27.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Bandara Dikepung, Penerbangan Kacau

MEDAN-Massa yang demo menolak kenaikan BBM mengepung Bandar Udara (Bandara) Polonia Medan  sejak pukul 13.55 WIB hingga pukul 16.44 WIB. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan menjadi kacau.

Kurang lebih tiga jam, akses pintu keluar Bandara Polonia ditutup pendemo. Tak hanya itu, pendemo juga menutup akses keluar masuk Depot Pertamina pengisian avtur yang ada di Bandara Polonia, tepatnya di belakang kargo.

Amatan Sumut Pos, puncak ditundanya sejumlah penerbangan di Bandara Polonia dimulai pukul 15.30 WIB; saat massa memblokir pintu akses keluar masuk Depot Pertamina pengisian Avtur. Akibatnya, truk yang seharusnya bisa mendistribusikan dan mengisi avtur ke pesawat, terblokir.

Tidak hanya sampai di situ, lokasi akses keluar masuk truk pengisian avtur tersebut berdekatan dengan akses pintu pengalihan masuk bandara yang dibuka, tepatnya di Jalan Mustang. Akses pintu masuk itu karena akses utama diblokir massa.

Namun, merengseknya massa di akses masuk alternatif yang dibuka tersebut, membuat jalur pengalihan masuk calon penumpang jadi tersumbat. Hal inilah yang membuat  pihak AP II Bandara Polonia bersama maskapai sepakat menunda penerbangan. Beberapa maskapai tertunda di antaranya Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia (lihat grafis). Akhirnya, penerbangan dibuka kembali pukul 17.30 WIB.

Kemudian, pada saat akses alternatif di Jalan Mustang yang dibuka itu dikepung massa, pihak AP II Polonia langsung membuka akses alternatif lagi. Yakni, melalui komplek perumahan Angkasa Puri yang menuju Jalan Polonia Medan. Akses ini langsung menuju pintu pagar landasan Bandara Polonia. Para penumpang yang masuk melalui akses ini dijemput dengan bus oleh pihak AP II Polonia menuju ke terminal keberangkatan.

Ratusan Penumpang Tertahan di Bandara

Sejak awal massa melakukan orasi demo di Bandara Polonia sekira pukul 13.55 WIB, calon penumpang yang akan berangkat maupun yang baru tiba di Bandara Polonia terlihat panik. Bagi calon penumpang yang akan terpaksa berjalan kaki sejauh 1 kilometer karena massa menutup gerbang utama Bandara Polonia.

Calon penumpang terpaksa bersusah payah membawa kopernya berjalan kaki menuju akses alternatif kedua yang di Jalan Mustang. “Bikin repot saja pendemo ini. Kayak tak ada tempat lain aja buat demo,” kata Siburian, wanita paruh baya warga Jalan Jamin Ginting yang akan berangkat ke Jakarta.
Sementara itu, para penumpang yang baru tiba di Bandara Polonia tak kalah pusing dengan ditutupnya akses keluar masuk bandara. Ada ratusan penumpang yang tertahan di depan terminal bandara karena tak ada kendaraan yang mengangkut mereka. Ini karena taksi yang biasa ngetem tak bisa mengangkut penumpang. Mereka pun akhirnya bersusah payah sambil menyeret koper untuk berjalan kaki mencapai Jalan Mongonsidi Medan. “Saya heran kenapa bisa terjadi. Terpaksa harus berjalan kaki lah sampai simpang jalan sana,” kata Teddy, yang baru tiba dari Batam ini.

Aksi massa itu tak hanya merepotkan penumpang maupun maskapai penerbangan, tapi juga para pemilik toko di Bandara Polonia. Pasalnya, sekira pukul 15.00 WIB, seluruh pedagang di Terminal Keberangkatan Domestik maupun Keberangkatan Internasional menutup toko mereka.

Ironisnya, pemilik toko yang menutup dagangan mereka sempat membuat panik calon penumpang yang sedang duduk menunggu keberangkatan pesawat mereka di teras terminal. “Ayo cepat tutup toko kalian! Pendemo mau menjarah dan masuk,” teriak seorang wanita pemilik salah satu toko di situ sambil bergegas menutup tokonya.

Spontan para calon penumpang yang sedang asyik duduk menunggu, langsung berlarian dan berhamburan masuk ke dalam terminal karena takut jadi sasaran pendemo. “Ayo lari. Ayo kita cepat masuk,” ajak calon penumpang kepada rekan, keluarga atau sahabat mereka yang sama-sama sedang duduk menunggu.

GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Kolonel PNB Bram Bharoto Tjiptadi tak membantah kalau ada pembatalan penerbangan. “Hanya penundaan dan Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan sudah berkoordinasi dengan masing-masing maskapai penerbangan terkait hal ini,” jelasnya.

Alasan penundaan, menurut Bram, karena ada masalah pada pengisian bahan bakar. “Tadi mobil pengangkut bahan bakar tak berjalan karena dihadang para pendemo. Sekarang sudah bisa berjalan normal dan terpaksa memakan waktu lagi sehingga terjadi penundaan,” jelasnya.

