26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Setahun Rata-Rata Raup Hadiah Rp 100 Juta

 

BERUNTUNG: Vincensia Naibaho (tiga dari kanan) dan suaminya, Hendra Suryadi (empat dari kanan), saat liburan di Paris, hadiah dari produk pewangi pakaian. (Vincensia Naibaho for Jawa Pos)
BERUNTUNG: Vincensia Naibaho (tiga dari kanan) dan suaminya, Hendra Suryadi (empat dari kanan), saat liburan di Paris, hadiah dari produk pewangi pakaian. (Vincensia Naibaho for Jawa Pos)

AHMAD BAIDHOWI, Jakarta

Sebanyak 328 (tiga ratus dua puluh delapan). Itulah jumlah hadiah dari berbagai kuis, undian, atau kontes yang dimenangi Vincensia Naibaho selama 3,5 tahun, mulai Juli 2010 hingga akhir 2014. Daftar itu bakal mengular lebih panjang jika dia juga memasukkan hadiah-hadiah undian yang diperoleh sebelum pertengahan 2010 atau hadiah yang diterima pada awal 2015 ini.

Hadiahnya pun begitu beragam, dari voucher belanja Rp 50 ribu hingga sepeda motor senilai belasan juta rupiah. Mulai celana dalam sampai cincin berlian. Dari tiket nonton bioskop hingga paket wisata romantis bersama pasangan ke empat negara di Eropa.

Menurut Vincensia, ada beberapa jenis spesialisasi quter, bahasa gaul quiz hunter. Di antaranya, quter spesialis lomba cerita, spesialis lomba foto, spesialis lomba komentar di Facebook, spesialis undian, serta spesialis poin. “Saya pernah ikut semuanya. Tapi, spesialisasi saya di lomba cerita dan foto,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat Kamis (26/2).

Sejak masih sekolah, Vincensia memang gemar menulis cerita pendek dan puisi. Lalu, dikirim ke berbagai majalah atau tabloid anak muda seperti Aneka Yess. Beranjak dewasa, daya kreativitas dia kian terasah saat mulai menulis novel.

Rupanya, hobi menulis itulah yang membuka lebar jalan rezekinya. Pengalaman pertamanya sebagai quiz hunter dimulai pada Juni 2007. Saat itu perempuan kelahiran Medan yang kini berusia 39 tahun tersebut ikut suaminya, Hendra Suryadi, yang pindah memulai usaha di Jakarta.

Hidup di kota metropolitan sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak membuat Vincensia memiliki banyak waktu luang. Dari televisi, dia mengetahui adanya lomba menulis cerita keluarga yang diadakan produsen Teh Sari Wangi. Hasrat berkreasinya pun kembali tergugah.

Sejurus kemudian, jarinya lincah menari di atas keyboard laptop kesayangannya, merangkai kata demi kata, mengurai kisah tentang kebiasaan minum teh yang menghangatkan suasana keluarganya. Selesai. Kisah itu pun dia kirim. “Saya menang, hadiahnya syuting iklan bersama pasangan Anjasmara dan Dian Nitami, plus uang Rp 5 juta,” katanya, lantas tersenyum lebar.

Itulah langkah awal dari petualangan panjangnya sebagai quter. Berikutnya, ratusan hadiah pun berhasil dia raih. Di antaranya, sepasang cincin emas dari Ponds, cincin berlian senilai Rp 10 juta dari Lux, kalung dan liontin emas dari Sunlight, sepeda motor Piaggio dari NGK, sepeda motor Honda dari Pepsodent, paket wisata ke Korea selama tujuh hari dari Timtam, paket wisata ke Thailand dari Nivea, paket wisata ke Jepang untuk dua orang plus stok detergen setahun dari Attack, hingga paket wisata bersama pasangan ke Prancis, Belgia, Belanda, dan Jerman selama delapan hari dari Molto.

Selain itu, ada puluhan paket hadiah uang tunai Rp 50 ribu sampai Rp 10 juta serta puluhan handphone berbagai merek seperti Samsung, BlackBerry, Sony, dan Esia. Hampir seluruh barang di rumahnya pun didapat dari hadiah, mulai kulkas, televisi, home theater, mesin cuci, kompor gas, printer, kamera digital, handycam, sepeda Polygon, sampai bola yang ditandatangani pemain Spanyol Cesc Fabregas. “Kalau diuangkan, rata-rata setiap tahun saya dapat hadiah lebih dari Rp 100 juta. Lumayan untuk nambah uang belanja,” katanya, lalu tersenyum.

Semua hadiah itu selalu ditampilkan Vincensia di laman Facebook-nya sehingga memotivasi ribuan orang untuk mengikuti jejaknya sebagai quter. Menurut Vincensia, istilah quter baru populer di Indonesia sekitar 2012. Sebelum itu, jumlah pemburu hadiah belum sebanyak saat ini. Lantas, berapa jumlah quter di Indonesia saat ini?

