30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Dari Coffee Moorning ABPPTSI Sumut dan Harian Sumut Pos

Gubsu Ajak PTS & Akademi Susun Grand Design untuk Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, mengajak Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Sumut ikut membangun desa, menata kota. Sebab, cukup banyak potensi yang bisa dikelola dan dikembangkan di desa.

“Kita kembali ke desa bapak-bapak dan ibu-ibu. Kita besarkan desa-desa, itu lumbung kehidupan,” kata Edy dalam acara Coffee Morning dan Dialog Pendidikan yang digelar ABPPTSI Sumut bersama Harian Sumut Pos di Aula Tengku Rizal Nurdin n

Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jendral Sudirman Medan, Selasa (25/10).

Menurut Edy, patut disayangkan banyaknya jumlah orang yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota, karena penduduk desa semakin berkurang. Padahal, potensi sumber daya alam banyak yang bisa dikelola di desa. “Jika dikelola dengan baik dan benar, maka potensi desa tersebut akan membawa kemajuan bagi daerah. Makanya tagline saya ‘Membangun Desa, Menata Kota’, itulah yang saya kejar,” tegas Edy.

Untuk itu, Edy megaku sangat membutuhkan ide dari para akademisi, petinggi perguruan tinggi, dan civitas akademika lainnya untuk menyusun sebuah grand design. “Kepada guru-guru saya, para akademisi, terus desain, saya perlu grand design untuk Sumut ini,” imbuhnya.

Edy tidak ragu dengan kemampuan sumber daya manusia Sumut. Sebab banyak sekali sumber daya manusia Sumut yang mumpuni. Bahkan, setiap tahun perguruan tinggi di Sumut menghasilkan sekitar 22.000 orang per tahun.

Gubsu merincikan, di Sumut terdapat 220 perguruan tinggi terdiri dari 7 perguruan tinggi negeri, dan 213 perguruan tinggi sasta. Andaikan satu kampus luluskan 100 orang saja, sebut Edy, setidaknya dalam setahun lahir 22 ribu orang sarjana. “Kalau 5 tahun, berarti ada 110 ribu orang sarjana,” ungkap Edy.

“Secara demografi, Sumut ini saya akui kita jago-jago,” ucapnya. Belum lagi keragaman yang menjadikan Sumut semakin besar. “Sumut ini ada semua agama, tapi bukan untuk dikotak-kotakkan, ayo kita bangun Sumut ini, sama-sama kita,” tegasnya.

Sementara, Ketua ABPPTSI Sumut Bahdin Nur Tanjung siap bersinergi dengan Pemprovsu mewujudkan Sumut Bermartabat. “Silakan Pak Gubernur mau apa, kami siap memberikan dukungan dan langkah-langkah untuk membangun Sumut ini,” tuturnya.

Bahdin mengungkapkan, coffee morning ini berawal dari pengukuhan dan pelantikan ABPPTSI digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, beberapa bulan lalu. “Dan disaksikan oleh Bapak Gubernur, sekitar 6 bulan yang lalu. Pak Gubernur bilang, jangan habis pelantikan kalian hilang tidak ada komunikasi,” ungkap mantan Rektor UMSU itu.

Usai pelantikan ABPPTSI Sumut ini, Bahdin mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan banyak langkah dan kegiatan hingga mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) ABPPTSI, serta kegiatan-kegiatan lokal. Termasuk, mempersiapkan kegiatan coffee morning ini. “Hal itu untuk mensinkronkan bagaimana pengembangan PTS dan membangun sumber daya manusia dengan program-program menjadikan Sumut Bermartabat. Karena, Sumut Bermartabat cita-cita kita semua, bukan saja cita-cita bapak gubernur. Makannya, kita sinkronkan,” ungkapnya.

Bahdin mengatakan, kegiatan ini memberikan dukungan dan langkah-langkah untuk membangun Sumatera Utara sesuai dengan cita-cita Gubernur Edy, Sumut Bertambat. “Kita butuh pemimpin yang sesuai dengan karakter Sumut ini, harus jujur dan keras, tidak mempan fitnah, siap dengan segala tantangan, dan itu ada pada Edy Rahmayadi. Kita bangga punya pemimpin seperti ini, kita sudah lama mencapai pemimpin seperti bapak, programnya oke, kapabilitasnya oke, mudah kita kerjakan dan laksanakan,” tegasnya.