Staff Duty Manager OIC Bandara Polonia Medan, Andi Mulyono mengaku, penerbangan terpaksa ditunda selama dua jam. “Penerbangan ditunda selama dua jam karena pesawat tak bisa berjalan sebab BBM jenis avtur tak bisa disalurkan karena pendemo juga menutup akses masuk truk pengangkut yang berada di dekat Kargo. Kalau  penumpang bisa keluar masuk ke dalam Bandara Polonia Medan,” ujarnya.

Sementara itu, pendemo tak bisa masuk ke dalam Kargo Bandara Polonia Medan karena dikawal oleh petugas TNI AU tepatnya dari Paskhas TNI AU dan Pasukan Pertahanan TNI AU (Paslan). Tak hanya itu, petugas TNI AU juga dibantu oleh security Bandara Polonia Medan. Petugas tetap melakukan pengawasan walau pun para pendemo membubarkan diri di pintu keluar masuk akses kedua yakni Kargo Bandara Polonia Medan. “Kami tetap siaga sesuai dengan perintah Panglima TNI AU, walaupun para pendemo sudah membubarkan diri,” kata Kapten Suharto.

Pasca aksi unjuk rasa yang terjadi di Bandara Polonia Medan, suasana di Bandara Polonia kembali normal dan semua pintu keluar masuk bandara sudah beroperasi kembali, Senin (26/3) malam 20.00 Wib. Semua kendaraan sudah bisa masuk dan keluar dari Bandara Polonia. “Tadi memang sempat terjadi gangguan aktivitas ke dalam maupun keluar bandara. Kini sudah kembali normal dan penerbangan sudah beroperasi kembali,” kata Staff Duty Manager OIC Bandara Polonia Medan, Jamal.

Walaupun aktivitas sudah kembali normal berjalan, petugas dari TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di Bandara Polonia. “Personel masih tetap bertahan di Bandara Polonia sesuai instruksi dari Kapolda Sumut. Kita tetap bertahan karena menjaga hal-hal yang tak diinginkan,” kata Kasat Pamobvit Polresta Medan, Kompol Calvin Simanjuntak.

Hingga berita ini diberitakan/diturunkan, petugas TNI dan Polri masih berjaga-jaga di dalam Bandara Polonia. Tak hanya itu, mobil water canon juga masih berada di Bandara Polonia. Tenda-tenda milik petugas Polri masih berdiri di dalam Bandara Polonia Medan. Arus keluar dan masuk ke dalam Bandara Polonia Medan pun berjalan normal. (jon/ila/gus/mag-18)

MEDAN-Massa yang demo menolak kenaikan BBM mengepung Bandar Udara (Bandara) Polonia Medan  sejak pukul 13.55 WIB hingga pukul 16.44 WIB. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan menjadi kacau.

Kurang lebih tiga jam, akses pintu keluar Bandara Polonia ditutup pendemo. Tak hanya itu, pendemo juga menutup akses keluar masuk Depot Pertamina pengisian avtur yang ada di Bandara Polonia, tepatnya di belakang kargo.

Amatan Sumut Pos, puncak ditundanya sejumlah penerbangan di Bandara Polonia dimulai pukul 15.30 WIB; saat massa memblokir pintu akses keluar masuk Depot Pertamina pengisian Avtur. Akibatnya, truk yang seharusnya bisa mendistribusikan dan mengisi avtur ke pesawat, terblokir.

Tidak hanya sampai di situ, lokasi akses keluar masuk truk pengisian avtur tersebut berdekatan dengan akses pintu pengalihan masuk bandara yang dibuka, tepatnya di Jalan Mustang. Akses pintu masuk itu karena akses utama diblokir massa.

Namun, merengseknya massa di akses masuk alternatif yang dibuka tersebut, membuat jalur pengalihan masuk calon penumpang jadi tersumbat. Hal inilah yang membuat  pihak AP II Bandara Polonia bersama maskapai sepakat menunda penerbangan. Beberapa maskapai tertunda di antaranya Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia (lihat grafis). Akhirnya, penerbangan dibuka kembali pukul 17.30 WIB.

Kemudian, pada saat akses alternatif di Jalan Mustang yang dibuka itu dikepung massa, pihak AP II Polonia langsung membuka akses alternatif lagi. Yakni, melalui komplek perumahan Angkasa Puri yang menuju Jalan Polonia Medan. Akses ini langsung menuju pintu pagar landasan Bandara Polonia. Para penumpang yang masuk melalui akses ini dijemput dengan bus oleh pihak AP II Polonia menuju ke terminal keberangkatan.

Ratusan Penumpang Tertahan di Bandara

Sejak awal massa melakukan orasi demo di Bandara Polonia sekira pukul 13.55 WIB, calon penumpang yang akan berangkat maupun yang baru tiba di Bandara Polonia terlihat panik. Bagi calon penumpang yang akan terpaksa berjalan kaki sejauh 1 kilometer karena massa menutup gerbang utama Bandara Polonia.

