30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Kos Sudah Lama Diintai

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Desy Rezeki Harahap (baju hitam) saat dimintai keterangan oleh polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Polisi sampai saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mengejar pelaku penembakan Honda CRV BK 1929 IR milik Desy Rezeki Harahap, penghuni kos Hutasimo Kost Tusia No 53 di Jalan Sei Batangkuis, Medan.

Sedangkan rekaman Close Circuit Television (CCTV) yang ada di kos itu, tak mampu merekam gambaran ciri-ciri kedua pelaku.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Baru Kompol Hendra mengatakan, proses penyelidikan masih berlangsung. “Kita masih dalam tahap penyelidikan, belum ada teridentifikasi (pelaku),” ungkap Hendra, Jumat (28/7).

Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Wakapolrestabes) Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja dikonfirmasi soal proyektil senjata yang menembak mobil Desy, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti.

Orang nomor 2 di Mapolrestabes Medan ini menyebut tak bisa berandai-andai. Dia meminta kepada awak media menunggu sampai hasil uji labfor terhadap proyektil itu keluar.

“Kita belum tahu proyektil itu dari senjata apa, FN atau revolver. Nanti kalau sudah keluar hasil uji labfor baru kita ketahui apa senjata yang mereka pakai. Itulah menjadi petunjuk untuk kita menyelidiki siapa pelaku penembakan tersebut.

Dari hasil penelusuran yang kru koran ini lakukan, dua butir proyektil yang diletuskan pelaku, ujungnya tampak berwarna kuning keemasan yang disinyalir terbuat dari kuningan. Menurut pengakuan salahseorang petugas yang tidak mau disebutkan namanya, peluru kuning keemasan merupakan peluru dari pistol genggam jenis FN.

Sementara, untuk pistol genggam jenis revolver yang digunakan polisi, proyektilnya berwarna putih yang terbuat timah. “Tapi untuk pastinya harus dicek dulu di labfor, baru ketahuan itu proyektil senjata FN atau pistol revolver,” ungkap sumber tersebut.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pemilik warung yang berada di depan kos, Tuti mengaku, kalau petugas sekuriti sempat bercerita padanya kalau sepekan terakhir sebelum penembakan, sepertinya ada orang yang terus memantau dan memetakan tempat itu.

“Cerita sekuriti, si Iir, katanya memang seminggu terakhir seperti ada yang menggambar (mengawasi) kos ini. Katanya ada berapa kali orang lewat dengan kendaraan yang sama di depan kos,” kata Tuti.

Dia mengindikasikan, pelaku penembakan memang sudah merencanakan teror itu sejak lama. Alhasil, rekaman CCTV tak bisa seratus persen memberikan petunjuk terhadap ciri tubuh kedua OTK penembak mobil pengusaha monja ini.

“Kemarin kan sempat dilihat rekaman CCTV nya, tapi pintar sekali memang mereka (pelaku) bisa tidak nampak gambar mereka. Berarti kan sudah dipelajari jauh-jauh hari,” ujarnya.

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Desy Rezeki Harahap (baju hitam) saat dimintai keterangan oleh polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Polisi sampai saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mengejar pelaku penembakan Honda CRV BK 1929 IR milik Desy Rezeki Harahap, penghuni kos Hutasimo Kost Tusia No 53 di Jalan Sei Batangkuis, Medan.

Sedangkan rekaman Close Circuit Television (CCTV) yang ada di kos itu, tak mampu merekam gambaran ciri-ciri kedua pelaku.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Baru Kompol Hendra mengatakan, proses penyelidikan masih berlangsung. “Kita masih dalam tahap penyelidikan, belum ada teridentifikasi (pelaku),” ungkap Hendra, Jumat (28/7).

Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Wakapolrestabes) Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja dikonfirmasi soal proyektil senjata yang menembak mobil Desy, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti.

Orang nomor 2 di Mapolrestabes Medan ini menyebut tak bisa berandai-andai. Dia meminta kepada awak media menunggu sampai hasil uji labfor terhadap proyektil itu keluar.

“Kita belum tahu proyektil itu dari senjata apa, FN atau revolver. Nanti kalau sudah keluar hasil uji labfor baru kita ketahui apa senjata yang mereka pakai. Itulah menjadi petunjuk untuk kita menyelidiki siapa pelaku penembakan tersebut.

Dari hasil penelusuran yang kru koran ini lakukan, dua butir proyektil yang diletuskan pelaku, ujungnya tampak berwarna kuning keemasan yang disinyalir terbuat dari kuningan. Menurut pengakuan salahseorang petugas yang tidak mau disebutkan namanya, peluru kuning keemasan merupakan peluru dari pistol genggam jenis FN.

Sementara, untuk pistol genggam jenis revolver yang digunakan polisi, proyektilnya berwarna putih yang terbuat timah. “Tapi untuk pastinya harus dicek dulu di labfor, baru ketahuan itu proyektil senjata FN atau pistol revolver,” ungkap sumber tersebut.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pemilik warung yang berada di depan kos, Tuti mengaku, kalau petugas sekuriti sempat bercerita padanya kalau sepekan terakhir sebelum penembakan, sepertinya ada orang yang terus memantau dan memetakan tempat itu.

“Cerita sekuriti, si Iir, katanya memang seminggu terakhir seperti ada yang menggambar (mengawasi) kos ini. Katanya ada berapa kali orang lewat dengan kendaraan yang sama di depan kos,” kata Tuti.

Dia mengindikasikan, pelaku penembakan memang sudah merencanakan teror itu sejak lama. Alhasil, rekaman CCTV tak bisa seratus persen memberikan petunjuk terhadap ciri tubuh kedua OTK penembak mobil pengusaha monja ini.

“Kemarin kan sempat dilihat rekaman CCTV nya, tapi pintar sekali memang mereka (pelaku) bisa tidak nampak gambar mereka. Berarti kan sudah dipelajari jauh-jauh hari,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/