
KOWLOON, SUMUTPOS.CO โ Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya berhasil menciptakan All Indonesian Final, di nomor ganda campuran Yonex Sunrise Hong Kong Open 2016 Super Series. Dalam semifinal di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (26/11) malam WIB, Tontowi/Liliyana berhasil mengatasi pasangan tuan rumah Tang Chun Man/Tse Ying Suet 23-21, 20-14, dalam waktu 36 menit (data BWF).
Tak mudah buat Owi/Butet, panggilan pasangan Indonesia, memenangkan pertandingan ini. Tang/Tse mendapat dukungan penuh dari publik sendiri.
Kondisi Butet pun tampak tak begitu fit. Untungnya, pengalaman Owi/Butet menghadapi beragam situasi pertandingan bisa menutupi kondisi Butet.
Nah, di final besok, Owi/Butet sudah ditunggu mixed doubles Merah Putih lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Di semifinal, Praveen/Debby menang atas ganda Korea Selatan Solgyu Choi/Chae Yoo Jung 19-21, 21-18, 21-18.
Bakal menarik melihat pertemuan Owi/Butet (peringkat tiga dunia) melawan Praveen/Debby (peringkat lima dunia) bertarung di final. Sejauh ini head to head kedua pasangan masih dimenangkan Owi/Butet, 3-0.
Sebelumnya, Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menyabet satu tiket final Yonex Sunrise Hong Kong Open 2016 superseries, usai melakoni laga semifinal berdurasi satu jam satu menit.
Praveen/Debby harus susah payah mengatasi perlawanan ganda Korea Selatan Solgyu Choi/Chae Yoo Jung di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (26/11) siang WIB
Di game pertama, Praveen/Debby banyak kehilangan poin karena kesalahan sendiri. Sejumlah pengembalian dan smes yang menyangkut di net membuat ganda Korea Selatan itu sering meraup poin mudah. Praveen pun beberapa kali terlihat menggaruk-garuk kepalanya.
Namun sempat tertinggal empat angka, 8-12, Praveen/Debby mendekat 10-12, 11-13, 12-13 dan 13-13 dan akhirnya unggul 14-13. Kejar-kejaran angka ketat, hingga ganda Negeri Ginseng kembali unggul 17-15, 18-15, 19-15.
Sayup terdengar sejumlah penonton mulai meneriakkan Indonesia..Indonesia..dan itu ampuh. Praveen/Debby mulai mengejar kembali, 16-19, 17-19, 18-19.
Namun ganda Korsel lebih dahulu mencapai angka 20-18, lalu 19-20. Sebuah pengembalian shuttlecock dari Debby yang menyangkut net, menutup game pertama 19-21. Indonesia tertinggal.
Di game kedua, duel kedua ganda berjalan lebih menarik. Skor ketat hingga 6-6, 7-6 ganda Korsel unggul. Kemudian 7-7, 7-8, 7-9, Praveen/Debby tertinggal.
Namun dua angka cepat, membuat skor kembali sama, 9-9. Praveen/Debby akhirnya leading 11-9 saat interval. Permainan cepat kemudian diperagakan dua ganda hingga skor menjadi 18-16, Praveen/Debby unggul dan akhirnya menutup game kedua 21-18.
Di game ketiga, Praveen/Debby memulainya dengan cukup baik, 1-0. Lagi, perseteruan ketat angka terjadi hingga Praveen/Debby unggul 11-8 saat interval.
Setelah jeda, permainan kedua ganda membuat penonton sering menghela napas dan berdecak kagum. Empat pemain jatuh bangun. Skor 16-14, 18-16, Praveen/Debby unggul.
Dan akhirnya, sebuah pengembalian servis yang bergulir di bibir net, jatuh di daerah Korsel, membuat Praveen/Debby menuntaskan pertandingan dengan 21-18. Yes!
Di babak final, Praveen/Debby akan berhadapan dengan pemenang partai Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melawan ganda tuan rumah Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
Andai Owi/Butet mampu melewati pasangan Hong Kong yang sedang bersinar itu, maka all Indonesian final akan tercipta. (adk/jpnn)