27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Bocah Penderita Tumor Keluar dari Adam Malik

Kecewa tak Mendapat Pelayanan Medis

MEDAN-Arman bocah penderita tumor asal Lingkungan Temutua, Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan meninggalkan RSUP H Adam Malik dan akan melakukan perobatan ke RSCM Jakarta. Hanya saja kepergiannya  dari rumah sakit tersebut meninggalkan sejumlah masalahn
Paman korban, Salman Syarif mengaku kecewa dengan pihak medis RS Adam Malik yang tidak mengeluarkan izin terbang tanpa ada alasan yang jelas. Karena berdasarkan mekanisme yang ada pihak penerbangan meminta laporan medis kondisi penumpang layak atau tidak untuk diberangkatkan ke kota yang dituju.

TUMOR:Armansyah bocah berusia 2 tahun sembilan bulan penderita tumor ganas  bagian mata saat dirawat  RSU Adam Malik.
TUMOR:Armansyah bocah berusia 2 tahun sembilan bulan penderita tumor ganas di bagian mata saat dirawat di RSU Adam Malik.

“Pihak rumah sakit hanya menganjurkan surat rujukan ke RSUD Kota Pinang. Itupun surat rujukan terkesan mengada-ada karena harusnya Arman dirawat sejak 9 Agustus, namun dalam surat rujukan disebutkan tanggal 17 Agustus. Kami juga kecewa kenapa dirujuk kembali ke daerah, padahal itukan kabupaten yang baru dimekarkan dan alat medisnya lebih terbatas dibanding Adam Malik,”sebut paman bocah penderita tumor, Salman Syarif saat dikonfirmasi Jumat (28/9).

Bahkanm menurut Salman, dokter Nelly SpA (K) yang menangani Arman, bersikeras tidak mengeluarkan rujukan dan izin terbang sesuai yang diminta keluarga tanpa ada alasan yang jelas.

“Berkali-kali saya katakan Armansyah harus dirujuk di kota Pinang tanpa alasan apapun,”ungkap Salman saat menirukan ucapan yang disampaikan oleh dokter Nelly.

Namun karena keinginan kedua orangtua bocah penderita tumor sangat kuat untuk memperjuangkan kesembuhan anaknya, keluarga lalu memutuskan untuk membawa Armansyah ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan di RSCM.

Arman sendiri mendapatkan izin terbang, setelah melewati pemeriksaan di RS Auri yang menyatakan jika kondisinya stabil dan layak terbang.
“Karena RS Adam Malik sepertinya tidak sanggup lagi menangani Arman, maka kami mengambil inisiatif untuk mengeluarkannya sejak Kamis (27/9) kemarin. Kini kami akan membawanya ke RSCM dengan status sebagai pasien umum,”terang Salman.

Bermodalkan uang sebesar Rp66 Juta yang didapat dari hasil penggalangan dana oleh aliansi mahasiswa Kota Medan dan Labuhan Batu Selatan beberapa waktu lalu, keluarga tetap yakin untuk membawa sang bocah.

Setidaknya selain Arman dan kedua orangtua kandungnya, Arman juga ditemani oleh seorang perawat pendamping untuk keberangkatannya ke Jakarta, Jumat (28/9) sekitar pukul 11.45 WIB.

Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Sairi Saragih saat dikonfirmasi belum mengetahui tentang kepulangan pasien penderita tumor Armansyah.

“Saya belum cek apakah mereka sudah keluar dari rumah sakit ini,”ujarnya.

Terkait tidak adanya izin terbang yang dikeluarkan oleh tim medis Adam Malik, sebelumnya Sairi mengakui jika hal tersebut tidak ada. “Tidak ada itu izin terbang, tapi kalau mereka (keluarga Arman) minta resume penyakit akan kita keluarkan,”tegasnya mengakhiri.
Sebelumnya, kondisi bocah yang berdomisili di Lingkungan Temutua, Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini terus mengeluarkan darah dari kedua bola mata, hidung dan mulutnya.

Setidaknya, sejak mendapatkan perawatan pada Rabu (8/8) lalu di ruang Rindu B Anak RSUP H Adam Malik, Arman telah menjalani kemoteraphy dan taransfusi darah.

Keadaan miris ini, menurut pengakuan Sahmansyah ayah kandung sang bocah, berawal sekitar satu bulan lalu atau tepatnya pada awal Ramadan.
Saat itu, bilang Sahmansyah,  muncul tanda kebiru-biruan di sekitar bola matanya. Agar tidak semakin parah Sahmansyah selanjutnya membawa sang buah hati ke spesialis mata di Labusel dan RS di Rantau Parapat.

