LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sumatera Utara kembali dirundung duka. Kali ini bencana melanda bumi Langkat, Minggu (29/5) sore. Air bah di kawasan Pelaruga Rumah Galuh, Kecamatan Seibingai, memakan tiga korban. Dua korban yang merupakan pengunjung itu positif dinyatakan tewas, satu lainnya masih dalam tahap pencarian oleh relawan dan warga setempat. Kuat dugaan, nyawa satu korban lain itu tidak terselamatkan terbawa arus deras di pemandian tersebut.
Informasi dihimpun Sumut Pos sekitar pukul 22.30 WIB tadi malam, Minggu (29/5), sekira pukul 13.00 WIB, rombongan keluarga korban Johanes Simamora dan Gloria Maranata br Simamora dan dua saudaranya Andreas dan Andreasi Simamora, tiba dipemandian Alam Petar di Dusun I Desa Rumah Galuh. Menuju pemandian Kolam Abadi, mereka didampingi pemandu/ranger bernama Bayu Sitepu.
Demikian juga rombongan korban ketiga bernama Hadi Santoso yang berjumlah 9 orang, tiba di Pemandian Alam Pelaruga, Dusun I Desa Rumah Galuh, juga dengan tujuan sama, yakni Kolam Abadi dengan dipandu ranger bernama Berma Sembiring.
“Ketika kedua rombongan tersebut sedang mandi-mandi di Kolam Abadi sekira pukul 14.00 WIB, arus air di Kolam Abadi meluap setinggi 2 meter dengan arus deras, sehingga kedua rombongan yang lagi mandi di kolam tersebut terbawa arus dan ketiganya hanyut,” kata Kapolres Binjai AKBP Renda Salipu dalam laporannya kepada wartawan, tadi malam.
Sedangkan yang lainnya, menurut Kapolres, berhasil selamat dengan bantuan pemandu masing-masing, dan yang lain dengan upaya sendiri menyelamatkan diri ke pinggir kolam. “Selanjutnya ketiga korban dilakukan pencarian oleh masyarakat sekitar dan ditemukan dua korban sudah meninggal dunia sekitar 500 meter dari lokasi. Mereka hanyut dan saat ini sudah dibawa ke Puskesmas Kecamatan Sei Bingai di Kelurahan Namu Ukur Selatan,” jelasnya.
“Untuk korban atas nama Gloria Maranata br Simamora karena situasi yang tidak mendukung (hari sudah gelap) dan pencarian akan dilanjutkan besok (hari ini, Red),” pungkas Kapolres.
Sekretaris Camat Seibingai, Syamsul Adha yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengakui dari ketiga korban itu dua diantaranya positif sudah tak bernyawa. Sedangkan satu korban lainnya masih belum ditemukan.
“Informasinya ini masih simpang siur. Namun yang jelas kejadian ini karena air bah, bukan banjir bandang yang diakibatkan hujan deras sejak Minggu siang,” katanya.