24 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Maling Lembu Tewas Diamuk Warga, Temannya Selamat

Foto: Bambang/PM Sentil Ginting (23), pelaku diduga pencuri lembu, tewas dibantai massa di Pasar I, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Kamis (27/11/2014) pagi.
Foto: Bambang/PM
Sentil Ginting (23), pelaku diduga pencuri lembu, tewas dibantai massa di Pasar I, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Kamis (27/11/2014) pagi.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Aksi pencurian lembu berhasil digagalkan warga Pasar I, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Kamis (27/11) pagi. Seorang terduga pelaku diamuk warga hingga tewas.

Pria bernasib apes tersebut belakangan diketahui bernama Sentil Ginting (23), warga Namu Ukur, Kec. Sei Bingai, Langkat. Sedangkan rekannya, Siswanto (23) hanya mengalami luka lebam setelah diselamatkan Polsek Binjai Timur.

Informasi dihimpun, pagi itu sekira pukul 04.00 Wib, warga melihat sebuah mobil pick up parkir di pinggir jalan. Tak lama, dua orang pria turun dari mobil dan bergegas ke kandang lembu milik Rencana Tarigan (51).

Belum sempat beraksi, keduanya langsung teriak maling. Diduga panik, 2 pria tersebut sontak melarikan diri, begitu juga dengan rekan mereka yang menunggu di pinggir jalan.

Tak lama setelah ada teriakan maling, seratusan warga pun berkumpul. Kesal dengan maraknya pencurian ternak, warga sepakat melakukan pengejaran hingga perkebunan tebu PTPN II di kawasan Tenggurono.

Karena kondisi masih gelap dan tak ingin buruan lepas, massa memilih menyeser perkebunan secara berlahan. Setelah berjam-jam, upaya pencarian yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Sekira pukul 08.00 Wib, Sentil tertangkap.

Massa yang sejak awal sudah emosi langsung menghakimi Sentil. Pukulan dan tendangan dilayangkan ke tubuh pria itu. Banyaknya pukulan dan tendangan yang diterima membuat Sentil lemas dan akhirnya meninggal dunia.

Polsek Binjai Timur yang mendapat kabar ada kerusuhan pun turun ke lokasi. Setibanya disana, petugas mendapati Sentil sudah tidak bernyawa. Berikutnya, Polisi meminta massa membubarkan diri. Namun warga yang yakin rekan Sentil masih bersembunyi di areal perkebunan tidak menghiraukannya. Mereka terus mencari.

Tapi karena pencarian tidak membuahkan hasil hingga sejam lebih, sebagian warga akhirnya memilih pulang, sementara sisanya bertahan sembari memperhatikan sekitar lokasi.

Kesabaran warga tidak sia-sia. Sekira pukul 10.00 wib, merasa keadaan sudah aman, Siswanto yang ternyata bersembunyi di dalam parit, coba melanjutkan upayanya meloloskan diri.

Sialnya, nasib baik tidak berpihak. Warga memergokinya dan langsung melakukan pengejaran. Begitu tertangkap, Siswanto pun tak luput dari amuk warga.

Di lain pihak, tidak ingin korban tewas bertambah, Polisi bereaksi dan berusaha membubarkan massa. Bukannya berhenti, massa justru semakin beringas. Melihat itu, akhirnya petugas membubarkan massa dengan cara melepaskan tembakan ke udara hingga 6 kali. Begitu situasi terkendali, petugas lalu memboyong Siswanto ke Mapolsek Binjai Timur.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Binjai Timur, AKP Ngemat Surbakti membenarkan adanya seorang pelaku pencurian tewas dimassa. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui secara pasti domisili pria yang tewas itu.

“Awalnya memang diketahui warga Namu Ukur. Tapi setelah kita cek, ternyata tidak ada warga Namu Ukur seperti informasi awal yang kita dapat. Kita masih lakukan pencarian perihal identitas pelaku yang tewas. Sementara jasadnya dibawa ke rumah sakit Pirngadi Medan, guna dilakukan visum,” terang AKP Ngemat Surbakti. “Untuk terduga pelaku yang selamat, kita serahkan ke Polsek Sunggal, sesuai dengan TKP kejadian awal,” tambahnya.

 

Foto: Bayu/PM Siswanto, salah seorang pelaku maling lembu, selamat dari amukan warga, diamankan di Polsek Sunggal, Kamis (27/11/2014).
Foto: Bayu/PM
Siswanto, salah seorang pelaku maling lembu, selamat dari amukan warga, diamankan di Polsek Sunggal, Kamis (27/11/2014).

Ditemui di Polsek Sunggal, Siswanto mengaku hanya ikut-ikutan.

“Aku cuma diajak pak,” terang pemuda yang tak tamat SD yang ngaku tinggal di kawasan Mabar ini kepada petugas kepolisian. “Aku baru dua kali ikut pak sama orang itu, aku ikut-ikut aja,” jelas ABG yang memakai celana ponggol hijau dan tak memakai baju ini.