Calon penumpang terpaksa bersusah payah membawa kopernya berjalan kaki menuju akses alternatif kedua yang di Jalan Mustang. “Bikin repot saja pendemo ini. Kayak tak ada tempat lain aja buat demo,” kata Siburian, wanita paruh baya warga Jalan Jamin Ginting yang akan berangkat ke Jakarta.
Sementara itu, para penumpang yang baru tiba di Bandara Polonia tak kalah pusing dengan ditutupnya akses keluar masuk bandara. Ada ratusan penumpang yang tertahan di depan terminal bandara karena tak ada kendaraan yang mengangkut mereka. Ini karena taksi yang biasa ngetem tak bisa mengangkut penumpang. Mereka pun akhirnya bersusah payah sambil menyeret koper untuk berjalan kaki mencapai Jalan Mongonsidi Medan. “Saya heran kenapa bisa terjadi. Terpaksa harus berjalan kaki lah sampai simpang jalan sana,” kata Teddy, yang baru tiba dari Batam ini.

Aksi massa itu tak hanya merepotkan penumpang maupun maskapai penerbangan, tapi juga para pemilik toko di Bandara Polonia. Pasalnya, sekira pukul 15.00 WIB, seluruh pedagang di Terminal Keberangkatan Domestik maupun Keberangkatan Internasional menutup toko mereka.

Ironisnya, pemilik toko yang menutup dagangan mereka sempat membuat panik calon penumpang yang sedang duduk menunggu keberangkatan pesawat mereka di teras terminal. “Ayo cepat tutup toko kalian! Pendemo mau menjarah dan masuk,” teriak seorang wanita pemilik salah satu toko di situ sambil bergegas menutup tokonya.

Spontan para calon penumpang yang sedang asyik duduk menunggu, langsung berlarian dan berhamburan masuk ke dalam terminal karena takut jadi sasaran pendemo. “Ayo lari. Ayo kita cepat masuk,” ajak calon penumpang kepada rekan, keluarga atau sahabat mereka yang sama-sama sedang duduk menunggu.

GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Kolonel PNB Bram Bharoto Tjiptadi tak membantah kalau ada pembatalan penerbangan. “Hanya penundaan dan Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan sudah berkoordinasi dengan masing-masing maskapai penerbangan terkait hal ini,” jelasnya.

Alasan penundaan, menurut Bram, karena ada masalah pada pengisian bahan bakar. “Tadi mobil pengangkut bahan bakar tak berjalan karena dihadang para pendemo. Sekarang sudah bisa berjalan normal dan terpaksa memakan waktu lagi sehingga terjadi penundaan,” jelasnya.

Staff Duty Manager OIC Bandara Polonia Medan, Andi Mulyono mengaku, penerbangan terpaksa ditunda selama dua jam. “Penerbangan ditunda selama dua jam karena pesawat tak bisa berjalan sebab BBM jenis avtur tak bisa disalurkan karena pendemo juga menutup akses masuk truk pengangkut yang berada di dekat Kargo. Kalau  penumpang bisa keluar masuk ke dalam Bandara Polonia Medan,” ujarnya.

Sementara itu, pendemo tak bisa masuk ke dalam Kargo Bandara Polonia Medan karena dikawal oleh petugas TNI AU tepatnya dari Paskhas TNI AU dan Pasukan Pertahanan TNI AU (Paslan). Tak hanya itu, petugas TNI AU juga dibantu oleh security Bandara Polonia Medan. Petugas tetap melakukan pengawasan walau pun para pendemo membubarkan diri di pintu keluar masuk akses kedua yakni Kargo Bandara Polonia Medan. “Kami tetap siaga sesuai dengan perintah Panglima TNI AU, walaupun para pendemo sudah membubarkan diri,” kata Kapten Suharto.

Pasca aksi unjuk rasa yang terjadi di Bandara Polonia Medan, suasana di Bandara Polonia kembali normal dan semua pintu keluar masuk bandara sudah beroperasi kembali, Senin (26/3) malam 20.00 Wib. Semua kendaraan sudah bisa masuk dan keluar dari Bandara Polonia. “Tadi memang sempat terjadi gangguan aktivitas ke dalam maupun keluar bandara. Kini sudah kembali normal dan penerbangan sudah beroperasi kembali,” kata Staff Duty Manager OIC Bandara Polonia Medan, Jamal.

Walaupun aktivitas sudah kembali normal berjalan, petugas dari TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di Bandara Polonia. “Personel masih tetap bertahan di Bandara Polonia sesuai instruksi dari Kapolda Sumut. Kita tetap bertahan karena menjaga hal-hal yang tak diinginkan,” kata Kasat Pamobvit Polresta Medan, Kompol Calvin Simanjuntak.

Hingga berita ini diberitakan/diturunkan, petugas TNI dan Polri masih berjaga-jaga di dalam Bandara Polonia. Tak hanya itu, mobil water canon juga masih berada di Bandara Polonia. Tenda-tenda milik petugas Polri masih berdiri di dalam Bandara Polonia Medan. Arus keluar dan masuk ke dalam Bandara Polonia Medan pun berjalan normal. (jon/ila/gus/mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/