33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Ratusan Polisi Pantau Aksi Balap Liar

Personel polisi siap mengamankan Ramadan di Medan-Ilustrasi.
Personel polisi siap mengamankan Ramadan di Medan-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan personel Polresta Medan dikerahkan di beberapa titik yang menjadi pusat keramaian guna mengantisipasi perbuatan maksiat di bulan Ramadan, tindak kejahatan termasuk pelanggaran lalulintas saat asmara subuh di Kota Medan.

“Asmara subuh merupakan kebiasaan sebagian warga, khususnya anak muda, di Medan. Mereka keluar rumah dan berkumpul setelah sahur. Sejumlah titik dijadikan pusat-pusat keramaian mulai subuh hingga sekitar pukul 08.00 Wib. Aksi balap liar pun kerap terjadi di tempat-tempat ini,” kata Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Budi Hendrawan.

Menurutnya, ada beberapa titik yang diperkirakan menjadi pusat asmara subuh. Di antaranya kawasan Lapangan Teladan, Tomang Elok Jalan Ringroad, Kanal Deli Tua dan Jalan Pancing. Kemudian, Jalan T Amir Hamzah, Jalan Metal Ujung atau Jalan Krakatau. Jalan Tritura, Jalan Brigjen Katamso, seputaran Asrama Haji Pangkalan Mansyur, Jalan Cemara, Jalan Raya Marelan dan Jalan Menteng Raya.

Menurut Budi, selain melakukan pengamanan ‘asmara subuh’, personil juga ditugaskan untuk menertibkan aksi geng motor dalam kegiatan tersebut, termasuk para pengganggu keamanan dan ketertiban.

Petugas yang dilibatkan berkumpul di titik-titik yang ditetapkan mulai pukul 05.00 Wib. “Dalam operasional di lapangan, nantinya dilakukan secara bergantian. Selain itu, petugas juga melakukan pengamanan menjelang persiapan berbuka puasa sampai pelaksanaan salat tarawih,” ujarnya.

 

JANGAN MAIN PETASAN

Menag Lukman Hakim Saifuddin juga memberikan imbauan. Umat Islam diharapkan bisa memanfaatkan momentum Ramadan untuk menempa diri dan mengendalikan hawa nafsu.

“Sebaiknya kita kembalikan esensi pada tujuan Ramadan itu sendiri. Nah hal-hal yang justru bertentangan dengan tujuan itu sebaiknya kita hindari. Misalnya petasan, bukan zamannya lagi lah, bukan zamannya lagi membakar uang, untuk yang tidak bermanfaat,” terang Lukman di kantor Wapres, Kamis (26/6).

Tak hanya yang doyan main petasan mereka yang suka melakukan asmara subuh (sahur on the road) juga diharapkan benar-benar melakukan niat baik bersedekah.

“Sahur on the road selama tujuannya bersedekah, memberi makan sahur orang tak mampu, itu sesuatu yang positif dan baik, yang buruk itu kalau sahur on the road dipakai hura-hura dan maksiat,” jelasnya.

“Nah kita juga imbau kepada aparat hukum, tokoh masyarakat agar bulan Ramadan ini jangan dicemari lah kesuciannya dengan perilaku-perilaku seperti itu, dan harus benar-benar bisa mengendalikan diri,” tutupnya. (mag-8/net/bbs)

Personel polisi siap mengamankan Ramadan di Medan-Ilustrasi.
Personel polisi siap mengamankan Ramadan di Medan-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan personel Polresta Medan dikerahkan di beberapa titik yang menjadi pusat keramaian guna mengantisipasi perbuatan maksiat di bulan Ramadan, tindak kejahatan termasuk pelanggaran lalulintas saat asmara subuh di Kota Medan.

“Asmara subuh merupakan kebiasaan sebagian warga, khususnya anak muda, di Medan. Mereka keluar rumah dan berkumpul setelah sahur. Sejumlah titik dijadikan pusat-pusat keramaian mulai subuh hingga sekitar pukul 08.00 Wib. Aksi balap liar pun kerap terjadi di tempat-tempat ini,” kata Kasat Lantas Polresta Medan, Kompol M Budi Hendrawan.

Menurutnya, ada beberapa titik yang diperkirakan menjadi pusat asmara subuh. Di antaranya kawasan Lapangan Teladan, Tomang Elok Jalan Ringroad, Kanal Deli Tua dan Jalan Pancing. Kemudian, Jalan T Amir Hamzah, Jalan Metal Ujung atau Jalan Krakatau. Jalan Tritura, Jalan Brigjen Katamso, seputaran Asrama Haji Pangkalan Mansyur, Jalan Cemara, Jalan Raya Marelan dan Jalan Menteng Raya.

Menurut Budi, selain melakukan pengamanan ‘asmara subuh’, personil juga ditugaskan untuk menertibkan aksi geng motor dalam kegiatan tersebut, termasuk para pengganggu keamanan dan ketertiban.

Petugas yang dilibatkan berkumpul di titik-titik yang ditetapkan mulai pukul 05.00 Wib. “Dalam operasional di lapangan, nantinya dilakukan secara bergantian. Selain itu, petugas juga melakukan pengamanan menjelang persiapan berbuka puasa sampai pelaksanaan salat tarawih,” ujarnya.

 

JANGAN MAIN PETASAN

Menag Lukman Hakim Saifuddin juga memberikan imbauan. Umat Islam diharapkan bisa memanfaatkan momentum Ramadan untuk menempa diri dan mengendalikan hawa nafsu.

“Sebaiknya kita kembalikan esensi pada tujuan Ramadan itu sendiri. Nah hal-hal yang justru bertentangan dengan tujuan itu sebaiknya kita hindari. Misalnya petasan, bukan zamannya lagi lah, bukan zamannya lagi membakar uang, untuk yang tidak bermanfaat,” terang Lukman di kantor Wapres, Kamis (26/6).

Tak hanya yang doyan main petasan mereka yang suka melakukan asmara subuh (sahur on the road) juga diharapkan benar-benar melakukan niat baik bersedekah.

“Sahur on the road selama tujuannya bersedekah, memberi makan sahur orang tak mampu, itu sesuatu yang positif dan baik, yang buruk itu kalau sahur on the road dipakai hura-hura dan maksiat,” jelasnya.

“Nah kita juga imbau kepada aparat hukum, tokoh masyarakat agar bulan Ramadan ini jangan dicemari lah kesuciannya dengan perilaku-perilaku seperti itu, dan harus benar-benar bisa mengendalikan diri,” tutupnya. (mag-8/net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/