Kemudian menurutnya hasil lembu curian tersebut mereka jual ke Rumah Potongg Hewan. “Lembunya kami jual di rumah potong hewan,” terangnya. Hingga malam hari, pelaku pun masih berada didalam ruang pemeriksaan. Sementara itu, Kapolsek Sunggal, AKP Aldi S, mengatakan kalau masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. “Pelakunya sudah kita amankan, dan masih dalam pemeriksaan,” jelasnya.

 

PAKAI ILMU BELUT

Terpisah, Buya Alamsyah, salah seorang paranormal, mengaku bila seseorang ingin selamat dari kejaran dan mampu meloloskan diri dari kepungan banyak orang, maka biasanya memiliki Ajian Welut (Ilmu Belut).

“Kalau ingin bisa cepat lari dan kabur, ajian ini yang biasa digunakan oleh mereka. Namun, kebanyakan sekarang disalahgunakan. Apalagi, dipakai untuk hal negatif,” terangnya.

Dikatakannya, ajian ini memang sangat mujarab untuk memberikan daya cepat. Untuk mendapatkannya, itu biasanya tergantung dari guru atau dukun yang mengajarkannya. Begitu juga dengan pantangannya. Seseorang yang memiliki ilmu ini akan lebih percaya diri.

“Namun, bila dia melanggar pantangannya atau memang harinya lagi naas. Apa boleh buat, ilmu akan hilang dengan sendirinya. Untuk kasus yang di Binjai, pelakunya harus mengatakan sejujurnya ilmu apa yang dimilikinya, apakah belut atau lainnya. Namun, dari beberapa kasus, biasanya pelaku menggunakan ilmu belut agar licin bila aksinya diketahui oleh banyak orang. Dan, mungkin saja, pelakunya terlalu percaya diri, sementara dia sudah melanggar pantangannya, sehingga ilmu itu hilang tapi dia tidak mengetahuinya,” ucapnya.

Ahli metafisika itu juga menambahkan bahwa untuk mendapatkan ilmu belut, memang perlu dilakukan beberapa syarat antara lain semedi atau syarat ke kuburan. Namun, tergantung dari dukunnya. “Kalau untuk syarat mutlaknya, saya tidak bisa katakan. Pelaku harus jujur, dia memakai ilmu apa? Namun, apapun ilmunya, dia sudah tertangkap. Kalau soal apakah ada yang datang kepada saya, maaf, saya tidak bisa katakan,”ucapnya.(bam/bay/gib/ras/trg)

Foto: Bambang/PM Sentil Ginting (23), pelaku diduga pencuri lembu, tewas dibantai massa di Pasar I, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Kamis (27/11/2014) pagi.
Foto: Bambang/PM
Sentil Ginting (23), pelaku diduga pencuri lembu, tewas dibantai massa di Pasar I, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Kamis (27/11/2014) pagi.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Aksi pencurian lembu berhasil digagalkan warga Pasar I, Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Kamis (27/11) pagi. Seorang terduga pelaku diamuk warga hingga tewas.

Pria bernasib apes tersebut belakangan diketahui bernama Sentil Ginting (23), warga Namu Ukur, Kec. Sei Bingai, Langkat. Sedangkan rekannya, Siswanto (23) hanya mengalami luka lebam setelah diselamatkan Polsek Binjai Timur.

Informasi dihimpun, pagi itu sekira pukul 04.00 Wib, warga melihat sebuah mobil pick up parkir di pinggir jalan. Tak lama, dua orang pria turun dari mobil dan bergegas ke kandang lembu milik Rencana Tarigan (51).

Belum sempat beraksi, keduanya langsung teriak maling. Diduga panik, 2 pria tersebut sontak melarikan diri, begitu juga dengan rekan mereka yang menunggu di pinggir jalan.

Tak lama setelah ada teriakan maling, seratusan warga pun berkumpul. Kesal dengan maraknya pencurian ternak, warga sepakat melakukan pengejaran hingga perkebunan tebu PTPN II di kawasan Tenggurono.

Karena kondisi masih gelap dan tak ingin buruan lepas, massa memilih menyeser perkebunan secara berlahan. Setelah berjam-jam, upaya pencarian yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Sekira pukul 08.00 Wib, Sentil tertangkap.

Massa yang sejak awal sudah emosi langsung menghakimi Sentil. Pukulan dan tendangan dilayangkan ke tubuh pria itu. Banyaknya pukulan dan tendangan yang diterima membuat Sentil lemas dan akhirnya meninggal dunia.

Polsek Binjai Timur yang mendapat kabar ada kerusuhan pun turun ke lokasi. Setibanya disana, petugas mendapati Sentil sudah tidak bernyawa. Berikutnya, Polisi meminta massa membubarkan diri. Namun warga yang yakin rekan Sentil masih bersembunyi di areal perkebunan tidak menghiraukannya. Mereka terus mencari.

