27.7 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Sei Bederah Kembali Jadi Ruang Terbuka Hijau

Tak hanya itu, di sejumlah taman aktif tersebut juga Dinas Pertamanan akan membuat rumah kasa. Di mana akan diperuntukan bagi jenis tanaman strategis dan unik seperti anggrek. “Itulah yang nanti kita buat. Tujuannya agar tanaman itu tidak langsung kena matahari, tidak kena hujan. Kondisinya harus lembab-lembab sesuai maunya tanaman itu. Insya Allah kalau Bapak Wali Kota Medan berkenan, untuk melaunching 10 laboratorium di 10 taman aktif yang kami kelola di Kota Medan,” katanya.

Zulkifli menegaskan program ini merupakan terobosan pihaknya yang bersifat gotong-royong. “Jadi ini tidak dari APBD. Insya Allah minggu depan bangunannya sudah kita mulai,” pungkasnya.

Di wilayah Kecamatan Medan Labuhan pemerintah kota (Pemko) Medan juga sedang mengatasi banjir. Salah satunya, dengan mengeruk dan membenahi aliran parit Belanda yang langsung menghubungkan ke laut Seruwai.

Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane pada mengatakan, pengerukan dilakukan karena selama ini aliran parit Belanda terjadi pendangkalan. Sehingga tidak mampu menampung debit air dalam jumlah besar.”Jadi parit itu difungsikan untuk menampung debit air hujan, maupun pasang air laut (rob),” katanya.

Titik pengerukan awal dimulai dari kawasan Kelurahan Tangkahan. Saat ini alat berat dari Dinas PU Bina Marga Kota Medan sedang bekerja mengeruk aliran parit dimaksud. “Diharapkan, pengerukan parit Belanda ini mampu mengatasi banjir di empat kelurahan di Medan Labuhan,” ujar, Arrahman.

Selain mengeruk parit Belanda, pemerintah juga melakukan hal serupa terhadap parit Pasangan di Kelurahan Tangkahan. Sama seperti parit Belanda, aliran parit Pasangan juga bermuara ke laut Seruwai.”Kedua aliran parit ini melintasi wilayah Kelurahan Tangkahan, Besar, Martubung dan Seimati. Dengan adanya pengerukan ini dapat mengatasi banjir pada empat kelurahan,” terangnya.

Sebelumnya, upaya normalisasi aliran parit Belanda dan Pasangan

dilakukan Pemko Medan, karena belakangan ini banjir akibat hujan maupun rob telah merendam seribuan rumah warga di empat kelurahan.

Titik terparah banjir terjadi di kawasan Kelurahan Sei Mati. Warga

korban banjir pun minta adanya solusi dari pemerintah dalam mengatasi keluhan warga terdampak banjir.(prn/azw)

 

Rancangan Lokasi Laboratorium Mini

  • – Lapangan Merdeka
  • – Ahmad Yani
  • – Taman Beringin
  • – Koni Gajah Mada
  • – Cadika Karya Wisata
  • – Taman Teladan
  • – Lingkaran Sutomo Ujung
  • – Tugu Perjuangan
  • – Perintis Kemerdekaan
  • – Taman Helvetia
  • – Taman Lily Suheri

Tak hanya itu, di sejumlah taman aktif tersebut juga Dinas Pertamanan akan membuat rumah kasa. Di mana akan diperuntukan bagi jenis tanaman strategis dan unik seperti anggrek. “Itulah yang nanti kita buat. Tujuannya agar tanaman itu tidak langsung kena matahari, tidak kena hujan. Kondisinya harus lembab-lembab sesuai maunya tanaman itu. Insya Allah kalau Bapak Wali Kota Medan berkenan, untuk melaunching 10 laboratorium di 10 taman aktif yang kami kelola di Kota Medan,” katanya.

Zulkifli menegaskan program ini merupakan terobosan pihaknya yang bersifat gotong-royong. “Jadi ini tidak dari APBD. Insya Allah minggu depan bangunannya sudah kita mulai,” pungkasnya.

Di wilayah Kecamatan Medan Labuhan pemerintah kota (Pemko) Medan juga sedang mengatasi banjir. Salah satunya, dengan mengeruk dan membenahi aliran parit Belanda yang langsung menghubungkan ke laut Seruwai.

Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane pada mengatakan, pengerukan dilakukan karena selama ini aliran parit Belanda terjadi pendangkalan. Sehingga tidak mampu menampung debit air dalam jumlah besar.”Jadi parit itu difungsikan untuk menampung debit air hujan, maupun pasang air laut (rob),” katanya.

Titik pengerukan awal dimulai dari kawasan Kelurahan Tangkahan. Saat ini alat berat dari Dinas PU Bina Marga Kota Medan sedang bekerja mengeruk aliran parit dimaksud. “Diharapkan, pengerukan parit Belanda ini mampu mengatasi banjir di empat kelurahan di Medan Labuhan,” ujar, Arrahman.

Selain mengeruk parit Belanda, pemerintah juga melakukan hal serupa terhadap parit Pasangan di Kelurahan Tangkahan. Sama seperti parit Belanda, aliran parit Pasangan juga bermuara ke laut Seruwai.”Kedua aliran parit ini melintasi wilayah Kelurahan Tangkahan, Besar, Martubung dan Seimati. Dengan adanya pengerukan ini dapat mengatasi banjir pada empat kelurahan,” terangnya.

Sebelumnya, upaya normalisasi aliran parit Belanda dan Pasangan

dilakukan Pemko Medan, karena belakangan ini banjir akibat hujan maupun rob telah merendam seribuan rumah warga di empat kelurahan.

Titik terparah banjir terjadi di kawasan Kelurahan Sei Mati. Warga

korban banjir pun minta adanya solusi dari pemerintah dalam mengatasi keluhan warga terdampak banjir.(prn/azw)

 

Rancangan Lokasi Laboratorium Mini

  • – Lapangan Merdeka
  • – Ahmad Yani
  • – Taman Beringin
  • – Koni Gajah Mada
  • – Cadika Karya Wisata
  • – Taman Teladan
  • – Lingkaran Sutomo Ujung
  • – Tugu Perjuangan
  • – Perintis Kemerdekaan
  • – Taman Helvetia
  • – Taman Lily Suheri

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/