Bahdin mengatakan pihaknya siap menjalani program Pemerintah Indonesia, yakni Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. Karena itu, diperlukan inovasi dan kajian berkualitas kedepannya. “Mudah-mudahan ada langkah-langkah konkrit, bisa kerjakan bersama-sama. Apalagi, program pemerintah sekarang dalam kampus merdeka, mereka belajar. Tidak semua pembelajaran harus di Kampus, tapi sudah berada di lapangan,” jelas Bahdin.

Dalam acara Coffee Morning dan Dialog Pendidikan ini, ABPPTSI Sumut juga memberikan penghargaan kepada 15 tokoh di Sumut yang memberikan kontribusi pada dunia pendidikan di Sumut dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. “Pantas diberikan penghargaan terhadap 15 tokoh kita berikan penghargaan, untuk dikasihnya atas partisipasi dan perannya mendirikan perguruan tinggi dari akademi. Dari sekolah tinggi menjadi universitas dan banyak membantu masyarakat menjadi orang-orang hebat lewat pendidikan tingginya,” pungkas Bahdin.

Sementara, Pimpinan Umum Harian Sumut Pos Pandapotan MT Siallagan, mengapresiasi acara coffee morning dan dialog pendirikan tersebut. Karena menurutnya, acara ini sangat bermanfaat untuk kemajuan dunia pendidikan di Sumut.

Dalam kesempatan itu, Pandapotan juga menyampaikan sekilas tentang Harian Sumut Pos, yang merupakan bagian dari Jawa Pos Grup. Menurut Pandapotan, hingga saat ini Sumut Pos masih tetap eksis di tengah terpaan badai media sosial dan era digital.

Di Sumut, Harian Sumut juga telah memiliki anak perusahaan di sejumlah daerah yakni Posmetro Medan, Metro Siantar, New Tapanuli, Metro Tabagsel. “Kita sebuah media sebagai referentasi keragaman wilayah dan keragaman budaya,” ujarnya.

Seiring perkembangan teknolopgi, Harian Sumut Pos juga hadir dalam berbagai platform seperti, media online, sosial media, YouTube, dan lain-lainnya. “Yang jelas kita mendukung apa menjadi program pembangunan Sumatera Utara, siap mendukung apa menjadi keinginan kita bersama-sama untuk memajukan pendidikan di Sumatera Utara ini, dalam rangka Sumut Bermartabat,” pungkasnya. (gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, mengajak Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Sumut ikut membangun desa, menata kota. Sebab, cukup banyak potensi yang bisa dikelola dan dikembangkan di desa.

“Kita kembali ke desa bapak-bapak dan ibu-ibu. Kita besarkan desa-desa, itu lumbung kehidupan,” kata Edy dalam acara Coffee Morning dan Dialog Pendidikan yang digelar ABPPTSI Sumut bersama Harian Sumut Pos di Aula Tengku Rizal Nurdin n

Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jendral Sudirman Medan, Selasa (25/10).

Menurut Edy, patut disayangkan banyaknya jumlah orang yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota, karena penduduk desa semakin berkurang. Padahal, potensi sumber daya alam banyak yang bisa dikelola di desa. “Jika dikelola dengan baik dan benar, maka potensi desa tersebut akan membawa kemajuan bagi daerah. Makanya tagline saya ‘Membangun Desa, Menata Kota’, itulah yang saya kejar,” tegas Edy.

Untuk itu, Edy megaku sangat membutuhkan ide dari para akademisi, petinggi perguruan tinggi, dan civitas akademika lainnya untuk menyusun sebuah grand design. “Kepada guru-guru saya, para akademisi, terus desain, saya perlu grand design untuk Sumut ini,” imbuhnya.

Edy tidak ragu dengan kemampuan sumber daya manusia Sumut. Sebab banyak sekali sumber daya manusia Sumut yang mumpuni. Bahkan, setiap tahun perguruan tinggi di Sumut menghasilkan sekitar 22.000 orang per tahun.

Gubsu merincikan, di Sumut terdapat 220 perguruan tinggi terdiri dari 7 perguruan tinggi negeri, dan 213 perguruan tinggi sasta. Andaikan satu kampus luluskan 100 orang saja, sebut Edy, setidaknya dalam setahun lahir 22 ribu orang sarjana. “Kalau 5 tahun, berarti ada 110 ribu orang sarjana,” ungkap Edy.

“Secara demografi, Sumut ini saya akui kita jago-jago,” ucapnya. Belum lagi keragaman yang menjadikan Sumut semakin besar. “Sumut ini ada semua agama, tapi bukan untuk dikotak-kotakkan, ayo kita bangun Sumut ini, sama-sama kita,” tegasnya.

