30 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pesan Mega Buat Eldin: Medan Jangan Banjir

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, foto bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dalam rapat kerja daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Jumat (26/2/2016).
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, foto bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dalam rapat kerja daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Jumat (26/2/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mendapat pesan khusus dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Melalui Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Mega meminta Eldin dan Akhyar untuk menjadikan Kota Medan sebagai kota yang ramah dan nyaman.

Pesan itu disampaikan Hasto ketika membuka membuka rapat kerja daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Jumat (26/2). Menurut Hasto, sebelum ia berangkat ke Medan untuk membuka rakerda DPD PDIP Sumut, ia sempat bertemu Megawati.

“Dan beliau menitipkan pesan sederhana. Jadikan Kota Medan sebagai pusat pergerakan kemanusiaan yang memungkinkan rakyat mendapat sarana dan prasarana publik berupa taman kota yang indah,” ujar Hasto.

Ia menjelaskan, Megawati secara khusus berpesan agar Eldin dan Akhyar mengutamakan perbaikan saluran air di Medan demi mencegah banjir. Selain itu, tata kota di Medan juga sudah semestinya diperbaiki.

“Museum dan bangunan tua dilestarikan sebagai sebuah rekam jejak sejarah. Jadi, bangunlah taman kota Medan,” tambah Hasto menirukan pesan Megawati.

Karenanya, Eldin dan Akhyar pun sudah semestinya membuka ruang dialog dengan warga Kota Medan. Hal itu penting dilakukan agar warga juga berpartisipasi aktif dalam membangun Kota Medan.

“Jadikan Medan sebagai kota yang indah dan mendorong ruang untuk berdialog secara terbuka dengan masyarakat Medan,” ucap Hasto.

Dia juga mengaku, kemenangan Eldin-Akhyar di Medan memang patut dibanggakan. “Ibu Mega bangga atas hasil Pilkada Medan. Ini modal yang sangat baik bagi PDIP untuk memenangkan Pilgub Sumut pada 2018,” ucap Hasto.

Apalagi, PDIP sukses memenangkan 14 dari 22 Pilkada yang digelar di Sumut. Dengan begitu, ia mengharapkan para kepala daerah dari PDIP bisa mendukung kebijakan pemerintah pusat. “Tentunya para kepala daerah yang baru dilantik bisa mengimplementasikan berbagai program prorakyat, sehingga kader PDIP yang duduk di eksekutif memang bisa memberi harapan bagi masyarakat Sumut,” katanya.

Ia menambahkan, PDIP juga menganggap Sumut punya sejarah khusus. Sebab, Bung Karno pernah menjalani masa pengasingan di Parapat dan Berastagi.

Menurut Hasto, sosok Bung Karno yang sangat dihormati oleh kader-kader PDIP punya kisah pahit saat masa-masa perjuangan di Berastagi dan Parapat. “Berdasarkan dokumen sejarah, Sumut menjadi benteng hidup bagi Bung Karno dan tokoh nasional lainnya,” ujar Hasto.

Karenanya pulalanjut Hasto, Megawati berharap kepada pemerintah pusat untuk menjadikan seluruh bagian kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba menjadi geopark dan pusat penelitian dunia. Dan keinginan itu mendapat respons positif dari pemerintah.

“Ternyata Presiden Joko Widodo merespons harapan itu, Sekarang sudah ada Otorita Danau Toba,” jelas Hasto.

Ia menambahkan, kemenangan PDIP di Pilkada 2015 dan faktor kesejarahan hubungan Bung Karno di Sumut diharapkan akan menjadi pemicu masyarakat untuk semakin mencintati partai berlambang kepala banteng itu. “Semoga 2018, Sumut kembali ke pangkuan PDIP,” harapnya.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, foto bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dalam rapat kerja daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Jumat (26/2/2016).
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, foto bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dalam rapat kerja daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Jumat (26/2/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mendapat pesan khusus dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Melalui Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Mega meminta Eldin dan Akhyar untuk menjadikan Kota Medan sebagai kota yang ramah dan nyaman.

Pesan itu disampaikan Hasto ketika membuka membuka rapat kerja daerah DPD PDIP Sumatera Utara di Hotel Polonia Medan, Jumat (26/2). Menurut Hasto, sebelum ia berangkat ke Medan untuk membuka rakerda DPD PDIP Sumut, ia sempat bertemu Megawati.

“Dan beliau menitipkan pesan sederhana. Jadikan Kota Medan sebagai pusat pergerakan kemanusiaan yang memungkinkan rakyat mendapat sarana dan prasarana publik berupa taman kota yang indah,” ujar Hasto.

Ia menjelaskan, Megawati secara khusus berpesan agar Eldin dan Akhyar mengutamakan perbaikan saluran air di Medan demi mencegah banjir. Selain itu, tata kota di Medan juga sudah semestinya diperbaiki.

“Museum dan bangunan tua dilestarikan sebagai sebuah rekam jejak sejarah. Jadi, bangunlah taman kota Medan,” tambah Hasto menirukan pesan Megawati.

Karenanya, Eldin dan Akhyar pun sudah semestinya membuka ruang dialog dengan warga Kota Medan. Hal itu penting dilakukan agar warga juga berpartisipasi aktif dalam membangun Kota Medan.

“Jadikan Medan sebagai kota yang indah dan mendorong ruang untuk berdialog secara terbuka dengan masyarakat Medan,” ucap Hasto.

Dia juga mengaku, kemenangan Eldin-Akhyar di Medan memang patut dibanggakan. “Ibu Mega bangga atas hasil Pilkada Medan. Ini modal yang sangat baik bagi PDIP untuk memenangkan Pilgub Sumut pada 2018,” ucap Hasto.

Apalagi, PDIP sukses memenangkan 14 dari 22 Pilkada yang digelar di Sumut. Dengan begitu, ia mengharapkan para kepala daerah dari PDIP bisa mendukung kebijakan pemerintah pusat. “Tentunya para kepala daerah yang baru dilantik bisa mengimplementasikan berbagai program prorakyat, sehingga kader PDIP yang duduk di eksekutif memang bisa memberi harapan bagi masyarakat Sumut,” katanya.

Ia menambahkan, PDIP juga menganggap Sumut punya sejarah khusus. Sebab, Bung Karno pernah menjalani masa pengasingan di Parapat dan Berastagi.

Menurut Hasto, sosok Bung Karno yang sangat dihormati oleh kader-kader PDIP punya kisah pahit saat masa-masa perjuangan di Berastagi dan Parapat. “Berdasarkan dokumen sejarah, Sumut menjadi benteng hidup bagi Bung Karno dan tokoh nasional lainnya,” ujar Hasto.

Karenanya pulalanjut Hasto, Megawati berharap kepada pemerintah pusat untuk menjadikan seluruh bagian kabupaten yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba menjadi geopark dan pusat penelitian dunia. Dan keinginan itu mendapat respons positif dari pemerintah.

“Ternyata Presiden Joko Widodo merespons harapan itu, Sekarang sudah ada Otorita Danau Toba,” jelas Hasto.

Ia menambahkan, kemenangan PDIP di Pilkada 2015 dan faktor kesejarahan hubungan Bung Karno di Sumut diharapkan akan menjadi pemicu masyarakat untuk semakin mencintati partai berlambang kepala banteng itu. “Semoga 2018, Sumut kembali ke pangkuan PDIP,” harapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/