat konferensi pers penjaringan calon kepala daerah Pilkada serentak di DPD PDIP Sumut, Selasa (25/4).
Jumiran menambahkan seluruh kader PDIP yang hadir dalam pertemuan tersebut memiliki peluang yang sama untuk bisa maju dalam Pilkada 2018. “Jangankan saya, semua kader PDI-P punya peluang yang sama untuk jadi calon kepala daerah. Posisi saat ini berbeda, sekarang saya itu kader PDIP, apakah partai memberikan restu atau tidak. Jadi bukan perkara mau atau tidak mau,” ungkapnya.
Meski memendam hasrat untuk bisa kembali bertarung di Pilgubsu 2018, Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut itu enggan mendaftar pada proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang baru saja dibuka untuk umum. “Kalau daftar saya tidak, biarlah ibu ketua umum yang menilai. Karena catatan saya kan ada di tangan beliau, kalau ditugaskan pasti siap,” paparnya.
Sekretaris DPD PDI-P Sumut, Sutarto dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya akan tetap mengutamakan kader untuk bisa diusung pada Pilgubsu 2018. Akan tetapi, dia tidak menutup kemungkinan PDI-P untuk mengusung dari kalangan eksternal.
“Melalui kesempatan ini, saya ingin sampaikan bahwa penjaringan bakal calon gubernur PDI-P resmi dibuka, siapapun berhak mendaftar,” ujarnya.
Proses pendaftaran, kata dia, akan dibuka sampai 10 Juni 2017. “Calon yang mendaftar akan dipertimbangkan beberapa hal seperti komitmen, hasil survei serta elektabilitas. Kita targetkan pengusulan nama-nama yang akan diusung ke DPP paling lambat Juli 2017,” paparnya. (dik/yaa)