25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Podomoro Biarkan Korban Luka

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek yang rencananya dibangun hotel, mal dan apartemen ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang.  Dua pekerja lainnya luka-luka.
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Frans Lumbanraja (21), salah seorang pekerja proyek Podomoro City Deli Medan yang menjadi korban insiden kecelakaan kerja Senin (25/8) lalu, hingga kini masih terbaring lemah di RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (28/8). Korban masih menjalani perawatan intensif di Ruang Melati Lantai IV Ibu Frans yang ditemui Sumut Pos Kamis siang menyebutkan, bahwa pihak Podomoro City belum memberikan bantuan.

“Mana ada saya terima sepeserpun dari perusahaan itu (Podomoro City Deli Medan). Malah saya yang keluar biaya, kira-kira sudah sampai Rp1  jutaan lebih. Uang itu pun pinjam uang dari orang,” ungkap wanita yang sering disapa Mamak Pening.

Ia menyebut, status anaknya bukan merupakan pasien BPJS tetapi umum. Karena itu, setiap hari ada saja obat yang harus ditebus. “Mana uang saya sudah mulai habis, bagaimana ini? Saya maunya dia dipindah rawatnya di rumah sakit Tebingtinggi sana supaya dekat dari rumah. Soalnya, saya dan suami sudah 3 hari belum pulang-pulang ke Tebing, mana ladang saya enggak terurus,” ungkapnya.

Ia mengatakan, pihak perusahaan hanya janji-janji saja bilang tanggung jawab tapi faktanya tidak ada. “Saya minta biaya ganti rugi dan perobatan untuk anak saya. Kalau tidak saya mau laporkan ini ke polisi,” ucapnya.

Mengenai kondisinya, kata ibu korban, saat ini mulai membaik. Akan tetapi, belum bisa berbuat banyak. “Lihat aja kondisinya, dia masih belum bisa apa-apa. Memang sudah baikan tetapi belum bisa bergerak. Lukanya di wajah, dahi, tangan kanan dan dada. Paling parah di punggung,” ucapnya.

Ia menuturkan, Frans sudah bekerja sejak bulan Januari lalu hingga sekarang. “Mana tanggung jawab perusahaan, jangan hanya janji-janji saja,” tukasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya dua pekerja proyek Podomoro City tersebut. “Kasusnya masih tetap kita proses, saat ini sedang dalam penyelidikan,” kata Bram saat dihubungi Sumut Pos Kamis sore.

Ia menyebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya dua pekerja tersebut. Disinggung soal visum Bram mengaku akan segera dilakukan. “Kita pasti melakukan visum,” katanya. Namun, saat disinggung kedua korban yang tewas telah dipulangkan ke kampung halaman, Bram mengaku pihaknya tetap akan melakukannya. “Visum dilakukan hanya sebentar saja, paling tidak 2 jam,” tambah Bram.

Sementara itu, amatan Sumut Pos di proyek Podomoro City Deli Medan hingga kini pekerjaan proyek tersebut masih tersebut berlanjut. Padahal, proyek superblok yang rencananya dibangun 50 lantai itu belum mengantongi sejumlah izin, seperti IMB, Amdal dan Ipal.

Sebagaimana diketahui, proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza memakan korban jiwa. Proyek prestisius superblok itu menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang. Selain itu, dua pekerja lainnya luka-luka. (ris/rbb)

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek yang rencananya dibangun hotel, mal dan apartemen ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang.  Dua pekerja lainnya luka-luka.
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Lokasi jatuhnya para pekerja yang menewaskan dua orang pekerja -Proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land, di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza, memakan korban jiwa. Proyek ini menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Frans Lumbanraja (21), salah seorang pekerja proyek Podomoro City Deli Medan yang menjadi korban insiden kecelakaan kerja Senin (25/8) lalu, hingga kini masih terbaring lemah di RSUD dr Pirngadi Medan, Kamis (28/8). Korban masih menjalani perawatan intensif di Ruang Melati Lantai IV Ibu Frans yang ditemui Sumut Pos Kamis siang menyebutkan, bahwa pihak Podomoro City belum memberikan bantuan.

“Mana ada saya terima sepeserpun dari perusahaan itu (Podomoro City Deli Medan). Malah saya yang keluar biaya, kira-kira sudah sampai Rp1  jutaan lebih. Uang itu pun pinjam uang dari orang,” ungkap wanita yang sering disapa Mamak Pening.

Ia menyebut, status anaknya bukan merupakan pasien BPJS tetapi umum. Karena itu, setiap hari ada saja obat yang harus ditebus. “Mana uang saya sudah mulai habis, bagaimana ini? Saya maunya dia dipindah rawatnya di rumah sakit Tebingtinggi sana supaya dekat dari rumah. Soalnya, saya dan suami sudah 3 hari belum pulang-pulang ke Tebing, mana ladang saya enggak terurus,” ungkapnya.

Ia mengatakan, pihak perusahaan hanya janji-janji saja bilang tanggung jawab tapi faktanya tidak ada. “Saya minta biaya ganti rugi dan perobatan untuk anak saya. Kalau tidak saya mau laporkan ini ke polisi,” ucapnya.

Mengenai kondisinya, kata ibu korban, saat ini mulai membaik. Akan tetapi, belum bisa berbuat banyak. “Lihat aja kondisinya, dia masih belum bisa apa-apa. Memang sudah baikan tetapi belum bisa bergerak. Lukanya di wajah, dahi, tangan kanan dan dada. Paling parah di punggung,” ucapnya.

Ia menuturkan, Frans sudah bekerja sejak bulan Januari lalu hingga sekarang. “Mana tanggung jawab perusahaan, jangan hanya janji-janji saja,” tukasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya dua pekerja proyek Podomoro City tersebut. “Kasusnya masih tetap kita proses, saat ini sedang dalam penyelidikan,” kata Bram saat dihubungi Sumut Pos Kamis sore.

Ia menyebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya dua pekerja tersebut. Disinggung soal visum Bram mengaku akan segera dilakukan. “Kita pasti melakukan visum,” katanya. Namun, saat disinggung kedua korban yang tewas telah dipulangkan ke kampung halaman, Bram mengaku pihaknya tetap akan melakukannya. “Visum dilakukan hanya sebentar saja, paling tidak 2 jam,” tambah Bram.

Sementara itu, amatan Sumut Pos di proyek Podomoro City Deli Medan hingga kini pekerjaan proyek tersebut masih tersebut berlanjut. Padahal, proyek superblok yang rencananya dibangun 50 lantai itu belum mengantongi sejumlah izin, seperti IMB, Amdal dan Ipal.

Sebagaimana diketahui, proyek Podomoro City Deli-Medan, Grup Agung Podomoro Land di Jalan Putri Hijau eks Deli Plaza memakan korban jiwa. Proyek prestisius superblok itu menelan dua pekerja proyek yang sedang bekerja, Senin (25/8) siang. Selain itu, dua pekerja lainnya luka-luka. (ris/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/