23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Proyek Skybridge, Kios, Parkir, Bahkan Toilet pun Mangkrak

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah kendaraan melintas di bawah sky bridge yang berada di Jalan Stasiun besar Medan. Pengerjaan sky bridge ini tak kunjung rampung dan terkesan terbengkalai.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah kendaraan melintas di bawah sky bridge yang berada di Jalan Stasiun besar Medan. Pengerjaan sky bridge ini tak kunjung rampung dan terkesan terbengkalai.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan harus bertanggungjawab terhadap sejumlah pembangunan di sisi timur Lapangan Merdeka yang mangkrak saat ini. Diketahui, selain pembangunan skybridge yang sampai hari ini belum beroperasi, kios untuk pedagang buku serta lapangan parkir di sisi timur Lapangan Merdeka juga belum jelas pengelolaannya.

“Pemko tahunya hanya membangun, sedangkan pemeliharaan atas bangunan yang dibuat tidak terawat dengan baik,” kata anggota Komisi D DPRD Medan Parlaungan Simangunsong, saat meninjau lokasi parkir di sisi timur Lapangan Merdeka Medan, kemarin.

Selain Parlaungan, anggota Komisi D lainnya seperti Ahmad Arif (PAN), Jumadi (PKS), Abdul Rani (PPP), juga ada dari anggota Komisi B yakni HT Bahrumsyah (PAN) dan Maruli Tua Tarigan (Nasdem) serta Wakil Ketua DPRD Burhanuddin Sitepu. Kehadiran anggota DPRD Medan lintas komisi ini bertujuan menindaklanjuti hasil kerja Pansus DPRD Medan tentang Laporan Pertanggungjawaban (LPj) 2015.

Pihaknya, lanjut Parlaungan, sangat menyayangkan sejumlah pembangunan di sisi timur Lapangan Merdeka tidak bermanfaat. “Sayang sekali uang rakyat habis begitu banyak tetapi tak ada manfaatnya,” kata politisi Demokrat itu.

Sejumlah proyek mangkrak yang disebut anggota dewan itu di antaranya, skybridge, bangunan kios, lokasi parkir, ruang iklan, kanopi untuk atap parkir kenderaan, dapur dan toilet umum. “Mau buang air pun susah di toilet umum itu. Malah tak ada airnya. Juga ada saya lihat seperti tempat dapur gitu bentuknya,” tambah Parlaungan.

Politisi dari Fraksi PKS, Jumadi, mengatakan usai kunjungan lapangan ini pihaknya akan memanggil Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), untuk mengklarifikasi bangunan fisik yang sudah dibangun tersebut. “Coba lihat itu besi apa? Walau hanya besi-besi gitu, saya taksir ratusan juta juga biayanya,” katanya sambil menunjuk kearah Jalan Pulau Penang tempat kanopi besi itu berdiri.

Sementara itu, Ahmad Arif mengatakan pembangunan di sisi timur Lapangan Merdeka adalah proyek gagal. Hal itu terlihat dari ruang iklan yang terpasang di sepanjang area sisi timur. “Plang-plang ini sebenarnya untuk apa? Ini pasti besar kali anggrannya. Tapi sayang tidak dimanfaatkan, padahal bisa jadi sumber pendapatan,” ujarnya.

Dia menambahkan, atap yang terbuat dari plastik untuk lokasi parkir juga dalam kondisi memprihatinkan. Dari amatan di lapangan, ada terlihat kerusakan atap di lokasi tersebut. “Cobalah tengok itu (atap) sudah jebol-jebol. Kita harus pertanyakan RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang ada,” ungkapnya.

