26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Jembatan Sicanang Amblas, Warga akan Gelar Demo Tolak PT Jaya Sukses Prima

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
TITI DARURAT: Sejumlah warga melewati titi darurat akibat amblasnya Jembatan Titi Dua Sicanang Medan Labuhan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga yang bermukim di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan akan menggelar demo ke Kantor Wali Kota Medan pada Selasa (30/10). Dalam aksinya nanti, masyarakat menolak PT Jaya Sukses Prima melanjutkan pengerjaan jembatan Titi Dua Sicanang yang amblas sebelum rampung dikerjakan.

Ketua Forum Masyarakat Sicanang (Formasi), Togu Urbanus Silaen mengatakan, masyarakat Sicanang sangat dirugikan dengan amblasnya jembatan ini. Apalagi, pengerjaan yang terindikasi tidak professional. “Makanya kami kecewa mau demo ke Kantor Wali Kota Medan,” tegas Togu.

Selain itu, lanjutnya, dalam aksi yang akan mereka laksanakan, mereka menuntut agar penegak hukum memeriksa penyimpangan pelaksanaan proyek itu. Dan, masyarakat menolak pelaksanaan proyek itu dilanjutkan oleh PT Jaya Sukses Prima karena dianggap telah gagal.

“Kami akan orasi ke wali kota dan DPRD Medan meminta agar pelaksana proyek dialihkan kepada yang punya kompetensi. Kami meminta anggota dewan untuk turut mengawasi penyimpangan dari proyek itu. Masyarakat Sicanang tetap menolak pelaksanaan proyek itu kepada orang yang sama,” tegas Togu.

Dikatakan Togu, sikap masyarakat yang ingin melakukan demo, karena sudah kecewa dengan sikap Pemko Medan yang dinilai tidak serius membangun Jembatan Sicanag, sehingga jembatan itu amblas terbengkalai.

Togu kembali menjelaskan, semula, proses pembangunan jembatan Sicanang yang telah jadwalnya pada tahun 2016, dimenangkan oleh PT Jaya Star Utama dan pada tahun 2017 oleh PT Pillaren, keduanya diduga adalah orang yang sama pemenang tender tersebut, termasuk PT Jaya Sukses Prima.

“Jembatan yang tidak juga tuntas sejak terjadinya tender dari tahun 2016, hingga jembatan amblas dan runtuh selama 3 kali, dianggap pemenang tender tidak professional,” ujar Ketua Laskar Merah Putih Belawan ini.

Pantauan di lapangan, sejak amblasnya jembatan itu, hingga kini jembatan darurat untuk kendaraan roda dua dan empat belum dibangun, sehingga masyarakat masih melintas dengan berjalan kaki. Sejumlah alat berat untuk pembuatan jembatan darurat agar bisa dilintasi kendaraan sudah tiba dilokasi, hanya saja belum tahu kapan jembatan darurat tersebut selesai dikerjakan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Medan Khairul Syahnan mengatakan, jembatan yang ambruk tersebut sebenarnya merupakan bangunan yang lama, bukan bangunan yang baru. Itu terjadi saat ini jembatannya sedang dikerjakan untuk dibangun kembali. “Yang rubuh itu jembatan lama, bukan yang baru. Sekarang ini lagi dikerjakan,” kata Syahnan.

Diutarakan dia, jembatan yang baru belum dibuat karena sedang dalam proses. Pengerjaannya pun sedang tahap merencanakan pondasi dan konstruksinya yang bekerja sama dengan TNI. “Sebelumnya kita sudah bekerja sama dengan pihak Marinir (TNI AL) untuk melihat pondasinya. Selain itu, juga dengan Zipur (TNI AD) untuk konstruksinya,” ujar Syahnan.

Ia berharap nantinya jembatan tersebut dibangun dengan pondasi yang kokoh sehingga tidak gampang runtuh. “Pokoknya sekarang sedang kita kerjakan dan dikebut. Mudah-mudahan cepat selesai dan bangunannya kokoh tahan lama,” kata Syahnan.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyebut, jembatan yang ambruk merupakan jembatan pengganti. Sebab, saat ini jembatan yang asli sedang dalam tahap perbaikan. “Jembatan lama itu (yang ambruk) belum diperbaiki, dan sekarang mau diganti. Jembatan sebelumnya merupakan sementara yang dibangun agar masyarakat tetap memiliki akses,” kata Akhyar.

