31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Dihibur Musik dan Show Stand Up Comedy

Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia, serta mu…li..a, serta mu…li…a….

Puput Julianti, Medan

ULTAH:Aquila duduk ditemani ibunya saat merayakan ulang tahunnya  Jalan Dr Mansyur III Blok C No.4-A Medan, Senin (11/2). //puput julianti damanik/SUMUT POS
ULTAH:Aquila duduk ditemani ibunya saat merayakan ulang tahunnya di Jalan Dr Mansyur III Blok C No.4-A Medan, Senin (11/2). //puput julianti damanik/SUMUT POS

Jarum jam telah menunjukkan angka 24.00 WIB, hari telah berganti, Kamis (28/3). Aquila Qatrunnadha Parinduri genap berusia 2 tahun. Tidak ada yang istimewa malam itu, tidak ada kejutan bahkan tidak ada perayaan ulang tahun yang mewah. Hanya doa dari kedua orang tua, ompung, tante serta keluarganya semoga Aquila cepat sembuh dari penyakitnya.

Bersama seluruh keluarga, siang harinya, Aquila berangkat ke Medan. Ia diundang oleh salah satu komunitas kemanusian dan seni di kota Medan untuk dapat menghadiri acara penggalangan dana untuk Aquila melalui kegiatan seni. Aquila, bayi penderita Atresia Billier bersama keluargapun menghadiri acara tersebut di Kedai Kopi Kami, Jalan Setia Budi, Kamis (28/3) malam.

Setidaknya, itulah yang menjadi kado Ulang Tahun Aquila yang terindah. Pasalnya, setelah sampai di Medan, di rumah tulangnya di Jalan Dr Mansyur, sorenya dengan angkutan umum, Aquila bersama ibunya  Soraya (27) dan tantenya Khairani Parinduri (24) tiba di Kopi Kami.

Kedatangannya disambut hangat oleh beberapa komunitas di Medan. Di antaranya, Blood For Life (BFL) Act Medan, LSM KKSP, Medan Blogger dan beberapa komunitas muda di Medan lainnya yang yang peduli dengan Aquila. Begitu sampai, kue ulang tahun, lilin dan lagu Selamat Ulang Tahun, yang memiliki kekuatan propaganda serta terapi kreativ itu dilantunkan. “Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia, serta mu…li..a, serta mu…li…a….,”

Selanjutnya, dengan sajian musik, akustik, dan beberapa show Stand Up Comedy, Magic Show dan Puisi Monologpun disajikan untuk Aquila juga untuk menarik masyarakat untuk ikut peduli Aquila yang membutuhkan dana sekitar Rp800 juta untuk transplantasi hati.

Acara ini berawal dari keinginan Anggi Dwina Gurning (22), mahasiswa Fakultas Sikologi USU bersama empat sahabatnya, Dea, Lia, Nada dan Puput yang tergabung dalam BFL Act Medan yang melihat pemberitaan di Media tentang Aquila. Saat itu, nasib Aquila memang kurang beruntung, sejak bulan Januari November 2012 hingga Februari 2013, ia melakukan perawatan di Jakarta dan kembali ke Medan karena kehabisan biaya, sehingga perawatannya berhenti sampai itu.

“Kita memang sudah tahu sejak lama, sebelumnya kami juga telah melakukan penggalangan dana untuk Aquila di kampus, hasilnya memang belum maksimal, sehingga kami kembali melakukan kegiatan ini dengan harapan agar teman-teman dan masyarakat tahu bagaiman keadaan Aquila,” ujarnya.
Sebab, Aquila dia harus melakukan transplantasi hati di Jakarta dengan biaya sampai Rp750 juta lebih. Bahkan sampai saat ini, dana yang terkumpul itu belum mencapai Rp100 juta.

Lanjutnya, konsep acara yang pihaknya lakukan adalah dengan menampilkan sejumlah band Kota Medan. Selain itu ditampilkan pula berbagai pertunjukan untuk menarik perhatian para teman-teman untuk memberikan sumbangan kepada Aquila. “Acara ini berhasil juga dibantu oleh teman-teman semua dari KKSP, Kedai Kopi Kami dan teman-teman yang juga peduli dengan Aquila,” katanya.

Menanggapi hal ini, ibunda Aquila, Suraya mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur karena masih banyak yang peduli dengan Aquila. “Saya sangat berterima kasih atas kepedulian yang diberikan kepada Aquila. Saat ini saya memang berharap kepada masyarakat karena berharap kepada pemerintah pun sudah susah, sampai sekarang proposal permohonan dana yang sudah dimasukkan ke pemerintahan Batubara juga tidak ada tanggapan,” katanya.
Sebenarnya ia sangat ragu membawa Aquila ke acara penggalangan dana tersebut karena kondisi kesehatan, namun karena melihat apresiasi dari adik-adik mahasiswa dan masyarakat yang peduli dengan Aquila dengan menggunakan masker, Aquila dibawa supaya Aquila juga bisa semangat karena Ulang Tahunnya dirayakan.

“Saya berharap semoga Aquila cepat sembuh. Harapan saya itu cuma itu saja, tidak lebih. Dana sampai saat ini belum mencapai Rp100 juta. Tapi, saya optimis juga saya harap kepedulian dan doa dari masyarakat,” ujarnya. (*)

Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia, serta mu…li..a, serta mu…li…a….

