25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Semarak 100 Tahun Industri Kelapa Sawit Didemo, Ricuh dan Nyaris Adu Pukul adlin

MEDAN- Perhelatan Semarak 100 Tahun Industri Kelapa Sawit Indonesia, yang mengambil tema ‘Sawit Sahabat Rakyat’ yang berlangsung di Hotel Tiara Medan, diserbu ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa, Selasa (29/3). Bahkan, aksi tersebut berlangsung ricuh. Antara pihak demonstran dengan pihak petugas keamanan berpakaian batik yang mengamankan acara di Hotel Tiara tersebut nyaris adu pukul.

Kericuhan ini bermula, saat demonstran usai orasi dan hendak membakar replika bola dunia yang sengaja mereka persiapkan. Ketika seorang demonstran tengah menyirami bola dunia tersebut dengan bensin, seorang petugas keamanan berpakain preman langsung mengejar demonstran tersebut. Apa yang dilakukan petugas keamanan berpakaian preman tersebut, langsung diikuti petugas keamanan lainnya yang berpakaian batik. Karena mendapat serbuan itu, pihak demonstan tidak tinggal diam. Mereka pun melakukan perlawanan. Untungnya, petugas kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar Hotel Tiara langsung mengendalikan keadaan, dan bias melerai pertikaian tersebut.
Sebelumnya, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut Syahrul Isman dalam orasinya menyatakan, selama ini sudah sangat banyak lahan hutan lindung yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh para pengusaha kelapa sawit Indonesia.

Dan juga, perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang ada selama ini tidak mensejahterakan para pekerjanya. “Saat ini luas perkebunan sawit mencapai 7,9 juta hektare, dengan komposisi kepemilikan 65 persen dikuasai korporasi dan 35 persen oleh non korporasi atau petani berdasi. (ari)

MEDAN- Perhelatan Semarak 100 Tahun Industri Kelapa Sawit Indonesia, yang mengambil tema ‘Sawit Sahabat Rakyat’ yang berlangsung di Hotel Tiara Medan, diserbu ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa, Selasa (29/3). Bahkan, aksi tersebut berlangsung ricuh. Antara pihak demonstran dengan pihak petugas keamanan berpakaian batik yang mengamankan acara di Hotel Tiara tersebut nyaris adu pukul.

Kericuhan ini bermula, saat demonstran usai orasi dan hendak membakar replika bola dunia yang sengaja mereka persiapkan. Ketika seorang demonstran tengah menyirami bola dunia tersebut dengan bensin, seorang petugas keamanan berpakain preman langsung mengejar demonstran tersebut. Apa yang dilakukan petugas keamanan berpakaian preman tersebut, langsung diikuti petugas keamanan lainnya yang berpakaian batik. Karena mendapat serbuan itu, pihak demonstan tidak tinggal diam. Mereka pun melakukan perlawanan. Untungnya, petugas kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar Hotel Tiara langsung mengendalikan keadaan, dan bias melerai pertikaian tersebut.
Sebelumnya, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut Syahrul Isman dalam orasinya menyatakan, selama ini sudah sangat banyak lahan hutan lindung yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh para pengusaha kelapa sawit Indonesia.

Dan juga, perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang ada selama ini tidak mensejahterakan para pekerjanya. “Saat ini luas perkebunan sawit mencapai 7,9 juta hektare, dengan komposisi kepemilikan 65 persen dikuasai korporasi dan 35 persen oleh non korporasi atau petani berdasi. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/