28.9 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Pelantikan Kada Gelombang II, Gubsu Edy: Istri Jangan Campuri Pemerintahan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tujuh pasangan kepala daerah di Sumatera Utara mengikuti pelantikan gelombang kedua, di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (26/4). Mereka adalah Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi; Bupati dan Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang-Theopilus Ginting.

MELANTIK: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, melantik dan mengambil sumpah jabatan, delapan kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020, di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (26/4). Alexander AP Siahaan/Dinas Kominfo Sumut.

Kemudian Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomizaro Zebua-Sowa’a Laoli; Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan Hilarius Duha-Firman Giawa; Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu dan Era-era Hia; Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu-Usman Zega; serta Bupati dan Wakil Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom-Martua Sitanggang.

Pada kesempatan itu, Gubernur Edy turut melantik Plt Wali Kota Binjai, Amir Hamzah sebagai wali kota defenitif. Hal ini seiring Wali Kota Binjai terpilih, Juliadi pada Selasa (9/4) lalu meninggal dunia akibat Covid-19. Pada pelantikan kepala daerah gelombang pertama 26 Februari lalu, Amir Hamzah menjalani pelantikan seorang diri tanpa pasangannya di Pilkada Binjai 2020. Dan sejak 5 Maret 2021, Amir Hamzah ditunjuk menjadi Plt Wali Kota Binjai.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menekankan kepada para kepala daerah yang baru dilantik, agar tidak bermain-main dengan anggaran. Edy tak ingin Sumut kembali dibuat malu karena kepala daerahnya tersangkut kasus hukum.

“Saat ini kita naik ke ranking kedua persoalan dengan hukum. Ada tiga persoalan di Sumut, pertama jangan memperkaya orang lain, kedua jangan memperkaya diri, mengambil suap dan meminta apapun yang bukan hak Anda. Terakhir, jangan rugikan keuangan negara. Jangan bikin malu Sumut lagi,” tegasnya saat memberi arahan dan bimbingan.

Edy turut mengingatkan kepada istri-istri kepala daerah agar jangan mencampuri urusan pemerintahan. “Bila perlu, selalu mempertanyakan asal uang yang dibawa ke rumah,” katanya.

Gubsu juga menyarankan agar para kepala daerah selalu menjaga kebugaran tubuh, sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsi secara optimal. “Kesehatan itu perlu. Karena tugas bapak/ibu itu harus turun ke lapangan, mengontrol melihat sawah yang tersumbat airnya, melihat hutan yang ditebang orang, sungai yang bocor. Untuk itu dengan segala hormat, olahragalah kalian. Ajak dandim, kapolres olahraga agar lebih sempurna,” ajak mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Tak luput Edy juga mengingatkan, pentingnya esprit de corps kepada setiap kepala daerah. Harus terjalin kerjasama antara bupati/wali kota dengan gubernur. Menurutnya hal tersebut penting, agar visi-misi pembangunan di daerah sejalan dengan visi-misi provinsi dan pemerintah pusat.

“Visi persiden, visi gubernur tak boleh bertentangan. Begitu juga visi bupati/wali kota. Jangan salahkan kalau provinsi tak mengalirkan APBD-nya ke daerah. Uang kita sedikit. Jadi prioritaskan yang utama,” ucapnya.

Usai dilantik, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan akan segera menyusun RPJMD untuk pembangunan di Kabupaten Simalungun. “Dalam waktu dekat akan kita susun RPJMD. Saya akan kumpulkan OPD yang ada di Simalungun, dan akan kita sesuaikan dengan visi dan misi Provinsi Sumut,” katanya.

Turut hadir pada prosesi pelantikan yang menerapkan protokol kesehatan tersebut, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprovsu R Sabrina, Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, dan Kepala Dinas Kominfo Sumut, Irman Oemar.

Sosok Negarawan yang Patut Diteladani

Walau masih dalam suasana duka, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi tetap melantik delapan kada hasil Pilkada tahun 2020 di Sumut. Hal itu mendapat apresiasi dari para kepala daerah yang dilantik, dan menyebut Gubernur Edy sebagai sosok negarawan yang patut diteladani.

“Beliau adalah sosok negarawan yang perlu diteladani untuk menjalankan roda pemerintahan ke depan. Yang paling utama dalam menjalankan kehidupan adalah menjalankan amanat rakyat, baru kepentingan lainya,” ujar Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, saat ditemui usai pelantikan, Senin (26/4).

Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang, juga mengapresiasi apa yang ditunjukan oleh Gubernur Edy Rahmyadi. “Kita semua tahu beliau masih dalam keadaan berduka cita. Bahkan adiknya pun belum dikebumikan. Walau dalam berbela sungkawa, beliau tetap melantik dan memberikan terbaik untuk pemerintah ini. Saya sangat salut dan kagum pada beliau,” ucapnya.

Pujian pun datang dari mantan Gubernur Sumut ke-13 Syamsul Arifin. Menurutnya, apa yang dilakukan Gubernur Edy merupakan contoh seorang negarawan yang baik, karena mengutamakan kewajiban sebagai abdi negara di atas segalanya.

“Ini pemimpin yang baik. Kewajiban di atas segala-galanya. Tanggung jawab di atas segala-galanya. Ini tugas ‘kan dari Presiden. Beliau seorang Purnawirawan TNI yang benar. Saya salut dengan sikap Pak Gubernur yang tegas dan menjadi contoh negarawan yang baik,” ungkap Syamsul.

