32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Gempa 6,4 SR Guncang NTB, 15 Orang Tewas

Korban gempa bumi di Dusun Pademare, Desa Sambik Elen, Nusa Tenggara Barat dirawat di tenda darurat, Minggu (29/7) pagi.

Secara keseluruhan dampak gempa di Lombok  Utara empat orang meninggal,  5 orang luka berat, dan 41 orang luka ringan, sehingga total korban 50 orang. Di samping itu, juga terjadi kerusakan materil berupa rumah rusak berat 41 unit, 74 unit rusak sedang, rusak ringan 255 unit. Masjid rusak 4 unit, musalla 4 unit, sekolah 2 unit, dan Pura 3 unit.

Kerusakan materil juga banyak menimpa warga di Lombok Timur. Seperti di Desa Dara Kunci dan Desa Sagian Kecamatan Sembelia 114 rumah rusak ringan sedang dan rusak berat. Kemudian di Desa Obel-obel 144 rusak berat, dan 110 rusak ringan. Di Desa Belanting 170 unit rusak berat, dan 95 unit rusak ringan. Sementara di Kecamatan Sembalun, rumah rusak berat 25 unit, dan 100 unit rusak ringan.

Langkah yang dilakukan tim BPBD antara lain mengevakuasi korban luka. Korban luka ringan dirawat di tenda kesehatan, sementara luka berat dievakuasi ke RSUD Selong. Sore kemarin, enam orang korban luka dari Bayan dan Sambelia dirujuk ke RSUD Provisi NTB.

Tim juga mendirikan posko dan rumah sakit lapangan, di depan Puskesmas Sembalun, Puskesmas Belanting, dan lapangan depan kantor desa Obel-Obel Sambelia. ”Kami mendirikan posko penanggulangan di kantor Camat Sembalun dan kantor Desa Belanting,” katanya.

BPBD juga mendirikan dapur umum di Kantor Camat Sembalun, Kanto Desa Obel-Obel, dan Kantor Desa Belanting. Sejak kemarin, tenda posko penanganan telah didirikan, tim kesehtan dari Mataram sudah bergabung di posko.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, dampak terparah terjadi di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara. Tapi selain itu, laporan kerusakan rumah juga terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Hingga kemarin, pendataan masih dilakukan oleh BPBD.

Sutopo menambahkan, kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware dan makanan siap saji. BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan makanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya.

Mobilisasi peralatan dan logistik terus dilakukan sejak kemarin. BNPB terus mendampingi BPBD dan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD disalurkan untuk membantu korban.

Secara umum, infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik dan lainnya masih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan layanan telekomunikasi di kawasan terdampak seperti Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Bayan masih aman. Operator Telkomsel dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi seluler tetap dapat digunakan. Sementara jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya lairan listrik. Akibat gempa, PLN perlu melakukan perbaikan jaringan.

Korban gempa bumi di Dusun Pademare, Desa Sambik Elen, Nusa Tenggara Barat dirawat di tenda darurat, Minggu (29/7) pagi.

Secara keseluruhan dampak gempa di Lombok  Utara empat orang meninggal,  5 orang luka berat, dan 41 orang luka ringan, sehingga total korban 50 orang. Di samping itu, juga terjadi kerusakan materil berupa rumah rusak berat 41 unit, 74 unit rusak sedang, rusak ringan 255 unit. Masjid rusak 4 unit, musalla 4 unit, sekolah 2 unit, dan Pura 3 unit.

Kerusakan materil juga banyak menimpa warga di Lombok Timur. Seperti di Desa Dara Kunci dan Desa Sagian Kecamatan Sembelia 114 rumah rusak ringan sedang dan rusak berat. Kemudian di Desa Obel-obel 144 rusak berat, dan 110 rusak ringan. Di Desa Belanting 170 unit rusak berat, dan 95 unit rusak ringan. Sementara di Kecamatan Sembalun, rumah rusak berat 25 unit, dan 100 unit rusak ringan.

Langkah yang dilakukan tim BPBD antara lain mengevakuasi korban luka. Korban luka ringan dirawat di tenda kesehatan, sementara luka berat dievakuasi ke RSUD Selong. Sore kemarin, enam orang korban luka dari Bayan dan Sambelia dirujuk ke RSUD Provisi NTB.

Tim juga mendirikan posko dan rumah sakit lapangan, di depan Puskesmas Sembalun, Puskesmas Belanting, dan lapangan depan kantor desa Obel-Obel Sambelia. ”Kami mendirikan posko penanggulangan di kantor Camat Sembalun dan kantor Desa Belanting,” katanya.

BPBD juga mendirikan dapur umum di Kantor Camat Sembalun, Kanto Desa Obel-Obel, dan Kantor Desa Belanting. Sejak kemarin, tenda posko penanganan telah didirikan, tim kesehtan dari Mataram sudah bergabung di posko.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, dampak terparah terjadi di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara. Tapi selain itu, laporan kerusakan rumah juga terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Hingga kemarin, pendataan masih dilakukan oleh BPBD.

Sutopo menambahkan, kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware dan makanan siap saji. BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan makanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya.

Mobilisasi peralatan dan logistik terus dilakukan sejak kemarin. BNPB terus mendampingi BPBD dan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD disalurkan untuk membantu korban.

Secara umum, infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik dan lainnya masih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan layanan telekomunikasi di kawasan terdampak seperti Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Bayan masih aman. Operator Telkomsel dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi seluler tetap dapat digunakan. Sementara jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya lairan listrik. Akibat gempa, PLN perlu melakukan perbaikan jaringan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/