25 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Berwatak Setia Kawan, Airlangga Hartarto Didukung Kembali Menjadi Ketum Partai Golkar

Airlangga Hartarto

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekali lagi publik telah mendapatkan pelajaran berharga dari Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang telah mencontohkan bagaimana mengedepankan persatuan bangsa diatas kepentingan golongan.

Seperti diketahui setelah rapat terbatas DPP Partai golkar pada, Jumat (27/9/2019), terlihat kematangan Airlangga Hartarto, dalam memimpin Partai Golkar, berhasil merangkul lawan politik, Bambang Soesatyo untuk bersama-sama membesarkan Partai Golkar.

“Beliau juga mengajak dan menjaga persatuan bangsa dengan tatap terus mendukung kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam upaya mensejahterakan rakyat,” ucap Ketua Umum PP Bakumham DPP Partai Golkar, Robi Anugrah Marpaung SH, MH, Minggu (29/9).

Sikap teladan Airlangga Hartarto, haruslah disambut dengan pembuktian nyata dari Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo yang telah mundur sebagai calon ketua umum dan mendukung penuh tanpa syarat, Airlangga Hartarto pada munas Partai Golkar, Desember 2019 mendatang.

“Pernyataan mundur dari pencalonan ketua umum dari mas Bambang Soesatyo dan mendukung sepenuhnya pencalonan kembali Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tidak diikuti dengan para pendukung yang terlanjur telah melakukan tindakan non prosedural,” kata Robi.

“Memecah persatuan Partai Golkar dan kepengurusan ormas pendiri Partai Golkar sebut saja diantaranya MKGR dan organisasi Partai Golkar lainnya seperti AMPG, KPPG, terlihat nyata masih melakukan gerakan memecah organisasi sampai tingkat daerah. Serta masih saja terpasang jelas Bilbord Bambang Soesatyo sebagai calon ketua umum bersama pihak pihak yang telah memecah kepengurusan ormas Partai Golkar di beberapa tempat di Jakarta,” sambungnya.

Menurutnya, sikap setia Airlangga Hartarto sebagai cerminan pasal 3 ikrar Panca Bhakti Partai Golkar yang menjelaskan, warga Partai Golkar adalah Pembina Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berwatak setia kawan, dan mengedepankan persatuan bangsa, dengan tegas berkomitmen demi kebesaran Partai Golkar.

“Pengamalan Ikrar Panca Bhakti oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah seharusnya di ikuti Mas Bambang Soesatyo, dan seluruh pendukungnya dengan tidak lagi memecah Partai Golkar dan ormas pendiri dan didirikan. Menurunkan seluruh alat kampanye yang bernarasi memecah partai secara total,” jelasnya.

Mengembalikan kembali dan mendukung soliditas pengurus ormas pendiri dan didirikan Partai Golkar yang sesuai dengan aturan untuk kejayaan Partai Golkar.

“Sehingga pernyataan mas Bambang Soesatyo sempurna sebagai pernyataan yang sungguh-sungguh untuk kebesaran Partai Golkar dan bangsa indonesia,” urainya.

Kedepan kata Robi, dapat dijadikan contoh bagi kader Partai Golkar sebagai senior dan juga kader Partai Golkar, yang matang berdemokrasi mengedepankan aturan. Apabila tidak dilakukan, katanya, akan berdampak pada konsolidasi partai, dapat diduga pernyataan tersebut syarat kepentingan dan wajib diwaspadai sebagai suatu strategi pemecah Partai Golkar.

“Semoga Partai Golkar jaya dibawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar bapak DR Ir H Airlangga Hartarto,” pungkasnya. (man)

Airlangga Hartarto

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekali lagi publik telah mendapatkan pelajaran berharga dari Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang telah mencontohkan bagaimana mengedepankan persatuan bangsa diatas kepentingan golongan.

Seperti diketahui setelah rapat terbatas DPP Partai golkar pada, Jumat (27/9/2019), terlihat kematangan Airlangga Hartarto, dalam memimpin Partai Golkar, berhasil merangkul lawan politik, Bambang Soesatyo untuk bersama-sama membesarkan Partai Golkar.

“Beliau juga mengajak dan menjaga persatuan bangsa dengan tatap terus mendukung kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam upaya mensejahterakan rakyat,” ucap Ketua Umum PP Bakumham DPP Partai Golkar, Robi Anugrah Marpaung SH, MH, Minggu (29/9).

Sikap teladan Airlangga Hartarto, haruslah disambut dengan pembuktian nyata dari Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo yang telah mundur sebagai calon ketua umum dan mendukung penuh tanpa syarat, Airlangga Hartarto pada munas Partai Golkar, Desember 2019 mendatang.

“Pernyataan mundur dari pencalonan ketua umum dari mas Bambang Soesatyo dan mendukung sepenuhnya pencalonan kembali Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tidak diikuti dengan para pendukung yang terlanjur telah melakukan tindakan non prosedural,” kata Robi.

“Memecah persatuan Partai Golkar dan kepengurusan ormas pendiri Partai Golkar sebut saja diantaranya MKGR dan organisasi Partai Golkar lainnya seperti AMPG, KPPG, terlihat nyata masih melakukan gerakan memecah organisasi sampai tingkat daerah. Serta masih saja terpasang jelas Bilbord Bambang Soesatyo sebagai calon ketua umum bersama pihak pihak yang telah memecah kepengurusan ormas Partai Golkar di beberapa tempat di Jakarta,” sambungnya.

Menurutnya, sikap setia Airlangga Hartarto sebagai cerminan pasal 3 ikrar Panca Bhakti Partai Golkar yang menjelaskan, warga Partai Golkar adalah Pembina Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berwatak setia kawan, dan mengedepankan persatuan bangsa, dengan tegas berkomitmen demi kebesaran Partai Golkar.

“Pengamalan Ikrar Panca Bhakti oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah seharusnya di ikuti Mas Bambang Soesatyo, dan seluruh pendukungnya dengan tidak lagi memecah Partai Golkar dan ormas pendiri dan didirikan. Menurunkan seluruh alat kampanye yang bernarasi memecah partai secara total,” jelasnya.

Mengembalikan kembali dan mendukung soliditas pengurus ormas pendiri dan didirikan Partai Golkar yang sesuai dengan aturan untuk kejayaan Partai Golkar.

“Sehingga pernyataan mas Bambang Soesatyo sempurna sebagai pernyataan yang sungguh-sungguh untuk kebesaran Partai Golkar dan bangsa indonesia,” urainya.

Kedepan kata Robi, dapat dijadikan contoh bagi kader Partai Golkar sebagai senior dan juga kader Partai Golkar, yang matang berdemokrasi mengedepankan aturan. Apabila tidak dilakukan, katanya, akan berdampak pada konsolidasi partai, dapat diduga pernyataan tersebut syarat kepentingan dan wajib diwaspadai sebagai suatu strategi pemecah Partai Golkar.

“Semoga Partai Golkar jaya dibawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar bapak DR Ir H Airlangga Hartarto,” pungkasnya. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/