30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Premium Langka, Pertalite Naik

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) berunjuk rasa di kantor DPRD Sumut, Medan, Senin (26/3). Mereka memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan kelangkaan Premium.

Dipicu Harga Minyak Dunia dan Dolar

Terpisah, Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, Rudi Ariffianto mentatakan, kenaikan harga BBM Pertalite disebabkan sejumlah factor, diantaranya naiknya harga minyak mentah dunia saat ini. “Faktor pertama, kenaikan harga dipengaruhi dengan harga minyak mentah dunia naik. Faktor kedua, dipengurahi kurs dolar terhadap rupiah. Kalau itu naik, kita harus berdaptasi. Begitu naik, kita naik. Begitu turun kita turun dalam periode tertentu,” kata Rudi saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (26/3) siang.

Dengan kenaikan harga tersebut, Rudi menjelaskan, Pertamina akan terus melakukan kampenye atau sosialisasi terkait penggunaan energi untuk BBM yang berkualitas. Karena, BBM jenis Pertalite kualitas bagus dan ramah lingkungan dibandingan premium. “Itu (Pertalite) lebih baik untuk kenderaan konsumen dan baik untuk lingkungan kita juga. Karena, emisinya lebih rendah dan pertikel jahat lebih rendah serta aman bagi masyarakat,” jelas Rudi.

Menurutnya, kenaikan harga BBM jenis Pertalite sudah disampaikan melalui website resmi Pertamina. “Setiap ada perubahan harga, 2 jam sebelum harga ditetapkan kita sudah mengumumkan di website. Itu menjadi rujukan badan penyalur, yaitu SPBU untuk bisa menerapkan secara BBM yang ditetapkan,” jelasnya.

Selanjutnya, Pertamina akan memberikan promo-promo kepada konsumen. Dengan begitu, masyarakat akan tetap tertarik. “Kita menyampaikan pesan badan usaha, yang dapat perintah dari pemerintah untuk memberikan BBM yang berkualitas,” tutur Rudi.

Dia juga mengimbau masyarakat selaku konsumen untuk menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan seperti Pertalite dan Pertamax. Karena, harga selisih rendah dengan harga BBM subsidi, yakni premium.

“Perbedaan Pertalite dengan Premium, misalnya mobil menggunakan Pertalite dan Premium setiap 20 kilometer selisihnya hanya Rp300. Kalau naik, selisihnya hanya Rp400. Artinya, konsumsi pertalite memberatkan, tidak juga. Sisi lain, dengan konsumsi BBMnya baik. Kualitas baik, perawatannya kenderaan lebih murah. Pertalite atau Pertamax, kerak mesin tidak banyak. Karena ada anti karat,” tandasnya.

Untuk diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite dari Rp7.600 per liter naik menjadi Rp 7.800 per liter pada Sabtu (24/3) pukul 00.00 WIB. Kenaikan harga BBM ini dipicu naiknya harga minyak dunia. Dimana Harga minyak mentah jenis brent sudah berada di angka US$ 60 per barel.(dvs/gus/bal/adz)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) berunjuk rasa di kantor DPRD Sumut, Medan, Senin (26/3). Mereka memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan kelangkaan Premium.

Dipicu Harga Minyak Dunia dan Dolar

Terpisah, Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, Rudi Ariffianto mentatakan, kenaikan harga BBM Pertalite disebabkan sejumlah factor, diantaranya naiknya harga minyak mentah dunia saat ini. “Faktor pertama, kenaikan harga dipengaruhi dengan harga minyak mentah dunia naik. Faktor kedua, dipengurahi kurs dolar terhadap rupiah. Kalau itu naik, kita harus berdaptasi. Begitu naik, kita naik. Begitu turun kita turun dalam periode tertentu,” kata Rudi saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (26/3) siang.

Dengan kenaikan harga tersebut, Rudi menjelaskan, Pertamina akan terus melakukan kampenye atau sosialisasi terkait penggunaan energi untuk BBM yang berkualitas. Karena, BBM jenis Pertalite kualitas bagus dan ramah lingkungan dibandingan premium. “Itu (Pertalite) lebih baik untuk kenderaan konsumen dan baik untuk lingkungan kita juga. Karena, emisinya lebih rendah dan pertikel jahat lebih rendah serta aman bagi masyarakat,” jelas Rudi.

Menurutnya, kenaikan harga BBM jenis Pertalite sudah disampaikan melalui website resmi Pertamina. “Setiap ada perubahan harga, 2 jam sebelum harga ditetapkan kita sudah mengumumkan di website. Itu menjadi rujukan badan penyalur, yaitu SPBU untuk bisa menerapkan secara BBM yang ditetapkan,” jelasnya.

Selanjutnya, Pertamina akan memberikan promo-promo kepada konsumen. Dengan begitu, masyarakat akan tetap tertarik. “Kita menyampaikan pesan badan usaha, yang dapat perintah dari pemerintah untuk memberikan BBM yang berkualitas,” tutur Rudi.

Dia juga mengimbau masyarakat selaku konsumen untuk menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan seperti Pertalite dan Pertamax. Karena, harga selisih rendah dengan harga BBM subsidi, yakni premium.

“Perbedaan Pertalite dengan Premium, misalnya mobil menggunakan Pertalite dan Premium setiap 20 kilometer selisihnya hanya Rp300. Kalau naik, selisihnya hanya Rp400. Artinya, konsumsi pertalite memberatkan, tidak juga. Sisi lain, dengan konsumsi BBMnya baik. Kualitas baik, perawatannya kenderaan lebih murah. Pertalite atau Pertamax, kerak mesin tidak banyak. Karena ada anti karat,” tandasnya.

Untuk diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite dari Rp7.600 per liter naik menjadi Rp 7.800 per liter pada Sabtu (24/3) pukul 00.00 WIB. Kenaikan harga BBM ini dipicu naiknya harga minyak dunia. Dimana Harga minyak mentah jenis brent sudah berada di angka US$ 60 per barel.(dvs/gus/bal/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/