Tapi karena pencarian tidak membuahkan hasil hingga sejam lebih, sebagian warga akhirnya memilih pulang, sementara sisanya bertahan sembari memperhatikan sekitar lokasi.

Kesabaran warga tidak sia-sia. Sekira pukul 10.00 wib, merasa keadaan sudah aman, Siswanto yang ternyata bersembunyi di dalam parit, coba melanjutkan upayanya meloloskan diri.

Sialnya, nasib baik tidak berpihak. Warga memergokinya dan langsung melakukan pengejaran. Begitu tertangkap, Siswanto pun tak luput dari amuk warga.

Di lain pihak, tidak ingin korban tewas bertambah, Polisi bereaksi dan berusaha membubarkan massa. Bukannya berhenti, massa justru semakin beringas. Melihat itu, akhirnya petugas membubarkan massa dengan cara melepaskan tembakan ke udara hingga 6 kali. Begitu situasi terkendali, petugas lalu memboyong Siswanto ke Mapolsek Binjai Timur.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Binjai Timur, AKP Ngemat Surbakti membenarkan adanya seorang pelaku pencurian tewas dimassa. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui secara pasti domisili pria yang tewas itu.

“Awalnya memang diketahui warga Namu Ukur. Tapi setelah kita cek, ternyata tidak ada warga Namu Ukur seperti informasi awal yang kita dapat. Kita masih lakukan pencarian perihal identitas pelaku yang tewas. Sementara jasadnya dibawa ke rumah sakit Pirngadi Medan, guna dilakukan visum,” terang AKP Ngemat Surbakti. “Untuk terduga pelaku yang selamat, kita serahkan ke Polsek Sunggal, sesuai dengan TKP kejadian awal,” tambahnya.

 

Foto: Bayu/PM Siswanto, salah seorang pelaku maling lembu, selamat dari amukan warga, diamankan di Polsek Sunggal, Kamis (27/11/2014).
Foto: Bayu/PM
Siswanto, salah seorang pelaku maling lembu, selamat dari amukan warga, diamankan di Polsek Sunggal, Kamis (27/11/2014).

Ditemui di Polsek Sunggal, Siswanto mengaku hanya ikut-ikutan.

“Aku cuma diajak pak,” terang pemuda yang tak tamat SD yang ngaku tinggal di kawasan Mabar ini kepada petugas kepolisian. “Aku baru dua kali ikut pak sama orang itu, aku ikut-ikut aja,” jelas ABG yang memakai celana ponggol hijau dan tak memakai baju ini.

Kemudian menurutnya hasil lembu curian tersebut mereka jual ke Rumah Potongg Hewan. “Lembunya kami jual di rumah potong hewan,” terangnya. Hingga malam hari, pelaku pun masih berada didalam ruang pemeriksaan. Sementara itu, Kapolsek Sunggal, AKP Aldi S, mengatakan kalau masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. “Pelakunya sudah kita amankan, dan masih dalam pemeriksaan,” jelasnya.

 

PAKAI ILMU BELUT

Terpisah, Buya Alamsyah, salah seorang paranormal, mengaku bila seseorang ingin selamat dari kejaran dan mampu meloloskan diri dari kepungan banyak orang, maka biasanya memiliki Ajian Welut (Ilmu Belut).

“Kalau ingin bisa cepat lari dan kabur, ajian ini yang biasa digunakan oleh mereka. Namun, kebanyakan sekarang disalahgunakan. Apalagi, dipakai untuk hal negatif,” terangnya.

Dikatakannya, ajian ini memang sangat mujarab untuk memberikan daya cepat. Untuk mendapatkannya, itu biasanya tergantung dari guru atau dukun yang mengajarkannya. Begitu juga dengan pantangannya. Seseorang yang memiliki ilmu ini akan lebih percaya diri.

“Namun, bila dia melanggar pantangannya atau memang harinya lagi naas. Apa boleh buat, ilmu akan hilang dengan sendirinya. Untuk kasus yang di Binjai, pelakunya harus mengatakan sejujurnya ilmu apa yang dimilikinya, apakah belut atau lainnya. Namun, dari beberapa kasus, biasanya pelaku menggunakan ilmu belut agar licin bila aksinya diketahui oleh banyak orang. Dan, mungkin saja, pelakunya terlalu percaya diri, sementara dia sudah melanggar pantangannya, sehingga ilmu itu hilang tapi dia tidak mengetahuinya,” ucapnya.

Ahli metafisika itu juga menambahkan bahwa untuk mendapatkan ilmu belut, memang perlu dilakukan beberapa syarat antara lain semedi atau syarat ke kuburan. Namun, tergantung dari dukunnya. “Kalau untuk syarat mutlaknya, saya tidak bisa katakan. Pelaku harus jujur, dia memakai ilmu apa? Namun, apapun ilmunya, dia sudah tertangkap. Kalau soal apakah ada yang datang kepada saya, maaf, saya tidak bisa katakan,”ucapnya.(bam/bay/gib/ras/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/