26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

‘Kami Yakin Itu Dika, Sebelum Pergi Ia Pakai Jaket Merah’

Pihak keluarga di Binjai awalnya mengetahui keluarga Burhanuddin ikut jadi korban kapal tenggelam di danau Toba, setelah beredar foto KTP Maya Oktavianty (17), yang diperoleh Tim SAR Gabungan dari sebuah tas yang ditemukan di permukaan Danau Toba.

Hari berikutnya, tim SAR menemukan jenazah Fahriyanti (47) terdampar di tepian Danau Toba. Jasad Fahriyanti sudah diboyong pulang oleh petugas BPBD Kota Binjai, dan dimakamkan di Kota Rambutan. Pascatemuan ini, Erwin berharap, seluruh keluarga Burhanuddin yang hilang dapat ditemukan. “Kami berharap, semua diangkat dari dalam Danau Toba,” harapnya.

Sejauh ini, Tim Basarnas masih mencoba mengevakuasi jasad korban yang terekam oleh perangkat ROV. Pengangkatan jenazah direncanakan menggunakan tali dan alat berat di kapal feri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani menyatakan, pihaknya tidak lagi ikut melakukan pencarian di Danau Toba. “Posisi kami tetap menunggu,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jika jenazah yang terekam ROV itu memang Dika asal Binjai, tetap tak dapat diboyong begitu saja ke Binjai, sebelum dilakukan pencocokan antem mortem maupun DNA.

“Semua jenazah yang berhasil diangkat, dievakuasi di Rumah Sakit Pematangraya. Di situ seluruh korban dipusatkan, dan diotopsi,” kata dia.

Menurut Yani, proses antem mortem dan pencocokan DNA biasanya berlangsung dua hari. “Setelah itu baru diumumkan oleh mereka,” jelasnya.

Saat ini,m Dinas Kesehatan Kota Binjai masih menetap di posko RS Pematangraya. Hasil kordinasi Yani, Dinkes Binjai sudah menghubungi adik korban Burhanuddin terkait temuan korban diduga Dika.  “Nanti akan Itu dilakukan pencocokan DNA. Saya lupa namanya (adik Burhanudin). Yang pasti, sudah dihubungi oleh pihak Dinkes Binjai,” jelasnya.

Jika identitas jenazah sudah dipastikan, BPBD Kota Binjai siap menjemput.

Tragedi karamnya KM Sinar Bangun jurusan Simanindo (Samosir)-Tigaras (Simalungun) di perairan di Danau Toba, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB lalu, memakan korban ratusan orang. Sebanyak 18 penumpang selamat, 3 meninggal, dan 164 orang dinyatakan hilang. Dari jumlah korban, tujuh anggota keluarga asal Pujidadi Binjai Selatan, dilaporkan ikut menjadi korban. (ted)

Pihak keluarga di Binjai awalnya mengetahui keluarga Burhanuddin ikut jadi korban kapal tenggelam di danau Toba, setelah beredar foto KTP Maya Oktavianty (17), yang diperoleh Tim SAR Gabungan dari sebuah tas yang ditemukan di permukaan Danau Toba.

Hari berikutnya, tim SAR menemukan jenazah Fahriyanti (47) terdampar di tepian Danau Toba. Jasad Fahriyanti sudah diboyong pulang oleh petugas BPBD Kota Binjai, dan dimakamkan di Kota Rambutan. Pascatemuan ini, Erwin berharap, seluruh keluarga Burhanuddin yang hilang dapat ditemukan. “Kami berharap, semua diangkat dari dalam Danau Toba,” harapnya.

Sejauh ini, Tim Basarnas masih mencoba mengevakuasi jasad korban yang terekam oleh perangkat ROV. Pengangkatan jenazah direncanakan menggunakan tali dan alat berat di kapal feri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai, Ahmad Yani menyatakan, pihaknya tidak lagi ikut melakukan pencarian di Danau Toba. “Posisi kami tetap menunggu,” ujarnya.

Dia menjelaskan, jika jenazah yang terekam ROV itu memang Dika asal Binjai, tetap tak dapat diboyong begitu saja ke Binjai, sebelum dilakukan pencocokan antem mortem maupun DNA.

“Semua jenazah yang berhasil diangkat, dievakuasi di Rumah Sakit Pematangraya. Di situ seluruh korban dipusatkan, dan diotopsi,” kata dia.

Menurut Yani, proses antem mortem dan pencocokan DNA biasanya berlangsung dua hari. “Setelah itu baru diumumkan oleh mereka,” jelasnya.

Saat ini,m Dinas Kesehatan Kota Binjai masih menetap di posko RS Pematangraya. Hasil kordinasi Yani, Dinkes Binjai sudah menghubungi adik korban Burhanuddin terkait temuan korban diduga Dika.  “Nanti akan Itu dilakukan pencocokan DNA. Saya lupa namanya (adik Burhanudin). Yang pasti, sudah dihubungi oleh pihak Dinkes Binjai,” jelasnya.

Jika identitas jenazah sudah dipastikan, BPBD Kota Binjai siap menjemput.

Tragedi karamnya KM Sinar Bangun jurusan Simanindo (Samosir)-Tigaras (Simalungun) di perairan di Danau Toba, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB lalu, memakan korban ratusan orang. Sebanyak 18 penumpang selamat, 3 meninggal, dan 164 orang dinyatakan hilang. Dari jumlah korban, tujuh anggota keluarga asal Pujidadi Binjai Selatan, dilaporkan ikut menjadi korban. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/