Puput Julianti, Medan

ULTAH:Aquila duduk ditemani ibunya saat merayakan ulang tahunnya  Jalan Dr Mansyur III Blok C No.4-A Medan, Senin (11/2). //puput julianti damanik/SUMUT POS
ULTAH:Aquila duduk ditemani ibunya saat merayakan ulang tahunnya di Jalan Dr Mansyur III Blok C No.4-A Medan, Senin (11/2). //puput julianti damanik/SUMUT POS

Jarum jam telah menunjukkan angka 24.00 WIB, hari telah berganti, Kamis (28/3). Aquila Qatrunnadha Parinduri genap berusia 2 tahun. Tidak ada yang istimewa malam itu, tidak ada kejutan bahkan tidak ada perayaan ulang tahun yang mewah. Hanya doa dari kedua orang tua, ompung, tante serta keluarganya semoga Aquila cepat sembuh dari penyakitnya.

Bersama seluruh keluarga, siang harinya, Aquila berangkat ke Medan. Ia diundang oleh salah satu komunitas kemanusian dan seni di kota Medan untuk dapat menghadiri acara penggalangan dana untuk Aquila melalui kegiatan seni. Aquila, bayi penderita Atresia Billier bersama keluargapun menghadiri acara tersebut di Kedai Kopi Kami, Jalan Setia Budi, Kamis (28/3) malam.

Setidaknya, itulah yang menjadi kado Ulang Tahun Aquila yang terindah. Pasalnya, setelah sampai di Medan, di rumah tulangnya di Jalan Dr Mansyur, sorenya dengan angkutan umum, Aquila bersama ibunya  Soraya (27) dan tantenya Khairani Parinduri (24) tiba di Kopi Kami.

Kedatangannya disambut hangat oleh beberapa komunitas di Medan. Di antaranya, Blood For Life (BFL) Act Medan, LSM KKSP, Medan Blogger dan beberapa komunitas muda di Medan lainnya yang yang peduli dengan Aquila. Begitu sampai, kue ulang tahun, lilin dan lagu Selamat Ulang Tahun, yang memiliki kekuatan propaganda serta terapi kreativ itu dilantunkan. “Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia, serta mu…li..a, serta mu…li…a….,”

Selanjutnya, dengan sajian musik, akustik, dan beberapa show Stand Up Comedy, Magic Show dan Puisi Monologpun disajikan untuk Aquila juga untuk menarik masyarakat untuk ikut peduli Aquila yang membutuhkan dana sekitar Rp800 juta untuk transplantasi hati.

Acara ini berawal dari keinginan Anggi Dwina Gurning (22), mahasiswa Fakultas Sikologi USU bersama empat sahabatnya, Dea, Lia, Nada dan Puput yang tergabung dalam BFL Act Medan yang melihat pemberitaan di Media tentang Aquila. Saat itu, nasib Aquila memang kurang beruntung, sejak bulan Januari November 2012 hingga Februari 2013, ia melakukan perawatan di Jakarta dan kembali ke Medan karena kehabisan biaya, sehingga perawatannya berhenti sampai itu.

“Kita memang sudah tahu sejak lama, sebelumnya kami juga telah melakukan penggalangan dana untuk Aquila di kampus, hasilnya memang belum maksimal, sehingga kami kembali melakukan kegiatan ini dengan harapan agar teman-teman dan masyarakat tahu bagaiman keadaan Aquila,” ujarnya.
Sebab, Aquila dia harus melakukan transplantasi hati di Jakarta dengan biaya sampai Rp750 juta lebih. Bahkan sampai saat ini, dana yang terkumpul itu belum mencapai Rp100 juta.

Lanjutnya, konsep acara yang pihaknya lakukan adalah dengan menampilkan sejumlah band Kota Medan. Selain itu ditampilkan pula berbagai pertunjukan untuk menarik perhatian para teman-teman untuk memberikan sumbangan kepada Aquila. “Acara ini berhasil juga dibantu oleh teman-teman semua dari KKSP, Kedai Kopi Kami dan teman-teman yang juga peduli dengan Aquila,” katanya.

Menanggapi hal ini, ibunda Aquila, Suraya mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur karena masih banyak yang peduli dengan Aquila. “Saya sangat berterima kasih atas kepedulian yang diberikan kepada Aquila. Saat ini saya memang berharap kepada masyarakat karena berharap kepada pemerintah pun sudah susah, sampai sekarang proposal permohonan dana yang sudah dimasukkan ke pemerintahan Batubara juga tidak ada tanggapan,” katanya.
Sebenarnya ia sangat ragu membawa Aquila ke acara penggalangan dana tersebut karena kondisi kesehatan, namun karena melihat apresiasi dari adik-adik mahasiswa dan masyarakat yang peduli dengan Aquila dengan menggunakan masker, Aquila dibawa supaya Aquila juga bisa semangat karena Ulang Tahunnya dirayakan.

“Saya berharap semoga Aquila cepat sembuh. Harapan saya itu cuma itu saja, tidak lebih. Dana sampai saat ini belum mencapai Rp100 juta. Tapi, saya optimis juga saya harap kepedulian dan doa dari masyarakat,” ujarnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/