27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

‘Kami Yakin Itu Dika, Sebelum Pergi Ia Pakai Jaket Merah’

Foto: Istimewa/Sumut Pos
DIKA SEMASA HIDUP: Foto Dika semasa hidup. Keluarga meyakini, foto jenazah yang terekam perangkat ROV milik Basarnas, adalah jenazah Dika, sesuai foto yang sempat diunggah ke media social.

SUMUTPOS.CO – Foto sesosok jenazah mengenakan jaket merah, dengan posisi tergeletak kaku di dasar Danau Toba –diduga korban KM Sinar Bangun– diyakini bernama Dika Ferdian. Sebelum ikut touring keliling Danau Toba bersama keluarganya, bocah 9 tahun itu mengenakan jaket merah.

Jumat (28/6) dua hari lalu, Basarnas pusat memublikasikan foto hasil rekaman perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV), yang menyelami Danau Toba sebelas hari pascatragedi kapal kayu KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba.

Berdasarkan rekaman perangkat ROV tersebut, terlihat foto sepeda motor, kursi kapal, dan beberapa jenazah tergeletak di dasar Danau Toba.

Erwin, anak angkat keluarga Burhanudin –keluarga yang ikut hilang pascakapal tenggelam—meyakini salahsatu jenazah yang terekam perangkat ROV, adalah jenazah Dika Ferdian.

“Saya yakin itu Dika. Sebab waktu pergi bersama keluarganya, Dika pakai jaket merah,” ujar Erwin, Jumat (29/6).

Dika adalah anak laki-laki keluarga Burhanudin yang bermukim di Jalan Gunung Bendahara, Lingkungan I, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan. Bersama keluarganya berjumlah 7 orang, ia berangkat berwisata ke Danau Toba.

Diceritakan Erwin, saat liburan Lebaran lalu, keluarga Burhanuddin memilih touring jalur darat dengan mengendarai tiga sepeda motor, yakni motor Sonic, Supra dan Beat. Pasangan suami istri Burhanuddin (48) dan Fahrianty (47), beserta empat anaknya yakni Dede Handrian (23), Neneng Nur Ainun (19), Maya Oktavianty (17), Dika Ferdian (9), dan seorang menantu Yani (20).

“Pas lebaran, Bapak sempat pergi ke Belawan. Baru balik ke Binjai. Habis itulah mereka pergi touring, naik motor semua. Naik tiga motor mereka mengambil jalur mutar dari Karo-Dairi-Samosir-Simalungun,” ujar Erwin sambil memegang foto keluarga Burhanuddin.

Erwin mengaku tidak ada firasat apapun atas tragedi maut KM Sinar Bangun. Kenangan terakhirnya, ia disuruh mengecat rumah Burhanuddin sebelum lebaran.

“Bapak terakhir ya nyuruh saya buat ngecat rumah ini. Bapak itu orangnya ‘kan tegas, nggak bisa dibantah. Makanya saya cat lah rumah ini. Baik bapak itu sama kami semua. Di sini semua sudah kayak keluarga kandung,” kisahnya.

Foto: Istimewa/Sumut Pos
DIKA SEMASA HIDUP: Foto Dika semasa hidup. Keluarga meyakini, foto jenazah yang terekam perangkat ROV milik Basarnas, adalah jenazah Dika, sesuai foto yang sempat diunggah ke media social.

SUMUTPOS.CO – Foto sesosok jenazah mengenakan jaket merah, dengan posisi tergeletak kaku di dasar Danau Toba –diduga korban KM Sinar Bangun– diyakini bernama Dika Ferdian. Sebelum ikut touring keliling Danau Toba bersama keluarganya, bocah 9 tahun itu mengenakan jaket merah.

Jumat (28/6) dua hari lalu, Basarnas pusat memublikasikan foto hasil rekaman perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV), yang menyelami Danau Toba sebelas hari pascatragedi kapal kayu KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba.

Berdasarkan rekaman perangkat ROV tersebut, terlihat foto sepeda motor, kursi kapal, dan beberapa jenazah tergeletak di dasar Danau Toba.

Erwin, anak angkat keluarga Burhanudin –keluarga yang ikut hilang pascakapal tenggelam—meyakini salahsatu jenazah yang terekam perangkat ROV, adalah jenazah Dika Ferdian.

“Saya yakin itu Dika. Sebab waktu pergi bersama keluarganya, Dika pakai jaket merah,” ujar Erwin, Jumat (29/6).

Dika adalah anak laki-laki keluarga Burhanudin yang bermukim di Jalan Gunung Bendahara, Lingkungan I, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan. Bersama keluarganya berjumlah 7 orang, ia berangkat berwisata ke Danau Toba.

Diceritakan Erwin, saat liburan Lebaran lalu, keluarga Burhanuddin memilih touring jalur darat dengan mengendarai tiga sepeda motor, yakni motor Sonic, Supra dan Beat. Pasangan suami istri Burhanuddin (48) dan Fahrianty (47), beserta empat anaknya yakni Dede Handrian (23), Neneng Nur Ainun (19), Maya Oktavianty (17), Dika Ferdian (9), dan seorang menantu Yani (20).

“Pas lebaran, Bapak sempat pergi ke Belawan. Baru balik ke Binjai. Habis itulah mereka pergi touring, naik motor semua. Naik tiga motor mereka mengambil jalur mutar dari Karo-Dairi-Samosir-Simalungun,” ujar Erwin sambil memegang foto keluarga Burhanuddin.

Erwin mengaku tidak ada firasat apapun atas tragedi maut KM Sinar Bangun. Kenangan terakhirnya, ia disuruh mengecat rumah Burhanuddin sebelum lebaran.

“Bapak terakhir ya nyuruh saya buat ngecat rumah ini. Bapak itu orangnya ‘kan tegas, nggak bisa dibantah. Makanya saya cat lah rumah ini. Baik bapak itu sama kami semua. Di sini semua sudah kayak keluarga kandung,” kisahnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/