“Di sinilah yang menurut saya, apakah memungkinkan bila dari pelaksanaan Pasar Murah jelang Idul Fitri bisa digeser sedikit saat Natal dan Tahun Baru. Termasuk penambahan titik-titik Pasar Murah itu sendiri tahun depan. Begitupun harus kita konsultasikan dulu sama Bappeda dan DPRD,” katanya.
Secara keseluruhan, lanjut dia, pelaksanaan Pasar Murah di momen Natal dan Tahun Baru 2018 berjalan sukses dan lancar. Khusus bahan pokok seperti beras, telur, gula, minyak goreng, dan tepung. “Untuk Natal ini justru sirup dan mentega kurang diminati. Berbeda dengan saat Ramadan dan Idul Fitri tempo hari,” katanya.
Ketua Komisi C DPRD Medan Hendra DS menyebutkan, pergeseran anggaran untuk menambah titik-titik Pasar Murah pada PAPBD 2018 memungkinkan dilakukan. “Kita melihat banyak masyarakat yang berpendapatan dibawah rata-rata. Tentunya kegiatan pasar murah jelang hari-hari besar keagamaan sangat membantu masyarakat. Jadi saya pikir (penambahan anggaran) masih memungkinkan dilakukan,” katanya.
Politisi Hanura ini menyarankan, kiranya kegiatan pasar murah dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Pihaknya pun sepakat menambahkan anggaran untuk kegiatan tersebut. “Minimal titik-titiknya ditambah, yang tadinya 53 menjadi 60. Dan anggarannya pun saya rasa bisa kita tingkatkan lagi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, menjelang Tahun Baru 2018, sejumlah harga pangan yang menjadi kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Gejolak harga yang terjadi pada telur ayam dan beras (premium). (prn/ila)