32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gadis yang Duduk di sebelah Ivan Syok & Histeris

Benda diduga peledak yang ditinggalkan pelaku di bawah kursi gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).
Benda diduga peledak yang ditinggalkan pelaku di bawah kursi gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang jemaat Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Masyur bernama Vero, tampak shock di luar gereja pasca diancam bom bunuh diri oleh Ivan Armadi Hasugian (18), Minggu (28/8). Soalnya, Vero duduk sebarisan dengan pelaku. Memang, Vero tak bersebelahan langsung dengan pelaku. Namun, Vero terlihat sangat shock karena kecurigaannya akan ada aksi terror bom menjadi kenyataan. Vero terlihat masih meronta-ronta.

“Kakaknya yang bernama Nana, duduk di sebelah pelaku langsung. Kakaknya ada bilang, itu mencurigakan kepada Vero. Cuma tidak ditanggapi gitu,” kata seorang jemaat perempuan yang turut berusaha menenangkan Vero.

Sejumlah jemaat yang kenal dengan Vero berusaha menenangkannya. Vero menangis sembari masih teriak histeris. Jemaat lainnya tampak memberikan segelas air putih untuk menenangkannya.

Lantaran Vero masih terlihat syok, sejumlah jemaat memboyong Vero ke rumahnya. Awak media yang melihat Vero shock digotong dengan jemaat lainnya berusaha mengambil moment tersebut.

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin yang datang ke lokasi kejadian, mengaku mengapreasiasi Polisi yang cepat tanggap dengan kejadian itu. Disebut Eldin, apa yang dilakukan Polisi diharap akan menepis simpang siur yang beredar luas di media social. Untuk itu, dikatakan Eldin untuk masyarakat jangan terprovokasi dengan dugaan-dugaan.

“Masyarakat harus satukan persepsi kalau kondisi ini sedang dalam penelitian Kepolisian. Kita tunggu penyelesaian dari Kepolisian, “ ungkap Eldin singkat.

Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sumatera Utara mengutuk keras tindakan pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph, Jalan Dr Mansyur Medan. Adanya ledakan diduga percobaan bom bunuh diri hingga pelaku melukai seorang Pastor Albret S Pandingan tersebut dinilai sebagai tindakan biadab.

“Apa yang dilakukannya itu teroris. Itu tindakan biadab. Kita minta aparat kepolisian segera periksa pelaku yang diamankan itu,” kata Ketua Umum ISKA Sumut, Hendrik Halomoan Sitompul.

Benda diduga peledak yang ditinggalkan pelaku di bawah kursi gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).
Benda diduga peledak yang ditinggalkan pelaku di bawah kursi gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang jemaat Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Masyur bernama Vero, tampak shock di luar gereja pasca diancam bom bunuh diri oleh Ivan Armadi Hasugian (18), Minggu (28/8). Soalnya, Vero duduk sebarisan dengan pelaku. Memang, Vero tak bersebelahan langsung dengan pelaku. Namun, Vero terlihat sangat shock karena kecurigaannya akan ada aksi terror bom menjadi kenyataan. Vero terlihat masih meronta-ronta.

“Kakaknya yang bernama Nana, duduk di sebelah pelaku langsung. Kakaknya ada bilang, itu mencurigakan kepada Vero. Cuma tidak ditanggapi gitu,” kata seorang jemaat perempuan yang turut berusaha menenangkan Vero.

Sejumlah jemaat yang kenal dengan Vero berusaha menenangkannya. Vero menangis sembari masih teriak histeris. Jemaat lainnya tampak memberikan segelas air putih untuk menenangkannya.

Lantaran Vero masih terlihat syok, sejumlah jemaat memboyong Vero ke rumahnya. Awak media yang melihat Vero shock digotong dengan jemaat lainnya berusaha mengambil moment tersebut.

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin yang datang ke lokasi kejadian, mengaku mengapreasiasi Polisi yang cepat tanggap dengan kejadian itu. Disebut Eldin, apa yang dilakukan Polisi diharap akan menepis simpang siur yang beredar luas di media social. Untuk itu, dikatakan Eldin untuk masyarakat jangan terprovokasi dengan dugaan-dugaan.

“Masyarakat harus satukan persepsi kalau kondisi ini sedang dalam penelitian Kepolisian. Kita tunggu penyelesaian dari Kepolisian, “ ungkap Eldin singkat.

Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sumatera Utara mengutuk keras tindakan pelaku teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph, Jalan Dr Mansyur Medan. Adanya ledakan diduga percobaan bom bunuh diri hingga pelaku melukai seorang Pastor Albret S Pandingan tersebut dinilai sebagai tindakan biadab.

“Apa yang dilakukannya itu teroris. Itu tindakan biadab. Kita minta aparat kepolisian segera periksa pelaku yang diamankan itu,” kata Ketua Umum ISKA Sumut, Hendrik Halomoan Sitompul.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/