Foto drone, lokasi sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Kamis(26/4).
Bastin/Komunitas Aceh Flight Forum/Rakyat Aceh
DIRAWAT: Petugas menurunkan korban ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur saat tiba di Rumah sakit umum Zainoel Abidin, Banda Aceh Aceh, Rabu (25/4). HENDRI/RAKYAT ACEH
Korban Pengeboran Minyak Masih Kritis
Sementara Ari Erliza, korban ledakan sumur minyak ilegal di Dusun Kama Dingin, Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, yang dilarikan ke RSUP H Adam Malik, belum melewati fase kritis. Dokter Penanggungjawab Pasien (DpjP) Prof Dr Achsanuddin Hanafie SpAn-KAO mengatakan, pasien sedang dirawat di ruang ICU Paska Bedah Lantai III dengan kondisi luka bakarnya cukup berat sekitar 75 persen. “Pasien ini belum melewati fase kritis, sebab masih mendapat dukungan dari pemberian obat-obatan, bernafas menggunakan mesin oksigen dan belum sadar,” kata Prof Achsanuddin Hanafie, kemarin.
Ia juga menjelaskan, dua pasien lainnya yakni Muhammad Rafi AMD (39) dan Zainal Abidin (35), yang sempat ditangani di rumah sakit milik Kemenkes RI ini telah meninggal dunia karena luka bakar 100 persen di sekujur tubuhnya. Untuk langkah intensif selanjutnya, kepada Ari masih diberikan obat-obatan pendukung, pembersihan luka bakar oleh dokter spesialis bedah plastik dan tim dokter lainnya. “Yang jelas, kami merawat pasien ini dengan maksimal sampai Ari sadar,” tutur Prof Achsanuddin Hanafie. (bam/bal/dvs)
DIRAWAT: Petugas menurunkan korban ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur saat tiba di Rumah sakit umum Zainoel Abidin, Banda Aceh Aceh, Rabu (25/4). HENDRI/RAKYAT ACEH
Korban Pengeboran Minyak Masih Kritis
Sementara Ari Erliza, korban ledakan sumur minyak ilegal di Dusun Kama Dingin, Desa Pasi Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, yang dilarikan ke RSUP H Adam Malik, belum melewati fase kritis. Dokter Penanggungjawab Pasien (DpjP) Prof Dr Achsanuddin Hanafie SpAn-KAO mengatakan, pasien sedang dirawat di ruang ICU Paska Bedah Lantai III dengan kondisi luka bakarnya cukup berat sekitar 75 persen. “Pasien ini belum melewati fase kritis, sebab masih mendapat dukungan dari pemberian obat-obatan, bernafas menggunakan mesin oksigen dan belum sadar,” kata Prof Achsanuddin Hanafie, kemarin.
Ia juga menjelaskan, dua pasien lainnya yakni Muhammad Rafi AMD (39) dan Zainal Abidin (35), yang sempat ditangani di rumah sakit milik Kemenkes RI ini telah meninggal dunia karena luka bakar 100 persen di sekujur tubuhnya. Untuk langkah intensif selanjutnya, kepada Ari masih diberikan obat-obatan pendukung, pembersihan luka bakar oleh dokter spesialis bedah plastik dan tim dokter lainnya. “Yang jelas, kami merawat pasien ini dengan maksimal sampai Ari sadar,” tutur Prof Achsanuddin Hanafie. (bam/bal/dvs)