Sementara, Ketua ABPPTSI Sumut Bahdin Nur Tanjung siap bersinergi dengan Pemprovsu mewujudkan Sumut Bermartabat. “Silakan Pak Gubernur mau apa, kami siap memberikan dukungan dan langkah-langkah untuk membangun Sumut ini,” tuturnya.

Bahdin mengungkapkan, coffee morning ini berawal dari pengukuhan dan pelantikan ABPPTSI digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, beberapa bulan lalu. “Dan disaksikan oleh Bapak Gubernur, sekitar 6 bulan yang lalu. Pak Gubernur bilang, jangan habis pelantikan kalian hilang tidak ada komunikasi,” ungkap mantan Rektor UMSU itu.

Usai pelantikan ABPPTSI Sumut ini, Bahdin mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan banyak langkah dan kegiatan hingga mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) ABPPTSI, serta kegiatan-kegiatan lokal. Termasuk, mempersiapkan kegiatan coffee morning ini. “Hal itu untuk mensinkronkan bagaimana pengembangan PTS dan membangun sumber daya manusia dengan program-program menjadikan Sumut Bermartabat. Karena, Sumut Bermartabat cita-cita kita semua, bukan saja cita-cita bapak gubernur. Makannya, kita sinkronkan,” ungkapnya.

Bahdin mengatakan, kegiatan ini memberikan dukungan dan langkah-langkah untuk membangun Sumatera Utara sesuai dengan cita-cita Gubernur Edy, Sumut Bertambat. “Kita butuh pemimpin yang sesuai dengan karakter Sumut ini, harus jujur dan keras, tidak mempan fitnah, siap dengan segala tantangan, dan itu ada pada Edy Rahmayadi. Kita bangga punya pemimpin seperti ini, kita sudah lama mencapai pemimpin seperti bapak, programnya oke, kapabilitasnya oke, mudah kita kerjakan dan laksanakan,” tegasnya.

Bahdin mengatakan pihaknya siap menjalani program Pemerintah Indonesia, yakni Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. Karena itu, diperlukan inovasi dan kajian berkualitas kedepannya. “Mudah-mudahan ada langkah-langkah konkrit, bisa kerjakan bersama-sama. Apalagi, program pemerintah sekarang dalam kampus merdeka, mereka belajar. Tidak semua pembelajaran harus di Kampus, tapi sudah berada di lapangan,” jelas Bahdin.

Dalam acara Coffee Morning dan Dialog Pendidikan ini, ABPPTSI Sumut juga memberikan penghargaan kepada 15 tokoh di Sumut yang memberikan kontribusi pada dunia pendidikan di Sumut dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. “Pantas diberikan penghargaan terhadap 15 tokoh kita berikan penghargaan, untuk dikasihnya atas partisipasi dan perannya mendirikan perguruan tinggi dari akademi. Dari sekolah tinggi menjadi universitas dan banyak membantu masyarakat menjadi orang-orang hebat lewat pendidikan tingginya,” pungkas Bahdin.

Sementara, Pimpinan Umum Harian Sumut Pos Pandapotan MT Siallagan, mengapresiasi acara coffee morning dan dialog pendirikan tersebut. Karena menurutnya, acara ini sangat bermanfaat untuk kemajuan dunia pendidikan di Sumut.

Dalam kesempatan itu, Pandapotan juga menyampaikan sekilas tentang Harian Sumut Pos, yang merupakan bagian dari Jawa Pos Grup. Menurut Pandapotan, hingga saat ini Sumut Pos masih tetap eksis di tengah terpaan badai media sosial dan era digital.

Di Sumut, Harian Sumut juga telah memiliki anak perusahaan di sejumlah daerah yakni Posmetro Medan, Metro Siantar, New Tapanuli, Metro Tabagsel. “Kita sebuah media sebagai referentasi keragaman wilayah dan keragaman budaya,” ujarnya.

Seiring perkembangan teknolopgi, Harian Sumut Pos juga hadir dalam berbagai platform seperti, media online, sosial media, YouTube, dan lain-lainnya. “Yang jelas kita mendukung apa menjadi program pembangunan Sumatera Utara, siap mendukung apa menjadi keinginan kita bersama-sama untuk memajukan pendidikan di Sumatera Utara ini, dalam rangka Sumut Bermartabat,” pungkasnya. (gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/