26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Proyek Jalan di Medan Utara, KPK Didesak TurunTangan

Berlubang : Sejumlah kenderaan menghidari lubang di Jalan Komodor Laut (KL) Yos Sudarso Km 18 Medan Labuhan. , pasca dibongkar pekerja kontraktor pelaksana jalan nasional, beberapa waktu lalu.
fakhrul rozi/SUMUT POS Berlubang : Sejumlah kenderaan menghidari lubang di Jalan Komodor Laut (KL) Yos Sudarso Km 18 Medan Labuhan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO-Koordinator Lembaga Peduli Bangsa (Gelisa) Kota Medan, Heryanto, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk menyelidiki proyek jalan nasional di kawasan Medan Utara. Pasalnya, pembangunan jalan sepanjang 15 kilometer tersebut kondisinya bergelombang setelah dibongkar dan ditambal sulam oleh PT Wijaya Adhi Karya selaku pihak pelaksana proyek.

“Kondisi jalan yang bergelombang pasca ditambal sulam, banyak dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, sudah saatnya KPK turun tangan guna membenahi dugaan ketidakberesan dalam pengerjaan proyek tersebut. Apalagi, anggaran yang digelontorkan negara untuk infrastruktur jalan nasional nilainya tidak sedikit,” tegas Heryanto saat dihubungi, Minggu (26/10) siang.

KPK, lanjutnya, harus jeli dalam menangangai hal ini, karena dalam upaya perbaikannya terlihat sangat sistematis. Kerusakan dan perbaikan yang terjadi  seperti terencana dan melibatkan sejumlah pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat sampai daerah maupun pihak pelaksana.

Untuk itu dia menyarankan komisi anti rasuah, segera menyelidiki dan bila perlu memanggil Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Metropolitan Medan, selaku pihak pengawas pembangunan jalan tersebut. Dan, PT Wijaya Adhi Karya sebagai kontraktor yang mengerjakannya.

Soal pembangunan jalan nasional di Medan Utara sebelumnya juga mendapat kritikan dari masyarakat hingga ke anggota legislatif DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir Johan.

Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini angkat bicara setelah mendapat kabar adanya seorang warga pengendara sepeda motor terjatuh di Jalan KL Yos Sudarso Km 18 Kecamatan Medan Labuhan, akibat terperosok masuk ke dalam lubang bekas pembongaran jalan yang diduga berkualitas buruk. Nasir, mendesak Satker PJN Metropolitan Medan bertanggungjawab karena lemah dalam melakukan pengawasan dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan nasional yang dibiayai APBN mencapai miliaran rupiah. Dengan kembali dibongkarnya pembangunan proyek jalan hingga bergelombang setelah ditambal sulam. (rul/ila)
, dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan jiwa warga yang melintasinya.”Ini membuktikan bahwa kinerja Satker PJN Metropolitan Medan dinilai tidak becus dalam melakukan pengawasan. Sehingga patut diduga terjadi ketidak beresan dalam pelaksanaan pembangunan jalan ini,” pungkasnya.(rul/ila)
Keterangan Poto
(poto sumut pos/)

Berlubang : Sejumlah kenderaan menghidari lubang di Jalan Komodor Laut (KL) Yos Sudarso Km 18 Medan Labuhan. , pasca dibongkar pekerja kontraktor pelaksana jalan nasional, beberapa waktu lalu.
fakhrul rozi/SUMUT POS Berlubang : Sejumlah kenderaan menghidari lubang di Jalan Komodor Laut (KL) Yos Sudarso Km 18 Medan Labuhan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO-Koordinator Lembaga Peduli Bangsa (Gelisa) Kota Medan, Heryanto, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk menyelidiki proyek jalan nasional di kawasan Medan Utara. Pasalnya, pembangunan jalan sepanjang 15 kilometer tersebut kondisinya bergelombang setelah dibongkar dan ditambal sulam oleh PT Wijaya Adhi Karya selaku pihak pelaksana proyek.

“Kondisi jalan yang bergelombang pasca ditambal sulam, banyak dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, sudah saatnya KPK turun tangan guna membenahi dugaan ketidakberesan dalam pengerjaan proyek tersebut. Apalagi, anggaran yang digelontorkan negara untuk infrastruktur jalan nasional nilainya tidak sedikit,” tegas Heryanto saat dihubungi, Minggu (26/10) siang.

KPK, lanjutnya, harus jeli dalam menangangai hal ini, karena dalam upaya perbaikannya terlihat sangat sistematis. Kerusakan dan perbaikan yang terjadi  seperti terencana dan melibatkan sejumlah pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat sampai daerah maupun pihak pelaksana.

Untuk itu dia menyarankan komisi anti rasuah, segera menyelidiki dan bila perlu memanggil Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Metropolitan Medan, selaku pihak pengawas pembangunan jalan tersebut. Dan, PT Wijaya Adhi Karya sebagai kontraktor yang mengerjakannya.

Soal pembangunan jalan nasional di Medan Utara sebelumnya juga mendapat kritikan dari masyarakat hingga ke anggota legislatif DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir Johan.

Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini angkat bicara setelah mendapat kabar adanya seorang warga pengendara sepeda motor terjatuh di Jalan KL Yos Sudarso Km 18 Kecamatan Medan Labuhan, akibat terperosok masuk ke dalam lubang bekas pembongaran jalan yang diduga berkualitas buruk. Nasir, mendesak Satker PJN Metropolitan Medan bertanggungjawab karena lemah dalam melakukan pengawasan dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan nasional yang dibiayai APBN mencapai miliaran rupiah. Dengan kembali dibongkarnya pembangunan proyek jalan hingga bergelombang setelah ditambal sulam. (rul/ila)
, dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan jiwa warga yang melintasinya.”Ini membuktikan bahwa kinerja Satker PJN Metropolitan Medan dinilai tidak becus dalam melakukan pengawasan. Sehingga patut diduga terjadi ketidak beresan dalam pelaksanaan pembangunan jalan ini,” pungkasnya.(rul/ila)
Keterangan Poto
(poto sumut pos/)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/