26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Empat Girder Jatuh, Tol Paspro Rubuh

Foto: Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo/JPG
Sugiono, sopir mekanik yang sebelumnya terjepit dalam mobil pick up berhasil dievakuasi. Korban yang diketahui sebagai sopir mekanik ini berhasil diselamatkan. Kejadian ambruknya girder flyover proyek Tol Pasuruan-Probolinggo yang ada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10) mengakibatkan 1 pekerja tewas dan 2 lainnya luka-luka.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja mengatakan, berdasarkan penjelasan PT Waskita Karya, girder di Kecamatan Grati itu dalam proses pemasangan dengan menggunakan dua unit crane berkekuatan 250 ton dan 150 ton.

“Pemasangan sudah dimulai sejak hari Sabtu dan telah menyelesaikan pemasangan tiga girder,” kata Endra saat dihubungi kemarin.

Endra menjelaskan, setelah tiga girder tersebut terpasang, proses pengikatan kemudian dilakukan dengan memasang bracing. Keesokan harinya, girder keempat menyusul dipasang. Saat girder keempat tersebut sedang diatur untuk ditempatkan pada dudukannya, girder tersebut mengenai girder yang telah terpasang.

“Itu yang menyebabkan tali crane putus dan girder ketiga menyentuh girder lain yang sudah terpasang dan berakibat keempat girder jatuh secara bersamaan,” ungkap Endra.

Terkait dengam insiden tersebut, Kementerian PUPR telah menurunkan tim untuk melakukan evaluasi desain, tes, dan metode kerja yang dilakukan oleh kontraktor. Kementerian PUPR juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk penanganan korban lebih lanjut.

Endra mengatakan, pihaknya meminta seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan kontraktor pelaksana untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk menghindari kejadian serupa.

“Kami juga meminta BUJT dan kontraktor pelaksana untuk menyusun langkah-langkah pengendalian dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan metode kerja dan prosedur K3  dilakukan secara ketat dalam kegiatan konstruksi jalan tol,” kata Endra.

Melalui keterangam resmi, Kadek Oka, Project Manager PT Waskita Tol Paspro saat pers rilis menegaskan, pihaknya tak akan lepas tangan terhadap kondisi korban kecelakaan kerja tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggungjawab penuh. Terlebih untuk korban tewas.

“Kami akan memberikan santunan dan pengurusan asuransi dalam tanggungjawab kami sepenuhnya. Kami juga akan menanggung beban keluarga, dimana korban memiliki seorang anak. Seluruh biaya pendidikan kami tanggung hingga tuntas,” terang Kadek dihadapan awak media. Saat ini, jenazah Heri dalam proses pemulangan ke rumah duka di Kalimantan Timur.

Sedangkan untuk dua korban yang mengalami luka berat, juga masih menjadi tanggung jawab perusahaan. “Kami beri santunan, bantuan asuransi dan pengobatan hingga tuntas,” katanya.

Foto: Mokhamad Zubaidillah/Radar Bromo/JPG
Sugiono, sopir mekanik yang sebelumnya terjepit dalam mobil pick up berhasil dievakuasi. Korban yang diketahui sebagai sopir mekanik ini berhasil diselamatkan. Kejadian ambruknya girder flyover proyek Tol Pasuruan-Probolinggo yang ada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10) mengakibatkan 1 pekerja tewas dan 2 lainnya luka-luka.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjaja mengatakan, berdasarkan penjelasan PT Waskita Karya, girder di Kecamatan Grati itu dalam proses pemasangan dengan menggunakan dua unit crane berkekuatan 250 ton dan 150 ton.

“Pemasangan sudah dimulai sejak hari Sabtu dan telah menyelesaikan pemasangan tiga girder,” kata Endra saat dihubungi kemarin.

Endra menjelaskan, setelah tiga girder tersebut terpasang, proses pengikatan kemudian dilakukan dengan memasang bracing. Keesokan harinya, girder keempat menyusul dipasang. Saat girder keempat tersebut sedang diatur untuk ditempatkan pada dudukannya, girder tersebut mengenai girder yang telah terpasang.

“Itu yang menyebabkan tali crane putus dan girder ketiga menyentuh girder lain yang sudah terpasang dan berakibat keempat girder jatuh secara bersamaan,” ungkap Endra.

Terkait dengam insiden tersebut, Kementerian PUPR telah menurunkan tim untuk melakukan evaluasi desain, tes, dan metode kerja yang dilakukan oleh kontraktor. Kementerian PUPR juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk penanganan korban lebih lanjut.

Endra mengatakan, pihaknya meminta seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan kontraktor pelaksana untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk menghindari kejadian serupa.

“Kami juga meminta BUJT dan kontraktor pelaksana untuk menyusun langkah-langkah pengendalian dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan metode kerja dan prosedur K3  dilakukan secara ketat dalam kegiatan konstruksi jalan tol,” kata Endra.

Melalui keterangam resmi, Kadek Oka, Project Manager PT Waskita Tol Paspro saat pers rilis menegaskan, pihaknya tak akan lepas tangan terhadap kondisi korban kecelakaan kerja tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan bertanggungjawab penuh. Terlebih untuk korban tewas.

“Kami akan memberikan santunan dan pengurusan asuransi dalam tanggungjawab kami sepenuhnya. Kami juga akan menanggung beban keluarga, dimana korban memiliki seorang anak. Seluruh biaya pendidikan kami tanggung hingga tuntas,” terang Kadek dihadapan awak media. Saat ini, jenazah Heri dalam proses pemulangan ke rumah duka di Kalimantan Timur.

Sedangkan untuk dua korban yang mengalami luka berat, juga masih menjadi tanggung jawab perusahaan. “Kami beri santunan, bantuan asuransi dan pengobatan hingga tuntas,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/