30.6 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Mei, Diare Mendominasi di Pirngadi

MEDAN-Sepanjang Mei 2012 sebanyak 75 penderita diare mendapatkan perawatan inap di RSUD dr Pirngadi Medan.

Jumlah ini merupakan peringkat tertinggi kedua dari jumlah pasien yang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit milik Pemko tersebut.
“Untuk peringkat pertama didominasi oleh pasien yang melakukan kemotherapy yakni 92 orang dengan persentase 19,33 persen,” kata Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/6).

Sedangkan penderita diare dan dyspepsia, masing-masing 15,76 persen dan 12,82 persen. Kemudian, TB paru sebanyak 44 orang dengan persentase 9,24 persen, selanjutnya pasien partus lewat operasi sesar sebanyak 40 orang atau 8,40 persen.

“Penderita jantung juga mendominasi perawatan di rumah sakit ini yang masuk urutan kelima, yakni 39 orang atau sekitar 8,19 persen. Sementara itu kecelakaan lalulintas masuk peringkat keenam, yakni sebanyak  34 orang atau 7,14 persen,”ungkapnya.

Masih menurut Edison, untuk penyakit lainnya yang mendominasi yakni keluhan gastritis atau infeksi lambung sebanyak 33 orang atau 6,93 persen. Jumlah yang sama juga pada penderita stroke.

Dan urutan kesepuluh, adalah penderita  typhoid atau tipus dengan penderita 25 orang atau 5,25 persen.

Pengamat kesehatan, Umar Zein menuturkan, tingginya penderita diare terbagi atas dua klasifikasi, yakni diare akut dan kronis.
Diare akut, akan muncul pada saat atau musim tertentu, dan cenderung pada musim panas.

“Sedangkan diare kronis, penyakit yang berawal dari diare akut. Sehingga perlu penanganan serius untuk pengobatannya,”ujar Umar.
Sementara untuk pasien yang menjalani kemotheraphy karena mengidap kanker, merupakan penyakit yang harus diobati secara berkala.
“Kemotheraphy itu tindakan pengobatan penyakit jenis kanker. Dan pengobatan itu dilakukan secara siklus. Minimal tiga minggu sekali harus menjalani theraphy sehingga akan tetap tinggi,” ungkapnya.

Untuk dyspepsia dikatakannya, disebabkan oleh multifaktor. Antaranya disebabkan oleh infeksi lambung, tumor dan kanker. Sedangkan penyakit TB paru, dokter spesialis penyalit tropik ini mengatakan, jika hal tersebut diperlukannya kumpulan diagnostik.

“Rumah sakit harus jelas mendiagnosa klasifikasi dan spesifik penyakit yang diderita pasien. Sehingga penanganan  medis yang harus dilakukan tim medis jelas,” pungkasnya.

[table caption=”10 Penyakit Ditangani RSU Dr Pirngadi”]
1. ,”Kemotherapy 92 orang (19,33 persen)”
2. ,”Diare 75 orang (15,76 persen)”
3. ,”Dyspepsia (asam lambung) 61 orang (12,82 persen)”
4. ,”TB Paru 44 orang (9,24 persen)”
5. ,”Caesar 40 orang (8,40 persen)”
6. ,”Jantung 39 orang (8,19 persen)”
7. ,”Kecelakaan lalu lintas 34 orang (7,14 persen)”
8. ,”Gastritis (infeksi lambung) 33 orang (6,93 persen)”
9. ,”Stroke 33 orang (6,93 persen)”
10. ,”Typhoid (tipus) 25 orang (5,25 persen)”

[/table]
Sumber: Data Mei 2012

MEDAN-Sepanjang Mei 2012 sebanyak 75 penderita diare mendapatkan perawatan inap di RSUD dr Pirngadi Medan.

Jumlah ini merupakan peringkat tertinggi kedua dari jumlah pasien yang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit milik Pemko tersebut.
“Untuk peringkat pertama didominasi oleh pasien yang melakukan kemotherapy yakni 92 orang dengan persentase 19,33 persen,” kata Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/6).

Sedangkan penderita diare dan dyspepsia, masing-masing 15,76 persen dan 12,82 persen. Kemudian, TB paru sebanyak 44 orang dengan persentase 9,24 persen, selanjutnya pasien partus lewat operasi sesar sebanyak 40 orang atau 8,40 persen.

“Penderita jantung juga mendominasi perawatan di rumah sakit ini yang masuk urutan kelima, yakni 39 orang atau sekitar 8,19 persen. Sementara itu kecelakaan lalulintas masuk peringkat keenam, yakni sebanyak  34 orang atau 7,14 persen,”ungkapnya.

Masih menurut Edison, untuk penyakit lainnya yang mendominasi yakni keluhan gastritis atau infeksi lambung sebanyak 33 orang atau 6,93 persen. Jumlah yang sama juga pada penderita stroke.

Dan urutan kesepuluh, adalah penderita  typhoid atau tipus dengan penderita 25 orang atau 5,25 persen.

Pengamat kesehatan, Umar Zein menuturkan, tingginya penderita diare terbagi atas dua klasifikasi, yakni diare akut dan kronis.
Diare akut, akan muncul pada saat atau musim tertentu, dan cenderung pada musim panas.

“Sedangkan diare kronis, penyakit yang berawal dari diare akut. Sehingga perlu penanganan serius untuk pengobatannya,”ujar Umar.
Sementara untuk pasien yang menjalani kemotheraphy karena mengidap kanker, merupakan penyakit yang harus diobati secara berkala.
“Kemotheraphy itu tindakan pengobatan penyakit jenis kanker. Dan pengobatan itu dilakukan secara siklus. Minimal tiga minggu sekali harus menjalani theraphy sehingga akan tetap tinggi,” ungkapnya.

Untuk dyspepsia dikatakannya, disebabkan oleh multifaktor. Antaranya disebabkan oleh infeksi lambung, tumor dan kanker. Sedangkan penyakit TB paru, dokter spesialis penyalit tropik ini mengatakan, jika hal tersebut diperlukannya kumpulan diagnostik.

“Rumah sakit harus jelas mendiagnosa klasifikasi dan spesifik penyakit yang diderita pasien. Sehingga penanganan  medis yang harus dilakukan tim medis jelas,” pungkasnya.

[table caption=”10 Penyakit Ditangani RSU Dr Pirngadi”]
1. ,”Kemotherapy 92 orang (19,33 persen)”
2. ,”Diare 75 orang (15,76 persen)”
3. ,”Dyspepsia (asam lambung) 61 orang (12,82 persen)”
4. ,”TB Paru 44 orang (9,24 persen)”
5. ,”Caesar 40 orang (8,40 persen)”
6. ,”Jantung 39 orang (8,19 persen)”
7. ,”Kecelakaan lalu lintas 34 orang (7,14 persen)”
8. ,”Gastritis (infeksi lambung) 33 orang (6,93 persen)”
9. ,”Stroke 33 orang (6,93 persen)”
10. ,”Typhoid (tipus) 25 orang (5,25 persen)”

[/table]
Sumber: Data Mei 2012

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/