30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pejabat Pemko Medan Meninggal PDP, Akhyar & 17 PNS Cek Kesehatan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascameninggalnya Asisten Pemerintahan dan Sosial Pemerintah Kota (Pemko) Medan, H Musaddad Nasution Plt Wali Kota bersama 17 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) memeriksakan kesehatan ke RSUD Pirngadi Kota Medan. Pasalnya, almarhum meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di RSUP H Adam Malik, Medan, Rabu (25/3).

“Saya menjadi orang yang kontak erat dengan Pak Musadad. Tanggal 10 Maret, kami sama-sama ke Jakarta mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, yang juga dihadiri Menteri Perhubungan. Lalu, 11 Maret rapat masalah tanah Sari Rejo dan PTPN II di Istana Negara. Setelah itu, saya pulang dan beliau masih di Jakarta. Kemudian, pada 17 Maret hadir apel di kantor walikota. Namun, pada Jumat (20/3) lalu tidak bertemu beliau,” ungkap Pelaksana Teknis (Plt) Walikota Medan, Akhyar Nasution, usai memeriksakan kondisi kesehatannya di RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (26/3) pagi.

Akhyar datang bersama keluarganya, beberapa pejabat, dan PNS Pemko Medan berjumlah sekitar 18 orang. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, karena punya riwayat kontak dengan Musadad Nasution.

Awalnya, Akhyar menjalani pemeriksaan darah di Ruang Anggrek lantai dasar rumah sakit tersebut. Setelah diambil sampel darah, dilanjutkan pemeriksaan thorak atau dada dengan foto rontgen di Ruang Radiologi.

Menurut Akhyar, dirinya mendapat kabar Musadad dirawat di rumah sakit pada Selasa (24/3). “Hari Selasa kontak via telepon. Beliau mengatakan sudah di rumah sakit (Adam Malik),” katanya.

Namun hingga Kamis (26/3) sore, belum ada hasil laboratorium yang menjelaskan apakah PDP bersangkutan positif atau negatif Covid-19.

Pascakejadian itu, kegiatan pemerintahan di Kantor Walikota Medan dihentikan sementara waktu. Kecuali sejumlah ASN bertugas bergantian di pos pelayanan publik. “Kawasan kantor walikota disemprot dengan disinfektan, termasuk ruangan-ruangan yang ada,” ucapnya.

Sedangkan ASN yang memiliki riwayat kontak erat dengan almarhum, menjalani karantina rumah selama 14 hari.

Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane, mengatakan, beberapa di antara PNS yang dicek di RS adalah pimpinan OPD. “Sekadar memeriksakan diri saja. Kalau rapid test belum bisa, karena alatnya juga belum sampai di Medan,” katanya kepada Sumut Pos, Kamis (26/3).

Namun Arrahman masih enggan membeberkan nama-nama ASN yang ikut dengan Akhyar guna memeriksakan kesehatannya ke RSID Pirngadi. “Saya juga kurang tahu karena saya nggak ikut ke sana tadi pagi. Kemungkinan besar mereka yang satu ruangan dengan Pak Musaddad dan orang-orang terakhir yang sempat kontak langsung dengan almarhum,” katanya.

Terkait beredarnya kabar salah satu ASN Pemko Medan berinisial ‘F’ yang berdinas di bagian ULP dinyatakan Covid-19, Arrahman tak menampiknya. “Iya itu benar, memang katanya dia sudah positif (Covid-19),” jawabnya.

Terkait hal itu, kata Arrahman, saat ini Pemko Medan secara intens terus melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan di Balai Kota Medan maupun di kantor-kantor OPD Pemko Medan.

“Tadi pagi kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kantor Balai Kota. Ini akan terus intens dua hari sekali. Nanti pihak kecamatan juga akan menyemprotkan disinfektan ke kantor-kantor OPD kita, fasilitas-fasilitas umum dan berbagai tempat lainnya,” katanya.

Dijelaskannya, usai penetapan para ASN bekerja dari rumah, Kantor Balai Kota Medan tampak sangat sepi. “Balai Kota kosong. Paling ada beberapa orang saja. Jadi petugas penyemprotan lebih mudah dalam melakukan penyemprotan,” tutupnya.

Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan, membenarkan ada 18 orang yang menjalani pemeriksaan kesehatan. Namun, tidak dijelaskannya secara detail siapa saja yang ikut diperiksa, selain Akhyar.

