30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Mediator Masyarakat Dibutuhkan Untuk Perdamaian dan Keadilan di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI kembali sukses menyelenggarakan Fellowship Pelatihan Mediasi Profesional bagi Aktor Lintas Agama dan Masyarakat Sipil Sumatera Utara (Sumut). Sama seperti pelatihan sebelumnya di beberapa daerah, bidang ini bekerja sama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina.

30 peserta dari beragam agama, usia, dan latar profesi mengikuti kegiatan ini dengan antusias, untuk menjadi mediator-mediator yang siap merespons kebutuhan di masyarakat, khususnya memediasi sengketa atau konflik antarpihak.

Sebelumnya terdapat lebih dari 60 pendaftar untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pada 18 – 22 September 2023 ini. Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, ditetapkan 30 orang yang lolos dalam proses seleksi berkas dan wawancara. Mereka juga mendapat beasiswa penuh untuk mengikuti seluruh rangkaian pelatihan secara cuma-cuma.

Pdt. Jimmy Sormin, Sekretaris Eksekutif Bidang KKC PGI, mengatakan bahwa pemilihan peserta berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara. “Yang terpenting adalah mereka berkomitmen mengikuti penuh pelatihan 5 hari ini, bertekad menjadi mediator yang membawa perdamaian dan keadilan di masyarakat, menjalankan tugas dan tindaklanjut kegiatan,” ungkap Pdt. Jimmy.

Ia pun menyampaikan bahwa pelatihan tahap lanjutan ini menekankan 30 persen pengetahuan dan 70 persen keterampilan bagi para peserta. “Pelatihan ini ditujukan untuk memberdayakan aktor-aktor antariman dan lintas sektor agar semakin peka dan berdaya dalam merespons sengketa atau konflik-konflik seputar kebebasan beragama dan berkeyakinan di tengah masyarakat Sumut,” jelasnya.

Husni Mubarak, Wakil Direktur PUSAD Paramadina, menyampaikan bahwa kerja sama dengan bidang KKC PGI ini dilatarbelakangi kesamaan misi PUSAD dalam membangun perdamaian di tengah masyarakat. Beragam penelitian dan penelitian telah PUSAD lakukan tidak hanya terkait mediasi ini.

Husni juga menambahkan,bahwa banyak konflik atau sengketa yang terjadi di masyarakat membutuhkan penanganan secara bijak dengan jalan mediasi, tidak hanya dengan pendekatan hak atau secara hukum. Sehingga para pihak yang berkonflik dapat terpenuhi kebutuhannya, terjadi kesepakatan yang adil bagi para pihak dimaksud.

Dengan penyelenggaraan pelatihan ini hingga akhir 2023, ditargetkan tersedianya 120 mediator di masyarakat yang akan menjadi agen-agen perdamaian dan membawa keadilan. Diharapkan pula 2.400 orang terdampak dari aktivitas tindak lanjut dari para peserta di komunitas atau lingkungan masyarakatnya masing-masing.

PGI juga mendukung para peserta untuk melakukan beberapa proyek kecil di tengah masyarakat, melalui dana stimulan untuk setiap peserta. Rencananya pada awal November 2023 mendatang, tim dari KKC PGI-PUSAD akan kembali datang ke kota Medan untuk berjumpa para peserta, kemudian dilakukan evaluasi dan refleksi bersama. (rel/tri)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI kembali sukses menyelenggarakan Fellowship Pelatihan Mediasi Profesional bagi Aktor Lintas Agama dan Masyarakat Sipil Sumatera Utara (Sumut). Sama seperti pelatihan sebelumnya di beberapa daerah, bidang ini bekerja sama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina.

30 peserta dari beragam agama, usia, dan latar profesi mengikuti kegiatan ini dengan antusias, untuk menjadi mediator-mediator yang siap merespons kebutuhan di masyarakat, khususnya memediasi sengketa atau konflik antarpihak.

Sebelumnya terdapat lebih dari 60 pendaftar untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pada 18 – 22 September 2023 ini. Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, ditetapkan 30 orang yang lolos dalam proses seleksi berkas dan wawancara. Mereka juga mendapat beasiswa penuh untuk mengikuti seluruh rangkaian pelatihan secara cuma-cuma.

Pdt. Jimmy Sormin, Sekretaris Eksekutif Bidang KKC PGI, mengatakan bahwa pemilihan peserta berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara. “Yang terpenting adalah mereka berkomitmen mengikuti penuh pelatihan 5 hari ini, bertekad menjadi mediator yang membawa perdamaian dan keadilan di masyarakat, menjalankan tugas dan tindaklanjut kegiatan,” ungkap Pdt. Jimmy.

Ia pun menyampaikan bahwa pelatihan tahap lanjutan ini menekankan 30 persen pengetahuan dan 70 persen keterampilan bagi para peserta. “Pelatihan ini ditujukan untuk memberdayakan aktor-aktor antariman dan lintas sektor agar semakin peka dan berdaya dalam merespons sengketa atau konflik-konflik seputar kebebasan beragama dan berkeyakinan di tengah masyarakat Sumut,” jelasnya.

Husni Mubarak, Wakil Direktur PUSAD Paramadina, menyampaikan bahwa kerja sama dengan bidang KKC PGI ini dilatarbelakangi kesamaan misi PUSAD dalam membangun perdamaian di tengah masyarakat. Beragam penelitian dan penelitian telah PUSAD lakukan tidak hanya terkait mediasi ini.

Husni juga menambahkan,bahwa banyak konflik atau sengketa yang terjadi di masyarakat membutuhkan penanganan secara bijak dengan jalan mediasi, tidak hanya dengan pendekatan hak atau secara hukum. Sehingga para pihak yang berkonflik dapat terpenuhi kebutuhannya, terjadi kesepakatan yang adil bagi para pihak dimaksud.

Dengan penyelenggaraan pelatihan ini hingga akhir 2023, ditargetkan tersedianya 120 mediator di masyarakat yang akan menjadi agen-agen perdamaian dan membawa keadilan. Diharapkan pula 2.400 orang terdampak dari aktivitas tindak lanjut dari para peserta di komunitas atau lingkungan masyarakatnya masing-masing.

PGI juga mendukung para peserta untuk melakukan beberapa proyek kecil di tengah masyarakat, melalui dana stimulan untuk setiap peserta. Rencananya pada awal November 2023 mendatang, tim dari KKC PGI-PUSAD akan kembali datang ke kota Medan untuk berjumpa para peserta, kemudian dilakukan evaluasi dan refleksi bersama. (rel/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/