Namun demikian, sayangnya Akhyar tak menjelaskan lebih jauh ketika disinggung bagaimana proses pengerjaannya. Ia meminta wartawan agar melihat dulu ke lokasi jembatan yang ambruk. “Supaya bisa nyambung (diskusinya), jadi tengoklah dulu ke sana biar enak,” ucapnya. (fac/ila)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
TITI DARURAT: Sejumlah warga melewati titi darurat akibat amblasnya Jembatan Titi Dua Sicanang Medan Labuhan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga yang bermukim di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan akan menggelar demo ke Kantor Wali Kota Medan pada Selasa (30/10). Dalam aksinya nanti, masyarakat menolak PT Jaya Sukses Prima melanjutkan pengerjaan jembatan Titi Dua Sicanang yang amblas sebelum rampung dikerjakan.

Ketua Forum Masyarakat Sicanang (Formasi), Togu Urbanus Silaen mengatakan, masyarakat Sicanang sangat dirugikan dengan amblasnya jembatan ini. Apalagi, pengerjaan yang terindikasi tidak professional. “Makanya kami kecewa mau demo ke Kantor Wali Kota Medan,” tegas Togu.

Selain itu, lanjutnya, dalam aksi yang akan mereka laksanakan, mereka menuntut agar penegak hukum memeriksa penyimpangan pelaksanaan proyek itu. Dan, masyarakat menolak pelaksanaan proyek itu dilanjutkan oleh PT Jaya Sukses Prima karena dianggap telah gagal.

“Kami akan orasi ke wali kota dan DPRD Medan meminta agar pelaksana proyek dialihkan kepada yang punya kompetensi. Kami meminta anggota dewan untuk turut mengawasi penyimpangan dari proyek itu. Masyarakat Sicanang tetap menolak pelaksanaan proyek itu kepada orang yang sama,” tegas Togu.

Dikatakan Togu, sikap masyarakat yang ingin melakukan demo, karena sudah kecewa dengan sikap Pemko Medan yang dinilai tidak serius membangun Jembatan Sicanag, sehingga jembatan itu amblas terbengkalai.

Togu kembali menjelaskan, semula, proses pembangunan jembatan Sicanang yang telah jadwalnya pada tahun 2016, dimenangkan oleh PT Jaya Star Utama dan pada tahun 2017 oleh PT Pillaren, keduanya diduga adalah orang yang sama pemenang tender tersebut, termasuk PT Jaya Sukses Prima.

“Jembatan yang tidak juga tuntas sejak terjadinya tender dari tahun 2016, hingga jembatan amblas dan runtuh selama 3 kali, dianggap pemenang tender tidak professional,” ujar Ketua Laskar Merah Putih Belawan ini.

Pantauan di lapangan, sejak amblasnya jembatan itu, hingga kini jembatan darurat untuk kendaraan roda dua dan empat belum dibangun, sehingga masyarakat masih melintas dengan berjalan kaki. Sejumlah alat berat untuk pembuatan jembatan darurat agar bisa dilintasi kendaraan sudah tiba dilokasi, hanya saja belum tahu kapan jembatan darurat tersebut selesai dikerjakan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Medan Khairul Syahnan mengatakan, jembatan yang ambruk tersebut sebenarnya merupakan bangunan yang lama, bukan bangunan yang baru. Itu terjadi saat ini jembatannya sedang dikerjakan untuk dibangun kembali. “Yang rubuh itu jembatan lama, bukan yang baru. Sekarang ini lagi dikerjakan,” kata Syahnan.

Diutarakan dia, jembatan yang baru belum dibuat karena sedang dalam proses. Pengerjaannya pun sedang tahap merencanakan pondasi dan konstruksinya yang bekerja sama dengan TNI. “Sebelumnya kita sudah bekerja sama dengan pihak Marinir (TNI AL) untuk melihat pondasinya. Selain itu, juga dengan Zipur (TNI AD) untuk konstruksinya,” ujar Syahnan.

Ia berharap nantinya jembatan tersebut dibangun dengan pondasi yang kokoh sehingga tidak gampang runtuh. “Pokoknya sekarang sedang kita kerjakan dan dikebut. Mudah-mudahan cepat selesai dan bangunannya kokoh tahan lama,” kata Syahnan.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyebut, jembatan yang ambruk merupakan jembatan pengganti. Sebab, saat ini jembatan yang asli sedang dalam tahap perbaikan. “Jembatan lama itu (yang ambruk) belum diperbaiki, dan sekarang mau diganti. Jembatan sebelumnya merupakan sementara yang dibangun agar masyarakat tetap memiliki akses,” kata Akhyar.

Namun demikian, sayangnya Akhyar tak menjelaskan lebih jauh ketika disinggung bagaimana proses pengerjaannya. Ia meminta wartawan agar melihat dulu ke lokasi jembatan yang ambruk. “Supaya bisa nyambung (diskusinya), jadi tengoklah dulu ke sana biar enak,” ucapnya. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/