“Yang diperiksa itu ada 18 orang. Dilakukan pemeriksaan darah dan foto thorax karena mereka ODP (Orang Dalam Pemantauan). Jika hasil pemeriksaan mengarah ke Covid-19, mereka akan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) diisolasi di rumah sakit dan kita sudah siap,” katanya singkat. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascameninggalnya Asisten Pemerintahan dan Sosial Pemerintah Kota (Pemko) Medan, H Musaddad Nasution Plt Wali Kota bersama 17 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) memeriksakan kesehatan ke RSUD Pirngadi Kota Medan. Pasalnya, almarhum meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di RSUP H Adam Malik, Medan, Rabu (25/3).

“Saya menjadi orang yang kontak erat dengan Pak Musadad. Tanggal 10 Maret, kami sama-sama ke Jakarta mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, yang juga dihadiri Menteri Perhubungan. Lalu, 11 Maret rapat masalah tanah Sari Rejo dan PTPN II di Istana Negara. Setelah itu, saya pulang dan beliau masih di Jakarta. Kemudian, pada 17 Maret hadir apel di kantor walikota. Namun, pada Jumat (20/3) lalu tidak bertemu beliau,” ungkap Pelaksana Teknis (Plt) Walikota Medan, Akhyar Nasution, usai memeriksakan kondisi kesehatannya di RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (26/3) pagi.

Akhyar datang bersama keluarganya, beberapa pejabat, dan PNS Pemko Medan berjumlah sekitar 18 orang. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, karena punya riwayat kontak dengan Musadad Nasution.

Awalnya, Akhyar menjalani pemeriksaan darah di Ruang Anggrek lantai dasar rumah sakit tersebut. Setelah diambil sampel darah, dilanjutkan pemeriksaan thorak atau dada dengan foto rontgen di Ruang Radiologi.

Menurut Akhyar, dirinya mendapat kabar Musadad dirawat di rumah sakit pada Selasa (24/3). “Hari Selasa kontak via telepon. Beliau mengatakan sudah di rumah sakit (Adam Malik),” katanya.

Namun hingga Kamis (26/3) sore, belum ada hasil laboratorium yang menjelaskan apakah PDP bersangkutan positif atau negatif Covid-19.

Pascakejadian itu, kegiatan pemerintahan di Kantor Walikota Medan dihentikan sementara waktu. Kecuali sejumlah ASN bertugas bergantian di pos pelayanan publik. “Kawasan kantor walikota disemprot dengan disinfektan, termasuk ruangan-ruangan yang ada,” ucapnya.

Sedangkan ASN yang memiliki riwayat kontak erat dengan almarhum, menjalani karantina rumah selama 14 hari.

Kabag Humas Pemko Medan, Arrahman Pane, mengatakan, beberapa di antara PNS yang dicek di RS adalah pimpinan OPD. “Sekadar memeriksakan diri saja. Kalau rapid test belum bisa, karena alatnya juga belum sampai di Medan,” katanya kepada Sumut Pos, Kamis (26/3).

Namun Arrahman masih enggan membeberkan nama-nama ASN yang ikut dengan Akhyar guna memeriksakan kesehatannya ke RSID Pirngadi. “Saya juga kurang tahu karena saya nggak ikut ke sana tadi pagi. Kemungkinan besar mereka yang satu ruangan dengan Pak Musaddad dan orang-orang terakhir yang sempat kontak langsung dengan almarhum,” katanya.

Terkait beredarnya kabar salah satu ASN Pemko Medan berinisial ‘F’ yang berdinas di bagian ULP dinyatakan Covid-19, Arrahman tak menampiknya. “Iya itu benar, memang katanya dia sudah positif (Covid-19),” jawabnya.

Terkait hal itu, kata Arrahman, saat ini Pemko Medan secara intens terus melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan di Balai Kota Medan maupun di kantor-kantor OPD Pemko Medan.

“Tadi pagi kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kantor Balai Kota. Ini akan terus intens dua hari sekali. Nanti pihak kecamatan juga akan menyemprotkan disinfektan ke kantor-kantor OPD kita, fasilitas-fasilitas umum dan berbagai tempat lainnya,” katanya.

Dijelaskannya, usai penetapan para ASN bekerja dari rumah, Kantor Balai Kota Medan tampak sangat sepi. “Balai Kota kosong. Paling ada beberapa orang saja. Jadi petugas penyemprotan lebih mudah dalam melakukan penyemprotan,” tutupnya.

Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan, dr Suryadi Panjaitan, membenarkan ada 18 orang yang menjalani pemeriksaan kesehatan. Namun, tidak dijelaskannya secara detail siapa saja yang ikut diperiksa, selain Akhyar.

“Yang diperiksa itu ada 18 orang. Dilakukan pemeriksaan darah dan foto thorax karena mereka ODP (Orang Dalam Pemantauan). Jika hasil pemeriksaan mengarah ke Covid-19, mereka akan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) diisolasi di rumah sakit dan kita sudah siap,” katanya singkat. (ris/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/