28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Ny Gus Irawan Keliling Pasar

MEDAN- Aktivitas para pengusaha kecil dan menengah (UKM), bisa disaksikan langsung di pasar-pasar tradisional. Selain melihat aktivitas jual beli yang dilakukan masyarakat, suasana silaturahmi juga sangat kental dalam lingkungan pasar.

Hal ini pula yang menggerakkan Ny Asrida Murni Gus Irawan berkeliling Pusat Pasar di Sambu, dan Pajak Ikan Lama di Jalan Ahmad Yani Medan, Selasa (27/11). Murni Gus Irawan, menyempatkan diri untuk berbelanja produk karya pengrajin lokal Sumut di kawasan Pusat Pasar dan Pajak Ikan Lama.
Murni, sapaan akrabnya, memang gemar membeli produk pengrajin lokal seperti ulos, batik dan lainnya. Saat datang ke Pusat Pasar, Murni Gus Irawan yang mengenakan kemeja khas Sumut Sejahtera, langsung menyinggahi sejumlah los pedagang yang menjual ulos dan kain tenunan di sana. Setelah memilih, bahan yang tepat, dia kemudian membelinya beberapa lembar.

“Saya mau beli untuk dimodifikasi jadi pakaian. Saya suka menggunakan produk pengrajin lokal karena kualitasnya sangat baik,” katanya.
Murni mengetahui hal itu, karena dia merupakan isteri dari seorang penggerak ekonomi kerakyatan, yang memang selalu memberdayakan pengusaha dan pengrajin kecil yang ada di Sumut. Di tambah lagi, dia memang memiliki kemauan untuk menghidupkan usaha rakyat kecil. “Saking senangnya dengan produk lokal, saya terlalu sering ke pasar ini,” tukasnya.

Kehadiran Murni Gus Irawan, ternyata menarik perhatian para pedagang yang berjualan di Pusat Pasar. Mayoritas pedagang di sana, sudah mengenal Murni sebagai isteri Gus Irawan Pasaribu, yang akan maju dalam kontestasi Pilgubsu 2013. Tak ayal, Murni pun sekaligus bersilaturahmi dengan para pedagang. “Kalau ibu Gubernur seperti ini, mungkin dagangan kami bisa laris terus,” kata Iwan, salah seorang pedagang kain di Pusat Pasar.

Murni Gus Irawan, berkeliling di Pusat Pasar mulai dari lantai satu hingga ke lantai atas, tidak luput dari pandangannya. Semua pedagang disalaminya dan tampak seperti kawan yang lama tidak bertemu.

Rahma, pedagang lainnya, mengakui Murni Gus Irawan, sering datang ke Pusat Pasar untuk berbelanja. Biasanya, Murni datang untuk membeli produk pengrajin lokal. “Suatu kali, pernah Kak Murni datang ke sini, dia pakai ulos yang sudah dimodifikasinya. Kesannya jadi mahal kali, padahal dari sini kain itu dibelinya,” tukasnya.
Dia menyambut baik Gus Irawan yang mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Sumut. Rahma pun mengaku sudah tidak akan ragu lagi untuk menggunakan hak suaranya pada 7 Maret 2013. (rel/mea)
“Biasanya tidak begitu perduli, karena tidak ada yang kenal sama calonnya. Tapi sekarang sudah ada Bang Gus, kita pilih lah nanti,” ucapnya ringan.
Dari Pusat Pasar, Murni Gus Irawan kemudian berpindah ke Pajak Ikan Lama di kawasan Kesawan. Di sana dia mencari kain batik, yang juga produk asli Sumut. “Kalau produk dari sini saja sudah bagus untuk apa beli dari tempat lain. Lagi pula, kalau kita mau menggunakan produk lokal, tentu pelaku usaha kecil kita akan bisa sejahtera,” pungkasnya.(rel/mea)

MEDAN- Aktivitas para pengusaha kecil dan menengah (UKM), bisa disaksikan langsung di pasar-pasar tradisional. Selain melihat aktivitas jual beli yang dilakukan masyarakat, suasana silaturahmi juga sangat kental dalam lingkungan pasar.

Hal ini pula yang menggerakkan Ny Asrida Murni Gus Irawan berkeliling Pusat Pasar di Sambu, dan Pajak Ikan Lama di Jalan Ahmad Yani Medan, Selasa (27/11). Murni Gus Irawan, menyempatkan diri untuk berbelanja produk karya pengrajin lokal Sumut di kawasan Pusat Pasar dan Pajak Ikan Lama.
Murni, sapaan akrabnya, memang gemar membeli produk pengrajin lokal seperti ulos, batik dan lainnya. Saat datang ke Pusat Pasar, Murni Gus Irawan yang mengenakan kemeja khas Sumut Sejahtera, langsung menyinggahi sejumlah los pedagang yang menjual ulos dan kain tenunan di sana. Setelah memilih, bahan yang tepat, dia kemudian membelinya beberapa lembar.

“Saya mau beli untuk dimodifikasi jadi pakaian. Saya suka menggunakan produk pengrajin lokal karena kualitasnya sangat baik,” katanya.
Murni mengetahui hal itu, karena dia merupakan isteri dari seorang penggerak ekonomi kerakyatan, yang memang selalu memberdayakan pengusaha dan pengrajin kecil yang ada di Sumut. Di tambah lagi, dia memang memiliki kemauan untuk menghidupkan usaha rakyat kecil. “Saking senangnya dengan produk lokal, saya terlalu sering ke pasar ini,” tukasnya.

Kehadiran Murni Gus Irawan, ternyata menarik perhatian para pedagang yang berjualan di Pusat Pasar. Mayoritas pedagang di sana, sudah mengenal Murni sebagai isteri Gus Irawan Pasaribu, yang akan maju dalam kontestasi Pilgubsu 2013. Tak ayal, Murni pun sekaligus bersilaturahmi dengan para pedagang. “Kalau ibu Gubernur seperti ini, mungkin dagangan kami bisa laris terus,” kata Iwan, salah seorang pedagang kain di Pusat Pasar.

Murni Gus Irawan, berkeliling di Pusat Pasar mulai dari lantai satu hingga ke lantai atas, tidak luput dari pandangannya. Semua pedagang disalaminya dan tampak seperti kawan yang lama tidak bertemu.

Rahma, pedagang lainnya, mengakui Murni Gus Irawan, sering datang ke Pusat Pasar untuk berbelanja. Biasanya, Murni datang untuk membeli produk pengrajin lokal. “Suatu kali, pernah Kak Murni datang ke sini, dia pakai ulos yang sudah dimodifikasinya. Kesannya jadi mahal kali, padahal dari sini kain itu dibelinya,” tukasnya.
Dia menyambut baik Gus Irawan yang mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Sumut. Rahma pun mengaku sudah tidak akan ragu lagi untuk menggunakan hak suaranya pada 7 Maret 2013. (rel/mea)
“Biasanya tidak begitu perduli, karena tidak ada yang kenal sama calonnya. Tapi sekarang sudah ada Bang Gus, kita pilih lah nanti,” ucapnya ringan.
Dari Pusat Pasar, Murni Gus Irawan kemudian berpindah ke Pajak Ikan Lama di kawasan Kesawan. Di sana dia mencari kain batik, yang juga produk asli Sumut. “Kalau produk dari sini saja sudah bagus untuk apa beli dari tempat lain. Lagi pula, kalau kita mau menggunakan produk lokal, tentu pelaku usaha kecil kita akan bisa sejahtera,” pungkasnya.(rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/