26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Nelayan Desak Bangun Rambu Alur

Kondisi jalur pesisir Belawan yang sedang dilakukan pembangunan reklamasi.  PT Pelindo I membangun rambu jalur.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Nelayan yang melintasi laut Belawan meminta PT Pelindo I membangun rambu alur. Sebab, pelebaran dermaga Pelabuhan Belawan dengan penimbunan Pantai Belawan atau reklamasi, terjadi berbagai perubahan di sepanjang pesisir Belawan berubah. Perubahan itu terjadi pada garis pantai, aliran air, ketinggian volume air laut mencorok ke daratan dan peralihan alur perlintasan kapal nelayan.

Dampak yang menjadi perhatian adalah masalah alur baru yang telah dibuka dari pembangunan dermaga untuk peruntuhan PT Pelindo I dan Otoritas pelabuhan.

Pasalnya, alur yang alternatif yang dibuka dengan panjang 2 Km, kedalaman 3,5 meter dan lebar 50 meter masih dikeluhkan nelayan. Alur itu belum dilengkapi rambu – rambu perlintasan alur yang dilengkapi dengan sistem navigasi laut.

Akibatnya, alur yang telah dapat dilalui kapal nelayan pada awal November 2017 diduga akan belum layak. Alasannya, rambu yang belum dibangun dapat memicu kecelakaan dan kandas kapal. Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Perikanan Sumatera utara (APUPSU) Zulfahri Siagian, Kamis (7/12).

Zulfahri Siagian mengatakan, pihaknya berharap kepada PT Pelindo l dan Otoritas Pelabuhan agar segara membangun rambu- rambu secara permanen di alur baru untuk pelayaran kapal perikanan, sebelumnya rambu- rambu masih berbentuk tradisional dengan menggunakan goni plastik putih.”Dengan dibangunnya rambu – rambu di alur pelayaran yang baru, secara permanen, kapal- kapal dengan mudah untuk keluar masuk ke pelabuhan perikanan,” kata Zulfahri.

Sebab, alur yang yang tidak dilengkapi rambu – rambu, akan mengakibatkan kapal nelayan yang melintas lepas kendali dari jalur yang dilintasi, sehingga mengakibatkan kapal akan kandas.

“Kita meminta kepada Pelindo l agar jangan rambu- rambu saja yang diperhatikan, masalah alur yang dangkal harus juga diperhatikan dan harus juga di lakukan pengerukan, agar kapal ikan dengan ukuran besar tidak kandas,” tegas Zulfahri.

Terpisah, Corporate Secretary Pelindo I, M Eriansyah ? mengaku, pihaknya sudah memprogramkan untuk membangun rambu- rambu alur pelayaran perikanan secara permanen. Ini agar kapal perikanan mudah untuk keluar masuk melalui alur pelayaran perikanan menuju Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.

“Dengan di bangunnya rambu-rambu di alur pelayaran kapal perikanan, sehingga kapal- kapal ikan dapat mudah untuk keluar maupun masuk melalui alur dan tidak menyasar,” kata Ediansyah.

Pembangunan rambu itu, kata Eriansyah, rencana akan pada Desember 2017 ini, pihaknya sudah menyurati Navigasi Belawan untuk mengetahui lokasi pemasangan rambu tersebut.”Kita masih menunggu balasan surat dari navigasi, agar dapat diperjelaskan titik titik, karena navigasi yang menentukan titik-titik rambunya” terang Eriansyah. (fac/ila)

 

Kondisi jalur pesisir Belawan yang sedang dilakukan pembangunan reklamasi.  PT Pelindo I membangun rambu jalur.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Nelayan yang melintasi laut Belawan meminta PT Pelindo I membangun rambu alur. Sebab, pelebaran dermaga Pelabuhan Belawan dengan penimbunan Pantai Belawan atau reklamasi, terjadi berbagai perubahan di sepanjang pesisir Belawan berubah. Perubahan itu terjadi pada garis pantai, aliran air, ketinggian volume air laut mencorok ke daratan dan peralihan alur perlintasan kapal nelayan.

Dampak yang menjadi perhatian adalah masalah alur baru yang telah dibuka dari pembangunan dermaga untuk peruntuhan PT Pelindo I dan Otoritas pelabuhan.

Pasalnya, alur yang alternatif yang dibuka dengan panjang 2 Km, kedalaman 3,5 meter dan lebar 50 meter masih dikeluhkan nelayan. Alur itu belum dilengkapi rambu – rambu perlintasan alur yang dilengkapi dengan sistem navigasi laut.

Akibatnya, alur yang telah dapat dilalui kapal nelayan pada awal November 2017 diduga akan belum layak. Alasannya, rambu yang belum dibangun dapat memicu kecelakaan dan kandas kapal. Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Perikanan Sumatera utara (APUPSU) Zulfahri Siagian, Kamis (7/12).

Zulfahri Siagian mengatakan, pihaknya berharap kepada PT Pelindo l dan Otoritas Pelabuhan agar segara membangun rambu- rambu secara permanen di alur baru untuk pelayaran kapal perikanan, sebelumnya rambu- rambu masih berbentuk tradisional dengan menggunakan goni plastik putih.”Dengan dibangunnya rambu – rambu di alur pelayaran yang baru, secara permanen, kapal- kapal dengan mudah untuk keluar masuk ke pelabuhan perikanan,” kata Zulfahri.

Sebab, alur yang yang tidak dilengkapi rambu – rambu, akan mengakibatkan kapal nelayan yang melintas lepas kendali dari jalur yang dilintasi, sehingga mengakibatkan kapal akan kandas.

“Kita meminta kepada Pelindo l agar jangan rambu- rambu saja yang diperhatikan, masalah alur yang dangkal harus juga diperhatikan dan harus juga di lakukan pengerukan, agar kapal ikan dengan ukuran besar tidak kandas,” tegas Zulfahri.

Terpisah, Corporate Secretary Pelindo I, M Eriansyah ? mengaku, pihaknya sudah memprogramkan untuk membangun rambu- rambu alur pelayaran perikanan secara permanen. Ini agar kapal perikanan mudah untuk keluar masuk melalui alur pelayaran perikanan menuju Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.

“Dengan di bangunnya rambu-rambu di alur pelayaran kapal perikanan, sehingga kapal- kapal ikan dapat mudah untuk keluar maupun masuk melalui alur dan tidak menyasar,” kata Ediansyah.

Pembangunan rambu itu, kata Eriansyah, rencana akan pada Desember 2017 ini, pihaknya sudah menyurati Navigasi Belawan untuk mengetahui lokasi pemasangan rambu tersebut.”Kita masih menunggu balasan surat dari navigasi, agar dapat diperjelaskan titik titik, karena navigasi yang menentukan titik-titik rambunya” terang Eriansyah. (fac/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/