35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Tarif Turun, Orderan Sepi

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Ratusan pengemudi ojek online di Medan kembali berunjuk rasa di Kompleks CBD Polonia Medan, Senin (26/3) Pengemudi yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari mitra GOJEK dan Grab. Mereka sama-sama mengeluhkan kebijakan kedua perusahaan penyedia aplikasi yang dinilai semakin memberatkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengemudi ojek online kembali menggelar unjuk rasa di Kompleks CBD Polonia, Senin (26/3). Aksi kali ini merupakan gabungan dari dua kelompok massa, yakni mitra GoJek dan Grab. Tuntutan mereka kali ini bukan hanya soal belum cairnya insentif mitra Grab, tetapi lebih pada penyampaian keluh-kesah para pengemudi ojek online yang menjadi mitra kedua perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu.

Mereka menilai, kebijakan kedua perusahaan transpotasi online ini yang semakin mencekik pemasukan mereka. Iyan, seorang pengunjuk rasa yang merupakan mitra GoJek mengatakan, saat ini perusahaan itu menurunkan batas dasar tarif order GoRide. Hal ini dianggap berimbas pada pemasukkan mereka.

Dia menerangkan, harga bayar terendah dari sebelumnya Rp10.000 menjadi Rp8.000. “Jadi kalau Rp8.000 kami cuma dapat Rp6.400 untuk setiap order GoRide, padahal sebelumnya mendapatkan minimal Rp8 ribu per order kalau harga paling rendahnya Rp10 ribu,” jelas Iyan.

Bukan cuma itu, dia mengeluhkan sepinya orderan GoJek saat ini. Ditambah lagi, banyaknya tindakan curang di lapangan yang merugikan mereka. “Jadi semakin turun tarif, sepi orderan, kecurangan pun tambah banyak. Sudah begitu bertambah pula orang yang melakukan kecurangan orderan fiktif yang merugikan kami,” katanya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Ratusan pengemudi ojek online di Medan kembali berunjuk rasa di Kompleks CBD Polonia Medan, Senin (26/3) Pengemudi yang berunjuk rasa merupakan gabungan dari mitra GOJEK dan Grab. Mereka sama-sama mengeluhkan kebijakan kedua perusahaan penyedia aplikasi yang dinilai semakin memberatkan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengemudi ojek online kembali menggelar unjuk rasa di Kompleks CBD Polonia, Senin (26/3). Aksi kali ini merupakan gabungan dari dua kelompok massa, yakni mitra GoJek dan Grab. Tuntutan mereka kali ini bukan hanya soal belum cairnya insentif mitra Grab, tetapi lebih pada penyampaian keluh-kesah para pengemudi ojek online yang menjadi mitra kedua perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu.

Mereka menilai, kebijakan kedua perusahaan transpotasi online ini yang semakin mencekik pemasukan mereka. Iyan, seorang pengunjuk rasa yang merupakan mitra GoJek mengatakan, saat ini perusahaan itu menurunkan batas dasar tarif order GoRide. Hal ini dianggap berimbas pada pemasukkan mereka.

Dia menerangkan, harga bayar terendah dari sebelumnya Rp10.000 menjadi Rp8.000. “Jadi kalau Rp8.000 kami cuma dapat Rp6.400 untuk setiap order GoRide, padahal sebelumnya mendapatkan minimal Rp8 ribu per order kalau harga paling rendahnya Rp10 ribu,” jelas Iyan.

Bukan cuma itu, dia mengeluhkan sepinya orderan GoJek saat ini. Ditambah lagi, banyaknya tindakan curang di lapangan yang merugikan mereka. “Jadi semakin turun tarif, sepi orderan, kecurangan pun tambah banyak. Sudah begitu bertambah pula orang yang melakukan kecurangan orderan fiktif yang merugikan kami,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/