Senada, Ketua Fraksi PAN DPRD Medan HT Bahrumsyah mengatakan pembangunan yang dilakukan Dinas Perkim di sisi timur Lapangan Merdeka merupakan proyek gagal. “Sayang sekali pembangunan ini. Ini merupakan proyek gagal,” sebutnya seraya mengaku proyek tersebut dibangun memakai APBD Kota Medan secara multiyears.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah kendaraan melintas di bawah sky bridge yang berada di Jalan Stasiun besar Medan. Pengerjaan sky bridge ini tak kunjung rampung dan terkesan terbengkalai.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah kendaraan melintas di bawah sky bridge yang berada di Jalan Stasiun besar Medan. Pengerjaan sky bridge ini tak kunjung rampung dan terkesan terbengkalai.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan harus bertanggungjawab terhadap sejumlah pembangunan di sisi timur Lapangan Merdeka yang mangkrak saat ini. Diketahui, selain pembangunan skybridge yang sampai hari ini belum beroperasi, kios untuk pedagang buku serta lapangan parkir di sisi timur Lapangan Merdeka juga belum jelas pengelolaannya.

“Pemko tahunya hanya membangun, sedangkan pemeliharaan atas bangunan yang dibuat tidak terawat dengan baik,” kata anggota Komisi D DPRD Medan Parlaungan Simangunsong, saat meninjau lokasi parkir di sisi timur Lapangan Merdeka Medan, kemarin.

Selain Parlaungan, anggota Komisi D lainnya seperti Ahmad Arif (PAN), Jumadi (PKS), Abdul Rani (PPP), juga ada dari anggota Komisi B yakni HT Bahrumsyah (PAN) dan Maruli Tua Tarigan (Nasdem) serta Wakil Ketua DPRD Burhanuddin Sitepu. Kehadiran anggota DPRD Medan lintas komisi ini bertujuan menindaklanjuti hasil kerja Pansus DPRD Medan tentang Laporan Pertanggungjawaban (LPj) 2015.

Pihaknya, lanjut Parlaungan, sangat menyayangkan sejumlah pembangunan di sisi timur Lapangan Merdeka tidak bermanfaat. “Sayang sekali uang rakyat habis begitu banyak tetapi tak ada manfaatnya,” kata politisi Demokrat itu.

Sejumlah proyek mangkrak yang disebut anggota dewan itu di antaranya, skybridge, bangunan kios, lokasi parkir, ruang iklan, kanopi untuk atap parkir kenderaan, dapur dan toilet umum. “Mau buang air pun susah di toilet umum itu. Malah tak ada airnya. Juga ada saya lihat seperti tempat dapur gitu bentuknya,” tambah Parlaungan.

Politisi dari Fraksi PKS, Jumadi, mengatakan usai kunjungan lapangan ini pihaknya akan memanggil Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), untuk mengklarifikasi bangunan fisik yang sudah dibangun tersebut. “Coba lihat itu besi apa? Walau hanya besi-besi gitu, saya taksir ratusan juta juga biayanya,” katanya sambil menunjuk kearah Jalan Pulau Penang tempat kanopi besi itu berdiri.

Sementara itu, Ahmad Arif mengatakan pembangunan di sisi timur Lapangan Merdeka adalah proyek gagal. Hal itu terlihat dari ruang iklan yang terpasang di sepanjang area sisi timur. “Plang-plang ini sebenarnya untuk apa? Ini pasti besar kali anggrannya. Tapi sayang tidak dimanfaatkan, padahal bisa jadi sumber pendapatan,” ujarnya.

Dia menambahkan, atap yang terbuat dari plastik untuk lokasi parkir juga dalam kondisi memprihatinkan. Dari amatan di lapangan, ada terlihat kerusakan atap di lokasi tersebut. “Cobalah tengok itu (atap) sudah jebol-jebol. Kita harus pertanyakan RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang ada,” ungkapnya.

Senada, Ketua Fraksi PAN DPRD Medan HT Bahrumsyah mengatakan pembangunan yang dilakukan Dinas Perkim di sisi timur Lapangan Merdeka merupakan proyek gagal. “Sayang sekali pembangunan ini. Ini merupakan proyek gagal,” sebutnya seraya mengaku proyek tersebut dibangun memakai APBD Kota Medan secara multiyears.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/