 

BERUNTUNG: Vincensia Naibaho (tiga dari kanan) dan suaminya, Hendra Suryadi (empat dari kanan), saat liburan di Paris, hadiah dari produk pewangi pakaian. (Vincensia Naibaho for Jawa Pos)
BERUNTUNG: Vincensia Naibaho (tiga dari kanan) dan suaminya, Hendra Suryadi (empat dari kanan), saat liburan di Paris, hadiah dari produk pewangi pakaian. (Vincensia Naibaho for Jawa Pos)

AHMAD BAIDHOWI, Jakarta

Sebanyak 328 (tiga ratus dua puluh delapan). Itulah jumlah hadiah dari berbagai kuis, undian, atau kontes yang dimenangi Vincensia Naibaho selama 3,5 tahun, mulai Juli 2010 hingga akhir 2014. Daftar itu bakal mengular lebih panjang jika dia juga memasukkan hadiah-hadiah undian yang diperoleh sebelum pertengahan 2010 atau hadiah yang diterima pada awal 2015 ini.

Hadiahnya pun begitu beragam, dari voucher belanja Rp 50 ribu hingga sepeda motor senilai belasan juta rupiah. Mulai celana dalam sampai cincin berlian. Dari tiket nonton bioskop hingga paket wisata romantis bersama pasangan ke empat negara di Eropa.

Menurut Vincensia, ada beberapa jenis spesialisasi quter, bahasa gaul quiz hunter. Di antaranya, quter spesialis lomba cerita, spesialis lomba foto, spesialis lomba komentar di Facebook, spesialis undian, serta spesialis poin. “Saya pernah ikut semuanya. Tapi, spesialisasi saya di lomba cerita dan foto,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat Kamis (26/2).

Sejak masih sekolah, Vincensia memang gemar menulis cerita pendek dan puisi. Lalu, dikirim ke berbagai majalah atau tabloid anak muda seperti Aneka Yess. Beranjak dewasa, daya kreativitas dia kian terasah saat mulai menulis novel.

Rupanya, hobi menulis itulah yang membuka lebar jalan rezekinya. Pengalaman pertamanya sebagai quiz hunter dimulai pada Juni 2007. Saat itu perempuan kelahiran Medan yang kini berusia 39 tahun tersebut ikut suaminya, Hendra Suryadi, yang pindah memulai usaha di Jakarta.

Hidup di kota metropolitan sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak membuat Vincensia memiliki banyak waktu luang. Dari televisi, dia mengetahui adanya lomba menulis cerita keluarga yang diadakan produsen Teh Sari Wangi. Hasrat berkreasinya pun kembali tergugah.

Sejurus kemudian, jarinya lincah menari di atas keyboard laptop kesayangannya, merangkai kata demi kata, mengurai kisah tentang kebiasaan minum teh yang menghangatkan suasana keluarganya. Selesai. Kisah itu pun dia kirim. “Saya menang, hadiahnya syuting iklan bersama pasangan Anjasmara dan Dian Nitami, plus uang Rp 5 juta,” katanya, lantas tersenyum lebar.

Itulah langkah awal dari petualangan panjangnya sebagai quter. Berikutnya, ratusan hadiah pun berhasil dia raih. Di antaranya, sepasang cincin emas dari Ponds, cincin berlian senilai Rp 10 juta dari Lux, kalung dan liontin emas dari Sunlight, sepeda motor Piaggio dari NGK, sepeda motor Honda dari Pepsodent, paket wisata ke Korea selama tujuh hari dari Timtam, paket wisata ke Thailand dari Nivea, paket wisata ke Jepang untuk dua orang plus stok detergen setahun dari Attack, hingga paket wisata bersama pasangan ke Prancis, Belgia, Belanda, dan Jerman selama delapan hari dari Molto.

Selain itu, ada puluhan paket hadiah uang tunai Rp 50 ribu sampai Rp 10 juta serta puluhan handphone berbagai merek seperti Samsung, BlackBerry, Sony, dan Esia. Hampir seluruh barang di rumahnya pun didapat dari hadiah, mulai kulkas, televisi, home theater, mesin cuci, kompor gas, printer, kamera digital, handycam, sepeda Polygon, sampai bola yang ditandatangani pemain Spanyol Cesc Fabregas. “Kalau diuangkan, rata-rata setiap tahun saya dapat hadiah lebih dari Rp 100 juta. Lumayan untuk nambah uang belanja,” katanya, lalu tersenyum.

Semua hadiah itu selalu ditampilkan Vincensia di laman Facebook-nya sehingga memotivasi ribuan orang untuk mengikuti jejaknya sebagai quter. Menurut Vincensia, istilah quter baru populer di Indonesia sekitar 2012. Sebelum itu, jumlah pemburu hadiah belum sebanyak saat ini. Lantas, berapa jumlah quter di Indonesia saat ini?

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/