26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Perampok Bersenpi Sekap Nenek dan Cucu

MEDAN-Kawanan perampok bersenjata api dan arit menggasak rumah kontrakkan milik Sekretariat Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Warga Jawa (FKWJ) Kota Medan, Tugiman di Jalan Polonia Gang Jambore, No 17 Medan Polonia , Senin (28/1) malam.

Namun, harta yang berhasil digasak perampok milik Nurbiah yang mengontrak di kediaman Tugiman. Kawanan rampok bersentaja api berhasil menggasak satu cincin seberat 4 gram dan uang Rp1,5 juta. Sedangkan harta milik Tugiman tidak ada yang berhasil dibawa perampok.

Informasinya yang didapat, sebelumnya kawanan rampok bersenpi menggasak kediaman Tigiman, para perampok yang berjumlah 3 orang datang mengendarai mobil Toyota Inova berwarna putih. Para perampok lebih dulu melakukan aksi rampoknya di rumah Nurbiah.

Sekira pukul 21.00 WIB, kawasan rampok itu berpura-pura mengantar barang kiriman berbentuk kotak ke kediaman Nurbiah. Nurbiah yang curiga kedatangan pria-pria tersebut, mencoba melarang masuk.

Tapi, para perampokan tetap memaksa masuk dengan cara melompat pagar setinggi 1 meter sambil mengancam Nurbiah dengan pistol dan arit. “Saya melarang mereka masuk, tapi mengancam saya dengan pistol dan arit,” kata Nurbiah.

Kemudian, 3 pelaku langsung menyekap Nurbiah dan cucunya, Amanda dan Bela di dalam kamar. Nurbiah dan cucunya itu lalu diikat kedua jempol mereka masing-masing. Sedangkan mulut Nurbiah dan cucunya dilakban sambil di bawah ancaman. “Jangan bergerak! Kalau bergerak, kusakiti kalian. Mana surat-surat berharga,” ujar Nurbiah menirukan ucapan perampok.

Kawanan rampok itu lalu mengambil cincin emas serta uang tunai Rp1,5 juta. Perampok lalu melanjutkan aksinya ke rumah Tugiman yang tinggal bersebelahan dengan Nurbiah.

Perampak lalu leluasa mengacak-acak isi rumah Tugiman karena Tugiman dan keluarganya tidak berada di rumah. Namun di kediaman Tugiman, perampok tersebut tidak mendapat barang berharga dan akhirnya meninggalkan lokasi itu.

Pengkuan Tugiman, dirinya sangat terkejut melihat keadaan rumahnya sudah berantakan. “Saya baru pulang melayat, tiba-tiba saya lihat rumah sudah berantakan. Saya juga terkejut melihat tetangga saya dalam keadaan terikat,” ungkap dia.

Tugiman mengatakan, tak satupun barang berharga miliknya hilang. Sebab, surat-surat tanah miliknya telah disimpan di tempat yang jauh. “Tidak ada barang saya hilang, hanya fotokopi surat tanah saja yang ada di lemari kamar, tapi surat aslinya saya simpan jauh-jauh,” kata bapak yang memiliki banyak anak angkat itu.

Polisi Polsek Medan Baru yang turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara. Seorang petugas mengamankan 2 kotak kiriman yang merupakan milik perampok.

Kapolsek Kompol Calvjin Simanjuntak mengatakan, dalam pencurian tersebut pihaknya meminta keterangan 5 saksi.
“Ini masih tahap penyelidikan, dimana para perampok membawa senjata api. Bisa saja perampok mengincar surat tanah milik Tugiman dan pelakunya kemungkinan masih orang dekat korban. Tapi masih kita dalami dulu kasus ini dan memburu pelaku,” pungkasnya. (mag-19)

MEDAN-Kawanan perampok bersenjata api dan arit menggasak rumah kontrakkan milik Sekretariat Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Warga Jawa (FKWJ) Kota Medan, Tugiman di Jalan Polonia Gang Jambore, No 17 Medan Polonia , Senin (28/1) malam.

Namun, harta yang berhasil digasak perampok milik Nurbiah yang mengontrak di kediaman Tugiman. Kawanan rampok bersentaja api berhasil menggasak satu cincin seberat 4 gram dan uang Rp1,5 juta. Sedangkan harta milik Tugiman tidak ada yang berhasil dibawa perampok.

Informasinya yang didapat, sebelumnya kawanan rampok bersenpi menggasak kediaman Tigiman, para perampok yang berjumlah 3 orang datang mengendarai mobil Toyota Inova berwarna putih. Para perampok lebih dulu melakukan aksi rampoknya di rumah Nurbiah.

Sekira pukul 21.00 WIB, kawasan rampok itu berpura-pura mengantar barang kiriman berbentuk kotak ke kediaman Nurbiah. Nurbiah yang curiga kedatangan pria-pria tersebut, mencoba melarang masuk.

Tapi, para perampokan tetap memaksa masuk dengan cara melompat pagar setinggi 1 meter sambil mengancam Nurbiah dengan pistol dan arit. “Saya melarang mereka masuk, tapi mengancam saya dengan pistol dan arit,” kata Nurbiah.

Kemudian, 3 pelaku langsung menyekap Nurbiah dan cucunya, Amanda dan Bela di dalam kamar. Nurbiah dan cucunya itu lalu diikat kedua jempol mereka masing-masing. Sedangkan mulut Nurbiah dan cucunya dilakban sambil di bawah ancaman. “Jangan bergerak! Kalau bergerak, kusakiti kalian. Mana surat-surat berharga,” ujar Nurbiah menirukan ucapan perampok.

Kawanan rampok itu lalu mengambil cincin emas serta uang tunai Rp1,5 juta. Perampok lalu melanjutkan aksinya ke rumah Tugiman yang tinggal bersebelahan dengan Nurbiah.

Perampak lalu leluasa mengacak-acak isi rumah Tugiman karena Tugiman dan keluarganya tidak berada di rumah. Namun di kediaman Tugiman, perampok tersebut tidak mendapat barang berharga dan akhirnya meninggalkan lokasi itu.

Pengkuan Tugiman, dirinya sangat terkejut melihat keadaan rumahnya sudah berantakan. “Saya baru pulang melayat, tiba-tiba saya lihat rumah sudah berantakan. Saya juga terkejut melihat tetangga saya dalam keadaan terikat,” ungkap dia.

Tugiman mengatakan, tak satupun barang berharga miliknya hilang. Sebab, surat-surat tanah miliknya telah disimpan di tempat yang jauh. “Tidak ada barang saya hilang, hanya fotokopi surat tanah saja yang ada di lemari kamar, tapi surat aslinya saya simpan jauh-jauh,” kata bapak yang memiliki banyak anak angkat itu.

Polisi Polsek Medan Baru yang turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara. Seorang petugas mengamankan 2 kotak kiriman yang merupakan milik perampok.

Kapolsek Kompol Calvjin Simanjuntak mengatakan, dalam pencurian tersebut pihaknya meminta keterangan 5 saksi.
“Ini masih tahap penyelidikan, dimana para perampok membawa senjata api. Bisa saja perampok mengincar surat tanah milik Tugiman dan pelakunya kemungkinan masih orang dekat korban. Tapi masih kita dalami dulu kasus ini dan memburu pelaku,” pungkasnya. (mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/