“Di RS Rantau Prapat itulah anakku divonis menderita tumor syaraf. Karena fasilitas medis rumah sakit tersebut tidak bisa menangani tumor, anakku dirujuk ke sini,” kenang Sahmansyah.(uma)

Kecewa tak Mendapat Pelayanan Medis

MEDAN-Arman bocah penderita tumor asal Lingkungan Temutua, Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan meninggalkan RSUP H Adam Malik dan akan melakukan perobatan ke RSCM Jakarta. Hanya saja kepergiannya  dari rumah sakit tersebut meninggalkan sejumlah masalahn
Paman korban, Salman Syarif mengaku kecewa dengan pihak medis RS Adam Malik yang tidak mengeluarkan izin terbang tanpa ada alasan yang jelas. Karena berdasarkan mekanisme yang ada pihak penerbangan meminta laporan medis kondisi penumpang layak atau tidak untuk diberangkatkan ke kota yang dituju.

TUMOR:Armansyah bocah berusia 2 tahun sembilan bulan penderita tumor ganas  bagian mata saat dirawat  RSU Adam Malik.
TUMOR:Armansyah bocah berusia 2 tahun sembilan bulan penderita tumor ganas di bagian mata saat dirawat di RSU Adam Malik.

“Pihak rumah sakit hanya menganjurkan surat rujukan ke RSUD Kota Pinang. Itupun surat rujukan terkesan mengada-ada karena harusnya Arman dirawat sejak 9 Agustus, namun dalam surat rujukan disebutkan tanggal 17 Agustus. Kami juga kecewa kenapa dirujuk kembali ke daerah, padahal itukan kabupaten yang baru dimekarkan dan alat medisnya lebih terbatas dibanding Adam Malik,”sebut paman bocah penderita tumor, Salman Syarif saat dikonfirmasi Jumat (28/9).

Bahkanm menurut Salman, dokter Nelly SpA (K) yang menangani Arman, bersikeras tidak mengeluarkan rujukan dan izin terbang sesuai yang diminta keluarga tanpa ada alasan yang jelas.

“Berkali-kali saya katakan Armansyah harus dirujuk di kota Pinang tanpa alasan apapun,”ungkap Salman saat menirukan ucapan yang disampaikan oleh dokter Nelly.

Namun karena keinginan kedua orangtua bocah penderita tumor sangat kuat untuk memperjuangkan kesembuhan anaknya, keluarga lalu memutuskan untuk membawa Armansyah ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan di RSCM.

Arman sendiri mendapatkan izin terbang, setelah melewati pemeriksaan di RS Auri yang menyatakan jika kondisinya stabil dan layak terbang.
“Karena RS Adam Malik sepertinya tidak sanggup lagi menangani Arman, maka kami mengambil inisiatif untuk mengeluarkannya sejak Kamis (27/9) kemarin. Kini kami akan membawanya ke RSCM dengan status sebagai pasien umum,”terang Salman.

Bermodalkan uang sebesar Rp66 Juta yang didapat dari hasil penggalangan dana oleh aliansi mahasiswa Kota Medan dan Labuhan Batu Selatan beberapa waktu lalu, keluarga tetap yakin untuk membawa sang bocah.

Setidaknya selain Arman dan kedua orangtua kandungnya, Arman juga ditemani oleh seorang perawat pendamping untuk keberangkatannya ke Jakarta, Jumat (28/9) sekitar pukul 11.45 WIB.

Sementara itu, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Sairi Saragih saat dikonfirmasi belum mengetahui tentang kepulangan pasien penderita tumor Armansyah.

“Saya belum cek apakah mereka sudah keluar dari rumah sakit ini,”ujarnya.

Terkait tidak adanya izin terbang yang dikeluarkan oleh tim medis Adam Malik, sebelumnya Sairi mengakui jika hal tersebut tidak ada. “Tidak ada itu izin terbang, tapi kalau mereka (keluarga Arman) minta resume penyakit akan kita keluarkan,”tegasnya mengakhiri.
Sebelumnya, kondisi bocah yang berdomisili di Lingkungan Temutua, Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini terus mengeluarkan darah dari kedua bola mata, hidung dan mulutnya.

Setidaknya, sejak mendapatkan perawatan pada Rabu (8/8) lalu di ruang Rindu B Anak RSUP H Adam Malik, Arman telah menjalani kemoteraphy dan taransfusi darah.

Keadaan miris ini, menurut pengakuan Sahmansyah ayah kandung sang bocah, berawal sekitar satu bulan lalu atau tepatnya pada awal Ramadan.
Saat itu, bilang Sahmansyah,  muncul tanda kebiru-biruan di sekitar bola matanya. Agar tidak semakin parah Sahmansyah selanjutnya membawa sang buah hati ke spesialis mata di Labusel dan RS di Rantau Parapat.

“Di RS Rantau Prapat itulah anakku divonis menderita tumor syaraf. Karena fasilitas medis rumah sakit tersebut tidak bisa menangani tumor, anakku dirujuk ke sini,” kenang Sahmansyah.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/