Saat ini duka menyelimuti keluarga besar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Adik kandungnya Kombes Pol Zulfikar Tarius, meninggal dunia, Minggu (25/4) sekitar pukul 16.45 WIB, di Surabaya. Rencananya almarhum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Medan, Senin (26/4). (prn/rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tujuh pasangan kepala daerah di Sumatera Utara mengikuti pelantikan gelombang kedua, di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (26/4). Mereka adalah Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi; Bupati dan Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang-Theopilus Ginting.

MELANTIK: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, melantik dan mengambil sumpah jabatan, delapan kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020, di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (26/4). Alexander AP Siahaan/Dinas Kominfo Sumut.

Kemudian Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomizaro Zebua-Sowa’a Laoli; Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan Hilarius Duha-Firman Giawa; Bupati dan Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu dan Era-era Hia; Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu-Usman Zega; serta Bupati dan Wakil Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom-Martua Sitanggang.

Pada kesempatan itu, Gubernur Edy turut melantik Plt Wali Kota Binjai, Amir Hamzah sebagai wali kota defenitif. Hal ini seiring Wali Kota Binjai terpilih, Juliadi pada Selasa (9/4) lalu meninggal dunia akibat Covid-19. Pada pelantikan kepala daerah gelombang pertama 26 Februari lalu, Amir Hamzah menjalani pelantikan seorang diri tanpa pasangannya di Pilkada Binjai 2020. Dan sejak 5 Maret 2021, Amir Hamzah ditunjuk menjadi Plt Wali Kota Binjai.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menekankan kepada para kepala daerah yang baru dilantik, agar tidak bermain-main dengan anggaran. Edy tak ingin Sumut kembali dibuat malu karena kepala daerahnya tersangkut kasus hukum.

“Saat ini kita naik ke ranking kedua persoalan dengan hukum. Ada tiga persoalan di Sumut, pertama jangan memperkaya orang lain, kedua jangan memperkaya diri, mengambil suap dan meminta apapun yang bukan hak Anda. Terakhir, jangan rugikan keuangan negara. Jangan bikin malu Sumut lagi,” tegasnya saat memberi arahan dan bimbingan.

Edy turut mengingatkan kepada istri-istri kepala daerah agar jangan mencampuri urusan pemerintahan. “Bila perlu, selalu mempertanyakan asal uang yang dibawa ke rumah,” katanya.

Gubsu juga menyarankan agar para kepala daerah selalu menjaga kebugaran tubuh, sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsi secara optimal. “Kesehatan itu perlu. Karena tugas bapak/ibu itu harus turun ke lapangan, mengontrol melihat sawah yang tersumbat airnya, melihat hutan yang ditebang orang, sungai yang bocor. Untuk itu dengan segala hormat, olahragalah kalian. Ajak dandim, kapolres olahraga agar lebih sempurna,” ajak mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Tak luput Edy juga mengingatkan, pentingnya esprit de corps kepada setiap kepala daerah. Harus terjalin kerjasama antara bupati/wali kota dengan gubernur. Menurutnya hal tersebut penting, agar visi-misi pembangunan di daerah sejalan dengan visi-misi provinsi dan pemerintah pusat.

“Visi persiden, visi gubernur tak boleh bertentangan. Begitu juga visi bupati/wali kota. Jangan salahkan kalau provinsi tak mengalirkan APBD-nya ke daerah. Uang kita sedikit. Jadi prioritaskan yang utama,” ucapnya.

Usai dilantik, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan akan segera menyusun RPJMD untuk pembangunan di Kabupaten Simalungun. “Dalam waktu dekat akan kita susun RPJMD. Saya akan kumpulkan OPD yang ada di Simalungun, dan akan kita sesuaikan dengan visi dan misi Provinsi Sumut,” katanya.

Turut hadir pada prosesi pelantikan yang menerapkan protokol kesehatan tersebut, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprovsu R Sabrina, Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, dan Kepala Dinas Kominfo Sumut, Irman Oemar.

Sosok Negarawan yang Patut Diteladani

Walau masih dalam suasana duka, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi tetap melantik delapan kada hasil Pilkada tahun 2020 di Sumut. Hal itu mendapat apresiasi dari para kepala daerah yang dilantik, dan menyebut Gubernur Edy sebagai sosok negarawan yang patut diteladani.

“Beliau adalah sosok negarawan yang perlu diteladani untuk menjalankan roda pemerintahan ke depan. Yang paling utama dalam menjalankan kehidupan adalah menjalankan amanat rakyat, baru kepentingan lainya,” ujar Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, saat ditemui usai pelantikan, Senin (26/4).

Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang, juga mengapresiasi apa yang ditunjukan oleh Gubernur Edy Rahmyadi. “Kita semua tahu beliau masih dalam keadaan berduka cita. Bahkan adiknya pun belum dikebumikan. Walau dalam berbela sungkawa, beliau tetap melantik dan memberikan terbaik untuk pemerintah ini. Saya sangat salut dan kagum pada beliau,” ucapnya.

Pujian pun datang dari mantan Gubernur Sumut ke-13 Syamsul Arifin. Menurutnya, apa yang dilakukan Gubernur Edy merupakan contoh seorang negarawan yang baik, karena mengutamakan kewajiban sebagai abdi negara di atas segalanya.

“Ini pemimpin yang baik. Kewajiban di atas segala-galanya. Tanggung jawab di atas segala-galanya. Ini tugas ‘kan dari Presiden. Beliau seorang Purnawirawan TNI yang benar. Saya salut dengan sikap Pak Gubernur yang tegas dan menjadi contoh negarawan yang baik,” ungkap Syamsul.

Saat ini duka menyelimuti keluarga besar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Adik kandungnya Kombes Pol Zulfikar Tarius, meninggal dunia, Minggu (25/4) sekitar pukul 16.45 WIB, di Surabaya. Rencananya almarhum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Medan, Senin (26/4). (prn/rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/