25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Operasi Kasih Sayang, Banyak Pelajar Bolos Terjaring di Warung Internet dan Kafe

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Gabungan Pemko Medan mulai melancarkan Operasi Kasih Sayang, Rabu (26/10). Operasi yang didukung oleh aparat TNI/Polri ini menyasar kepada para siswa yang bolos sekolah di berbagai tempat, antara lain tempat permainan biliar maupun warung internet (warnet).

Aksi ni pertama kali dilancarkan di wilayah Kecamatan Medan Sunggal, Rabu. Sebelum beraksi, tim gabungan ini menggelar apel di halaman Kantor Kecamatan Medan Sunggal. Sekretaris Kecamatan Medan Sunggal, Ramadani Sinulingga bertindak sebagai pimpinan apel.

Dalam arahannya, Ramadani mengingatkan, agar tim bertindak secara persuasif dan berlaku humanis. Tindakan persuasif dan humanis ini diharapkan memberikan pengaruh positif bagi pelajar yang terjaring Operasi Kasih Sayang tersebut.

Dia berharap, Operasi Kasih Sayang ini, dapat mencegah remaja di kawasan Kecamatan Medan Sunggal melakukan hal serupa di masa mendatang.

“Operasi ini merupakan tindakan pencegahan. Diharapkan kita dapat bertindak secara humanis dan persuasif, seraya memberikan pemahamanan yang positif kepada pelajar yang terjaring,” sebutnya.

Usai apel, tim yang terdiri antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta segenap aparatur kelurahan di Kecamatan Medan Sunggal ini, pun bergerak.

Dengan beriring-iringan tim bergerak dari Kantor Kecamatan Medan Sunggal yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, ke arah persimpangan Jalan Amal. Selanjutnya, di Jalan Amal, tim tidak menemukan pelajar yang sedang bolos.

Selanjutnya, tim melintas ke Jalan Setia Budi, lalu menyusuri Jalan Gagak Hitam. Dalam aksi ini, tim menemukan seorang pelajar tengah berada di Warkop Agam Kompleks Setia Budi, 6 pelajar yang tengah larut dalam game online di sebuah warung internet dan sepasang pelajar tengah nongkrong di Mc Donald kawasan Jalan Ringroad.

Para pelajar yang terjaring ini diberikan pengarahan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Setelah itu, mereka pun diantar ke sekolah masing-masing untuk mendapat pembinaan. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Gabungan Pemko Medan mulai melancarkan Operasi Kasih Sayang, Rabu (26/10). Operasi yang didukung oleh aparat TNI/Polri ini menyasar kepada para siswa yang bolos sekolah di berbagai tempat, antara lain tempat permainan biliar maupun warung internet (warnet).

Aksi ni pertama kali dilancarkan di wilayah Kecamatan Medan Sunggal, Rabu. Sebelum beraksi, tim gabungan ini menggelar apel di halaman Kantor Kecamatan Medan Sunggal. Sekretaris Kecamatan Medan Sunggal, Ramadani Sinulingga bertindak sebagai pimpinan apel.

Dalam arahannya, Ramadani mengingatkan, agar tim bertindak secara persuasif dan berlaku humanis. Tindakan persuasif dan humanis ini diharapkan memberikan pengaruh positif bagi pelajar yang terjaring Operasi Kasih Sayang tersebut.

Dia berharap, Operasi Kasih Sayang ini, dapat mencegah remaja di kawasan Kecamatan Medan Sunggal melakukan hal serupa di masa mendatang.

“Operasi ini merupakan tindakan pencegahan. Diharapkan kita dapat bertindak secara humanis dan persuasif, seraya memberikan pemahamanan yang positif kepada pelajar yang terjaring,” sebutnya.

Usai apel, tim yang terdiri antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta segenap aparatur kelurahan di Kecamatan Medan Sunggal ini, pun bergerak.

Dengan beriring-iringan tim bergerak dari Kantor Kecamatan Medan Sunggal yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, ke arah persimpangan Jalan Amal. Selanjutnya, di Jalan Amal, tim tidak menemukan pelajar yang sedang bolos.

Selanjutnya, tim melintas ke Jalan Setia Budi, lalu menyusuri Jalan Gagak Hitam. Dalam aksi ini, tim menemukan seorang pelajar tengah berada di Warkop Agam Kompleks Setia Budi, 6 pelajar yang tengah larut dalam game online di sebuah warung internet dan sepasang pelajar tengah nongkrong di Mc Donald kawasan Jalan Ringroad.

Para pelajar yang terjaring ini diberikan pengarahan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Setelah itu, mereka pun diantar ke sekolah masing-masing untuk mendapat pembinaan. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/