Sementara dalam pelaksanaan Fardhu kifayah untuk korban meninggal sama sekali tidak mengalami kendala, bahkan pihak gampong juga tidak melakukan prosesi pemakaman secara massal.
“Alhamdulillah tidak ada kendala. Kita tidak ada kuburan massal karena masing masing keluarga telah menanganinya. Apalagi tidak semua korban berada dalam gampong yang sama. Untuk kebersamaan kita juga melaksanakan tahlilan bersama,” kata Camat Ranto Peureulak, Saiful.
Sementara, Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh terus kedatangan pasien luka bakar. Hingga Kamis (26/4) sore pukul 17.00 WIB, setidaknya sudah delapan orang pasien rujukan. Semuanya menjalani perawatan intesif. Korban mengalami luka bakar parah mencapai lebih 50 persen.
Pasien yang mendapatkan runjukan dipastikan akan bertambah lagi, kabarnya lima ambulan lagi membawa lima pasien rujukan ke RSUZA, dipastikan nanti malam tiba.
“Total jumlah seluruh pasien di rujuk saat ini delapan orang, namun tadi pagi, sekitar pukul enam pagi, pasien bernama Ishak tidak bisa diselamatkan. Kondisi luka bakar yang sangat serius dan langsung dibawa kembali ke Aceh Timur untuk dikebumikan,” sebut Anton, staf humas RSUZA.
Sedangkan pasien rujukan yang meninggal di RSUZA, sebanyak tiga orang. Lima pasien ditangani tim dokter untuk jalani bedah plastik dan pembersihan luka. Yasir Kepala ICU RSUZA mengatakan pasien yang dirawat kondisinya masih berat, belum sadarkan diri. “Kalau luka bakar rata-rata kondisinya berat, mengalami luka bakar 50 persen ke atas, sekarang menghadapi masa kritis,” sebutnya.
Bukan cuma di RSUZA, RSUP H Adam Malik Medan juga kedatangan korban ledakan sumur minyak illegal Pasir Putih. Bahkan, satu korban atas nama Zainal Abidin (35), warga Dusun Kama Dingin, Kecamatan Ranto Peureulak, meninggal dunia dan telah dibawa kembali ke Aceh Timur. “Akibat luka bakar yang menyeluruh, pasien meninggal pada Kamis 26 April 2018 pukul 04.30 WIB dan jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Aceh,” kata Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (26/4).
Pasien ketiga, Ari Erliza (19) masuk 16.30 WIB dengan kondisi luka bakar 78 persen. “Tadi malam sudah dilakukan pembersihan luka oleh tim medis. Pada pukul 17.00 WIB, pasien dipindahkan atau dirawat di ruangan paskabedah,” ujarnya.
Sebelumnya, pasien bernama Muhammad Rafi AMD (39), Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur juga dinyatakan meninggal setelah mendapatkan penanganan medis di IGD rumah sakit milik Kemenkes RI. “Ketiga pasien ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tuturnya.